Brilio.net - Perkembangan musik di Indonesia begitu pesat. Banyak musisi berkualitas yang sudah menelurkan karya-karyanya. Sayangnya, industri musik Tanah Air nggak bisa terhindar dari yang namanya pembajakan.

Menurut General Manager Asosiasi Industri Rekaman Indonesia (Asiri), Ventha Lesmana, masih banyak orang Indonesia yang jadi pembajak karya musisi. Dalam hitungannya, sedikitnya 2,8 miliar lagu diunduh secara ilegal setiap tahun.

"Faktor pertama, adalah masalah harga, karena harga original lebih tinggi," tegasnya kepada brilio.net beberapa waktu lalu.

Faktor lain, kata dia, banyak anak muda yang nggak tahu kalau mengunduh dari label ilegal itu melanggar hak cipta.

"Itu pemicu terjadi pembajakan," katanya.

Ventha Lesmana © 2016 brilio.net

foto: brilio.net/yani andryansjah

Untuk mengatasi para pembajak Asiri memblokir website-website ilegal. Tahun 2015, tercatat 22 website ilegal yang sudah diblokir sementara tahun ini ada 23 website.

"So far kami masih melakukan sendiri. Kominfo masih belum melakukan tindakan. Mungkin masih belum jadi prioritas. Tapi kalau masih ada pembajakan lagi di tahun 2017 kita akan langsung laporkan ke polisi untuk efek jera," jelasnya.

Menurutnya aplikasi ilegal memang harus dihapus, karena dapat merugikan perusahaan dan juga melanggar hak cipta.

"Kalau nggak ditutup ya orang Indonesia akan balik lagi ke website ilegal itu. Memang sudah mentalnya orang Indonesia mau mendengarkan musik tapi nggak mau bayar," tandasnya.