Brilio.net - Inflasi adalah keadaan di mana tingkat harga secara umum (price level) cenderung naik. Dikatakan sebagai tingkat harga umum karena, barang dan jasa yang ada di pasaran mempunyai jumlah dan jenis yang sangat banyak. Jika sebagian besar dari harga-harga tersebut selalu meningkat akan mengakibatkan terjadinya inflasi.

Inflasi sering disalahartikan sebagai suatu peristiwa tinggi rendahnya tingkat harga, padahal hal tersebut nggak benar. Tingkat harga yang tinggi belum tentu dianggap sebagai inflasi.

Dalam ilmu ekonomi, inflasi terjadi jika proses kenaikan harga yang terus menerus dan saling mempengaruhi. Inflasi sendiri sangatlah berat bagi masyarakat, karena dengan adanya inflasi dapat menunjukan harga barang dan jasa yang secara umum mengalami kenaikan. Hal ini tentu berdampak pada masyarakat yang memiliki pendapatan rendah.

Lebih lanjut, yuk simak penjelasan mengenai inflasi, dirangkum brilio.net dari berbgai sumber, ini jenis dan penyebab terjadinya inflasi, Selasa (15/3).

1. Jenis Inflasi.

Inflasi adalah kenaikan harga © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Penggolongan inflasi dapat ditinjau dari berbagai segi, diantaranya sebagai berikut.

a. Inflasi dilihat dari laju kecepatannya.

- Inflasi lunak, inflasi yang kecepatannya kurang dari 5 persen per tahun.

- Inflasi cepat, inflasi yang kecepatannya 5 persen atau lebih per tahun.

- Inflasi meroket atau hiperinflasi, yaitu inflasi yang kecepatannya lebih dari 10% per tahun.

b. Inflasi dilihat dari parah atau tidaknya.

- Inflasi ringan, merupakan inflasi di bawah 10 persen per tahun, artinya belum mengganggu perekonomian suatu negara dan masih mudah untuk dikendalikan.

- Inflasi sedang, merupakan inflasi antara 10 persen-30 persen per tahun, artinya inflasi ini belum membahayakan, namun sudah menurunkan kesejahteraan masyarakat yang berpenghasilan tetap.

- Inflasi berat, yaitu inflasi antara 30 persen-100 persen per tahun, ini artinya sudah mengganggu perekonomian, karena orang cenderung enggan menabung dan lebih senang menyimpan barang.

- Inflasi sangat berat atau hiperinflasi, yaitu inflasi diatas 100% per tahun, yang artinya kegiatan perekonomian dalam suatu negara sulit untuk diatasi.

c. Inflasi dilihat dari sumbernya.

- Inflasi dari dalam negeri, artinya inflasi karena penciptaan uang baru dan adanya kebijakan anggaran defisit.

- Inflasi dari luar negeri, artinya inflasi terjadi karena suatu negara mengimpor barang atau jasa dari negara lain yang sedang mengalami inflasi.

2. Penyebab inflasi.

Inflasi adalah kenaikan harga © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

Inflasi yang terjadi dalam suatu negara akan sangat merugikan masyarakat atau konsumen, karena keadaan harga barang dan jasa selalu mengalami kenaikan. Ada beberapa faktor yang menyebabkan inflasi, diantaranya sebagai berikut.

a. Meningkatnya jumlah uang yang beredar dalam masyarakat, artinya terdapat penambahan jumlah uang yang beredar, sehingga para produsen menaikan harga barang.

b. Pencetakan uang baru oleh pemerintah, inflasi terjadi jika pemerintah mencetak uang baru untuk menutupi anggaran negara yang defisit. Pencetakan baru dapat menyebabkan jumlah uang yang beredar lebih banyak dan tidak seimbang dengan jumlah barang dan jasa, sehingga harg-harga akan naik.

c. Berkurangnya jumlah barang di pasaran, artinya jumlah barang yang ada di pasar atau jumlah penawaran barang mengalami penurunan, sehingga jumlahnya menjadi sedikit, sedangkan permintaan akan barang tersebut banyak sehingga menyebabkan harga barang naik.

d. Lambatnya produksi barang tertentu, terutama produksi makanan, artinya produksi makanan yang melalui pertanian, seperti sayuran, buah, dan lainnya, karena produksi makanan pertanian dibatasi oleh faktor musim atau genetika.

3. Dampak Inflasi.

Inflasi adalah kenaikan harga © 2022 berbagai sumber

foto: freepik.com

a. Bagi orang dengan pendapatan tetap dan tidak tetap.

Bagi masyarakat yang memiliki pendapatan tetap atau tidak tetap, inflasi sangat merugikan, karena akan kekurangan untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.

b. Bagi produsen.

Bagi produsen, inflasi dapat menguntungkan jika pendapatan yang diperoleh tinggi daripada kenaikan biaya produksi. Jika, hal ini terjadi, produsen akan terdorong untuk melipatgandakan produksinya.

c. Bagi perekonomian nasional.

Secara garis besar dampak inflasi terhadap perekonomian nasional, diantaranya sebagai berikut.

- Terhambatnya pertumbuhan ekonomi negara, karena berkurangnya investasi dan berkurangnya minat menabung.

- Masyarakat yang berpenghasilan rendah tidak dapat menjangkau harga barang, karena harga barang mengalami kenaikan.

- Jika terdapat kebijakan untuk mengurangi inflasi, maka akan terjadi pengangguran, karena pemerintah berusaha menekan harga.

- Masyarakat akan cenderung untuk menyimpan barang daripada menyimpan uang.

- Nilai mata uang akan turun, karena adanya kenaikan barang.

Sumber: Darsono Basuki. 2020. Ekonomi Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial. Magelang:Bunga Anindita