Brilio.net - Bohemian Rhapsody sukses membungkam para kritikus film. Bohemian Rhapsody yang mengangkat kisah biopik grup musik rock Queen dengan fokus pada kehidupan sang vokalis, Freddie Mercury ini menjadi pemuncak box office dalam pekan perdana penayangannya.

Film ini pada awalnya memang diterpa review buruk dari para kritikus. Dalam situs Rotten Tomatoes misalnya yang menulis bahwa film ini mendapat skor 60 persen dengan nilai rata-rata enam dari 10 poin.

Tentu saja nilai enam bukan angka yang bagus. Bahkan dari 180 ulasan, ada 72 yang menulisnya buruk. Kemudian New York Times menulis bahwa film ini terlalu lamban, sangat literal, berpikiran harafiah dan konvensional.

Tak hanya itu, film garapan Bryan Singer ini juga didera banyak masalah. Mulai dari penggantian aktor utama alias Freddie Mercury. Pada awalnya aktor Sacha Baron Cohen ditunjuk menjadi Freddie Mercury pada tahun 2010 lalu. Namun, karena ada perbedaan pendapat, aktor berkebangsaan Amerika Serikat itu mundur.

Peran Freddie Mercury digantikan oleh aktor muda berkebangsaan Mesir-Amerika Serikat, Rami Malek. Akibat adanya konflik, film yang sedianya rilis pada tahun 2013 jadi mundur tahun 2018. Masalah juga tak berhenti pada pergantian aktor, tetapi jelang akhir produksi, sutradara Bruan Singer dipecat Fox. Banyak yang menyebut jika Bryan Singer mundur karena beda pendapat dengan Rami Malek.

Pada akhirnya Bryan Singer digantikan Dexter Fletcher pada akhir Desember 2017 lalu. Walaupun pada akhirnya, asosiasi sutradara Amerika Serikat tetap memutuskan bahwa sutradara Bohemian Rhapsody adalah Bryan Singer.

Meski secara keseluruhan, banyak yang memberikan ulasan buruk. Namun, para kritikus justru memuji akting Rami Malek. Banyak yang menyebut jika salah satu alasan utama untuk menonton film ini adalah akting dari Rami Malek.

 

Bohemian Rhapsody juara box office, raup pendapatan Rp 1,8 trilun

foto: ultimateclassicrock

Meski demikian, kritik tidak selalu sejalan dengan pasar. Buktinya pendapatan dari film produksi Fox ini di luar dugaan. Film ini baru tayang di Amerika Utara pada Jumat (2/11), namun sudah membuktikan jika pasar 'membungkum' para kritikus. Penonton sepertinya lebih tertarik untuk melihat kisah vokalis yang memiliki kekuatan suara yang khas ini.

Seperti dilansir brilio.net dari nytimes, film yang diambil dari judul tembang album A Night at The Opera, Bohemian Rhapsody menjadi juara box office di pekan perdana penayangannya di Hollywood. Pendapatan di pekan perdananya di Amerika Utara senilai 50 juta dolar Amerika atau Rp 749 miliar.

Jika digabung dengan pendapatan secara internasiol, menurut Fox film ini meraup 122,5 juta dolar Amerika atau kalau dikonversi sekitar Rp 1,8 triliun. Dibandingkan dengan biaya produksinya sekitar 52 juta dolar Amerika atau sekitar Rp 777 miliar, maka film ini jelas meraup banyak keuntungan.

Posisi kedua ditempati film baru lainnya dari Disney yakni The Nutcracker and the Four Realms. Film ini meraup pendapatan debutnya sebesar 20 juta dolar Amerika sekitar Rp 299 miliar. Film baru lainnya yakni Nobody's Fool yang menduduki peringkat ketiga dengan pendapatan debut 14 juta dolar Amerika.

Sementara A Star is Born yang pekan lalu menduduki peringkat kedua terpaksa harus puas menempati posisi keempat dalam daftar box office pekan ini. Sedangkan sang penguasa puncak box office pekan lalu Halloween lengser ke posisi lima pada pekan ini.

 

Bohemian Rhapsody menceritakan tentang perjalanan karier dari Queen. Film ini akan diawali dengan persiapan dari Freddie Mercury sebelum Queen manggung di Live Aid 1985, salah satu konser terbesar sepanjang masa. Film kemudian kilas balik pada awal tahun 1970-an, saat Freddie masih menjadi mahasiswa.

Freddie kala itu masih menggunakan nama aslinya Farrokh Bulsara. Freddie yang merupakan keturunan Persia merupakan mahasiswa yang suka dengan musik. Pada satu ketika ia bertemu dengan salah satu band bernama Smile.

Pada saat itu, sang vokalis memutuskan berhenti. Cerita kemudian bisa ditebak, jika Freddie Mercury bergabung dengan drumer Roger Taylor dan gitaris Bryan May. Kemudian bergabung basist John Deacon.

Singkat cerita Farrokh Bulsara ini mengubah namanya menjadi Freddie Mercury seiring dengan moncernya karier Queen. Kisah kemudian berlanjut dengan jatuh bangunnya Queen, termasuk kehidupan getir dari Freddie Mercury.

Menonton film ini juga serasa mendengarkan musik Queen. Terhitung ada belasan tembang dari grup musik asal Inggris ini. Mulai dari Somebody To Love, Keep Yourself Alive, Bohemian Rhapsody, Crazy Little Thing Called Love, Love Of My Life, We Will Rock You, I Want To Break Free, Who Wants To Live Forever, Radio Ga-Ga, We Are The Champions, Don't Stop Me Now.