Brilio.net - Bos first Travel, Anniesa Hasibuan dan Siti Nuraidah atau Kiki Hasibuan yang terbelit kasus penipuan diperlihatkan ke media oleh polisi dalam jumpa pers selasa (22/8). Ada yang agak berbeda dari penampilan keduanya. Yakni, kedua wanita bos First Travel ini memakai cadar untuk menutupi wajah mereka. Keduanya pun mirip muslimah yang memakai niqob atau penutup wajah.

Berpakaian religius bagi orang yang tersangkut kasus hukum bukan kali ini saja terjadi. Banyak tersangka kasus hukum yang mendadak mengubah penampilannya. Apa sebenarnya yang membuat mereka mengubah penampilan? Apa mereka mencoba untuk menampilkan sosok yang suci dan bersih?

Penampilan, terutama pakaian memang punya pengaruh besar pada image orang. Pakaian seseorang bisa menunjukkan identitas. Sehingga, cara berpakaian bisa dibuat-buat untuk memperoleh image dari orang lain.

Broby-Johansen dalam bukunya Body and Clothes, An Illustrated History of Costume mengatakan bahwa fungsi pakaian bukan untuk berpura-pura tapi untuk memamerkan. Pakaian yang dikenakan bisa menjadi alat untuk menampilkan kesan tertentu. Seseorang yang tersangkut kasus hukum bisa menggunakan pakaian sebagai simbol perubahan diri ke arah yang lebih baik.

mendadak religius © 2017 brilio.net
foto: instagram @koruptorindonesia


Lihat saja beberapa tersangka kasus hukum yang mengubah penampilan. Inong Melinda Dee misalnya. Wanita ini adalah terdakwa kasuh penggelapan dana nasabah Citibank tahun 2011. Selama persidangan, penampilan wanita ini berubah. Melinda yang sebelumnya hidup glamor ini tampil di pengadilan mengenakan jilbab. Hanya poninya yang dibiarkan terurai.

 

mendadak religius © 2017 brilio.net
foto 2 : merdeka.com

Ada juga Dharnawati, Direksi PT Alam Jaya Papua yang tersangkut kasus suap dana Percepatan Pembangunan Infrastruktur Daerah untuk empat kabupaten di Papua. Saat ditangkap, Dharnawati tidak berpenampilan tertutup. Tapi selama persidangan, Dharnawati selalu menggunakan jilbab besar. Selain itu ada istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni yang menggunakan kerudung coklat. Neneng terjerat kasus korupsi pengadaan PLTS di Kemenakertrans. Sebelumnya, Neneng belum menggunakan kerudung atau jilbab.

Menjadi orang yang tersangkut kasus hukum memang menakutkan. Beban psikologis dan gunjingan dari masyarakat bisa meruntuhkan mental seseorang. Beberapa orang memilih langsung mendekatkan diri kepada Tuhan. Tapi tindakan ini malah membuat isu semakin panas. Masyarakat terbelah menjadi dua. Penampilan religius bisa dipandang sebagai topeng agar mendapat hukuman ringan. Atau orang bisa melihat bahwa ada perubahan dalam diri terdakwa untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Sebenarnya kenapa orang yang tersangkut kasus hukum menjadi religius?

 

1. Berusaha menjadi orang yang lebih baik.

mendadak religius © 2017 brilio.net
foto: shuttersock


Beban psikologis bisa menjadi pemicu kenapa terdakwa memakai pakaian religius. Bila terdakwa merasa nyaman dan bisa meyakinkan hakim, tidak ada peraturan yang dilanggar dengan mengenakan jilbab. Pakaian seseorang dianggap tidak fundamental dalam proses pengadilan.

Boleh jadi yang bersangkutan merasa lebih nyaman dan berharap bisa meyakinkan hakim bahwa dirinya orang baik-baik, bukan koruptor.

2. Takut dengan intimidasi.

mendadak religius © 2017 brilio.net
foto: merdeka.com

Dilansir dari merdeka.com, Yulianis adalah saksi dalam kasus suap Wisma Atlet SEA Games. Dia mengubah penampilannya menjadi bercadar saat memberikan keterangan di pengadilan. Rekannya, Oktarina Fury yang menjadi saksi juga memakai cadar. Cadar Mereka kenakan untuk menghindari intimidasi dari kelompok Nazaruddin.

Namun yang pasti, para tersangka sebenarnya sedang memainkan peran dengan mengubah penampilannya. Dan apapun penampilannya, hukum harus tetap tegak. Bukan begitu guys?