Brilio.net - PB Djarum sudah melakukan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis sejak 13 tahun silam. Tepatnya pada 2006. Sayangnya di tahun 2020 pihak Djarum Foundation tak akan lagi mengadakan hal yang serupa. Direktur Program Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin mengatakan bahwa tahun ini akan jadi tahun terakhir even diadakan.

Keputusan ini diambil setelah terjadi polemik dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI). KPAI menyebut dalam audisi itu ada unsur eksploitasi anak.

Perkumpulan Bulu Tangkis Djarum (PB Djarum) diketahui sudah puluhan tahun berdiri. Sederet prestasi juga sudah ditorehkan yakni dengan banyak mencetak pemain bulutangkis yang andal.

Beberapa contohnya yakni Kevin Sanjaya Sukamuljo dan Tontowi Ahmad. Bahkan Mohammad Ahsan, salah satu pemain PB Djarum, mampu merebut medali emas di Asian Games 2014 di Korea.

Namun, siapa sangka berdirinya PB Djarum berawal dari kegemaran para karyawan PT Djarum terhadap olahraga bulutangkis. Berikut sejarah terbentuknya PB Djarum hingga mampu mencetak pemain handal, seperti dihimpun brilio.net dari merdeka.com pada Selasa (10/9).



1. Hoby karyawan PT Djarum.


Sebenarnya awal berdirinya PB Djarum adalah hobi para karyawan PT Djarum pada bulutangkis. Mereka memang rajin berlatih dan bermain bulutangkis. Tepatnya pada 1969, para karyawan di tempat melinting rokok di Jalan Bitingan Lama (sekarang Jalan Lukmonohadi) No. 35, Kudus, berlatih bulutangkis.

Karena sering melakukan latihan, akhirnya tercetus nama komunitas Kudus. Dari situlah lahir atlet bernama Liem Swie King. Dia berhasil menjadi Juara Tunggal Putra Junior di Piala Munadi.



2. Keseriusan mendirikan PB Djarum.


Karena latihan para karyawan membuahkan hasil, akhirnya CEO PT Djarum, Robert Budi Hartono semakin serius mengembangkan kegiatan komunitas Kudus menjadi organisasi PB Djarum.

Tahun 1974, PB Djarum Kudus diresmikan dan diketuai oleh Setyo Margono. Kemudian tahun 1976, PB Djarum kembali diresmikan di Semarang.

Selang beberapa tahun kemudian, tepatnya pada 1985, PB Djarum di Jakarta diresmikan. Tahun 1986, PB Djarum Surabaya ikut diresmikan.



3. PB Djarum punya GOR untuk berlatih bulutangkis.


Untuk melatih para atlet, PB Djarum mendirikan GOR bulutangkis di Jati, Kudus, Jawa Tengah. GOR tersebut didirikan pada tahun 2004 dan diresmikan pada 27 Mei 2006. GOR ini difungsikan sebagai pusat pelatihan bagi sejumlah atlet PB Djarum yang dikriteriakan untuk Tunggal Putra dan Putri. Sedangkan, atlet yang dikategorikan untuk permainan Ganda mendapat pelatihan di PB Djarum Jakarta.

GOR Jati didirikan di atas lahan 43.207 meter persegi ini, memiliki standar internasional. Bahkan disebut-sebut sebagai pusat pelatihan bulutangkis yang terbaik di Asia.

Namun sebelum GOR Jati dibangun, para atlet berlatih di GOR di Bitingan Lama dari tahun 1982. Kemudian berpindah ke GOR Kaliputu, dan kini menempati GOR Jati.



4. Pemain andal PB Djarum.


Liem Swie King bergabung di PB Djarum pada tahun 1971 sebagai pemain tunggal putra. Namanya tak terlepas dari sejarah pembentukan PB Djarum. Dia adalah pemain PB Djarum pertama yang menjuarai Tunggal Putra All England. Liem Swie King tercatat menjadi Juara Tunggal Putra asal Indonesia ketiga.

Pada tahun 1979, Liem Swie King mengulangi sukses tahun sebelumnya dengan menjadi Juara All England lagi. Lalu pada tahun 1981, dia menjadi juara All England untuk ketiga kalinya.

Dengan sederet prestasinya, menumbuhkan keinginan CEO PT Djarum Robert Budi Hartono untuk serius mengembangkan kegiatan komunitas Kudus menjadi organisasi PB Djarum.