Brilio.net - Anak muda selalu identik dengan kreativitas. Tak heran kini banyak dari mereka ingin membuktikan diri lewat berbagai passion yang mereka geluti. Selain itu, kini banyak ajang yang menantang mereka untuk unjuk kebolehan.  

Salah satunya kompetisi kreatif Go Ahead Challenge (GAC). Ajang ini sering menjadi motivasi, sekaligus ruang bagi para pelaku kreatif Tanah Air untuk bebas dan berani berekspresi.

Di tahun kelima, ajang yang mengusung tema ‘Biar Tapi Jadi Bukti’ ini akhirnya meloloskan sembilan finalis untuk mengikuti Creative Academy yang berlangsung di Studio 1212 pada 22-27 Juli 2019. Kegiatan ini merupakan penggodokan bagi para finalis untuk lebih mengeksplorasi kreativitas mereka.

Kesembilan pemuda kreatif tersebut ialah Zhadam Aldhy, Rachmat U Bachtiar, Anindita Putri Samil, Hondo, Bilal Muhammad, Shandya, Azhar Natsir, M Hafiyan Nur Cholis, dan Muhammad Zuhri.

GAC 2019 © 2019 brilio.net

Selama mengikuti program ini, para finalis bebas berdiskusi, mengembangkan diri, dan mengeksplorasi karya, bersama para mentor yang ahli di bidangnya di antaranya Jason Ranti (musik), Gerald Situmorang (musik), Rekti Yoewono (musik), Anggun Priambodo (video/fotografi), Alain Goenawan (video/fotografi), Fanfani (video/fotografi), Sarkodit (visual art), Fluxcup (visual art), dan Muchlis Fahri ‘Muklay’ (visual art).

“Lolos sebagai finalis Go Ahead Challenge menjadi sebuah kebanggaan sekaligus tantangan bagi saya,” ungkap Matt, salah satu finalis bidang fotografi asal Ternate, Maluku saat ditemui di Artotel Thamrin, Jakarta, baru-baru ini. 

Matt sebelumnya meragukan dirinya untuk memahami proses kreatif dengan passion fields selain video/fotografi. Tapi setelah menjadi finalis dan lolos ke Creative Academy, keraguan itu sirna.

Ia optimistis bisa berbagai ide dan inspirasi. Matt mengaku semakin berani membuktikan dirinya melalui karya yang sarat kreativitas terlepas dari teknik atau pun medium yang digunakan.

GAC 2019 © 2019 brilio.net

Salah satu mentor dalam Go Ahead Challenge Creative Academy, Rekti Yuwono, mengungkapkan selama satu minggu penuh para finalis dari passion field musik, visual art, dan video/fotografi, akan menggali inspirasi dari para mentor dan pelaku kreatif profesional lain yang terlibat di Go Ahead Challenge Creative Academy.

“Saya dan delapan mentor lain juga pemateri tamu terjun langsung untuk menyampaikan workshop, challenge serta mentoring agar para finalis dapat menjawab keraguan mereka dalam berkarya dan mengubah ‘tapi jadi bukti’,” jelas vokalis band THE S.I.G.I.T tersebut.

Di samping itu, kegiatan ini juga melibatkan para kurator yang berperan dalam proses seleksi ide dan karya di antaranya Widi Puradiredja (musik), Lucky Kuswandi (video/fotografi), dan Naufal Abshar (visual art).

Serunya lagi, kegiatan ini juga menawarkan konsep menarik. Para finalis dari passion field berbeda akan digabung dalam satu grup. Nantinya, dari sembilan finalis akan terbentuk tiga grup gabungan yang masing-masing didampingi mentor dari passion field berbeda untuk mengembangkan ide menjadi sebuah karya kolaborasi.

GAC 2019 © 2019 brilio.net

“Para mentor adalah fasilitator yang membantu mengarahkan mereka untuk membuka wawasan serta berjejaring sehingga mampu menjadikan Go Ahead Challenge lebih dari sekadar kompetisi kreatif namun juga stepping stone dan ruang pengembangan diri,” ujar Muchlis Fahri ‘Muklay’ selaku mentor dari bidang visual art.

Yang jelas, kegiatan ini mengajak para finalis untuk menggali inspirasi tidak hanya melalui sesi konsultasi bersama para kurator dan mentor, namun juga kunjungan ke berbagai creative space. Di sana mereka akan melihat langsung proses kreatif di studio para mentor, sekaligus mengikuti workshop dari para pelaku kreatif profesional di Gudskul Studi Kolektif.

Nah setelah berakhirnya program intensif Go Ahead Challenge Creative Academy, para finalis yang berasal dari Barat hingga Timur Indonesia itu akan kembali ke kota masing-masing dan menyelesaikan karya kolaborasi selama satu bulan untuk dipamerkan di gelaran Soundrenaline 2019.

Setelah pameran kolaborasi tersebut, para kurator dan mentor Go Ahead Challenge akan mengambil satu pemenang terbaik dari bidang musik, visual art, dan video/fotografi. Pemenang Go Ahead Challenge akan meraih kesempatan dan pengalaman langsung terjun di industri kreatif professional.

Di antaranya mereka akan terlibat dalam proyek kolaborasi dan eksplorasi karya video/fotografi di New York bersama Lucky Kuswandi. Lalu mereka juga akan ikut karya visual art di Venice bersama Naufal Abshar. nah dari bidang musik, pemenang berkesempatan unjuk karya musik di Korea Selatan bersama Widi Puradiredja.

Tak sampai di situ, sekembali ke Tanah Air para pemenang pun akan mendapatkan aspirational reward sebagai ruang untuk mewujudkan proyek impian mereka masing-masing.