Brilio.net - Buat kamu yang gemar berkenalan dengan orang asing di Facebook, sebaiknya selalu berhati-hati. Soalnya nih, nggak semua teman dunia maya kamu itu merupakan akun asli kan? Kalaupun asli, sebaiknya kamu jangan sepenuhnya percaya apalagi sampai memberikan segalanya pada orang yang sama sekali belum pernah kamu kenal sebelumnya. Ya nggak?

Tapi kalau kamu sampai segitunya percaya sama orang yang baru kamu kenal di Facebook, kamu perlu belajar dari kisah yang dialami seorang wanita asal Indramayu ini. Adalah Entin Supriatin (27) yang bekerja sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan digasak habis pacarnya yang ia kenal lewat Facebook.

BACA JUGA: Sehari-hari dijalani, ternyata 15 gaya hidup ini efeknya bikin ngeri

Nasib nahas itu berawal dari perkenalan Entin dengan Karyoto, seorang pria asal Kabupaten Tegal. Awal perkenalan mereka sekitar pertengahan tahun 2013 di penampungan perusahaan penyaluran TKW di Jakarta. Kala itu, Karyoto mengaku sebagai seorang supir karyawan sebuah perusahaan pengiriman TKI di Jakarta.

Namun setelah Entin terbang dan bekerja di Taiwan dirinya mengaku tak tahu lagi kabar Karyoto. Putus komunikasi selama beberapa bulan akhirnya mereka dipertemukan kembali lewat Facebook, lagi. Dari situlah komunikasi kembali terjalin dan kedekatan mereka menjadi sangat intens. Tak terasa, mulai tumbuh benih-benih cinta di antara keduanya.

wanita kena tipu © 2016 brilio.net

Entin Supriatin didampingi Kakak Iparnya Yayat menunjukan bukti transfer di kediamannya di Desa Legok RT 11/03 Kecamatan Lohbener.
sumber: Anang Syahroni/Radar Indramayu

Menurut informasi yang mulanya brilio.net peroleh dari laman Cyber Crime, saat menjalin hubungan dengan Karyoto, Entin selalu mentransfer penghasilannya pada Karyoto. Dalam sebulan, Entin bisa mengirim uang dua sampai tiga kali untuk Karyoto. Jika dihitung dari bukti transferan jumlahnya bisa mencapai Rp 100 juta.

Kisah cinta pahit yang dialami Entin pun berlangsung hampir selama tiga tahun. Namun gelagat Karyoto mulai terlihat aneh ketika Entin hendak pulang ke kampung halamannya. Dua hari sebelum Entin pulang, Karyoto masih bisa dihubungi dan ia berjanji akan menjemput Entin di bandara. Namun hingga waktu kedatangan Entin, Karyoto tak menampakkan batang hidungnya dan tak bisa dihubungi.

"Dia berjanji akan mentransfer kembali uang yang saya kirim ke rekening saya. Tapi setelah saya tunggu tidak ada transferan yang masuk ke rekening saya," jelas Entin seperti dikutip dari Radar Cirebon.

Kini pihak keluarga didampingi perangkat desa telah meminta pihak kepolisian untuk menangani persoalan ini. Rencananya mereka akan mendatangi kediaman Karyoto di Tegal untuk meminta pertanggungjawaban.