Semua dimulai ketika Louise dikirim ke Irak untuk tur pertamanya dengan Tentara Teritorial. Sebelum pergi, ia dilatih untuk menggunakan pistol dan menembak tepat sasaran. Beberapa hari pertama di sana, Louise melihat dengan mata kepala sendiri sebuah perang yang mengerikan. Seumur hidup, ia tidak pernah merasa takut seperti itu. Peluru meluncur melewati pangkalan militer sepanjang waktu, membuatnya gemetar, dan tanah bergetar saat bom diledakkan.

Namun satu hal yang bahkan tidak pernah ia pikirkan saat mendapat lembar laporan hewan yang tidak bersalah terjebak dalam baku tembak. Bahkan tanpa pertempuran pun, umur seekor anjing atau kucing liar yang lahir di negara gurun seperti Irak sangatlah pendek. Karena cuaca di sana bisa sampai 40 derajat C di musim panas dan -20 derajat C di musim dingin.

Louise juga menyaksikan penderitaan manusia yang mengenaskan, tapi ada donasi yang memberikan bantuan kepada orang-orang Afghanistan. Sementara anjing dan kucing sering dibiarkan begitu saja. Belum lagi penduduk setempat melihat hewan liar sebagai gangguan dan meracuni mereka. Namun racun yang digunakan melumpuhkan sistem pernafasan, membuat hewan-hewan itu mati dengan lambat dan kejam.

Melihat rasa sakit makhluk-makhluk itu di tengah peperangan, Louise yang merupakan animal lover merasa tidak dapat berdiri tanpa melakukan apapun. Jadi, ketika turnya berakhir, ia memutuskan untuk melamar pekerjaan secara pribadi. Ia pun tinggal di sebuah pangkalan militer AS, tapi sebagai warga sipil.

Louise mulai nekat menyelundupkan seekor kucing melewati perbatasan ke Kuwait, untuk diterbangkan ke rumah orangtuanya di West Midlands. Hal Itu tentu saja melanggar undang-undang internasional dan menempatkan Louise dengan risiko besar. Tapi dia tidak punya pilihan lain dan bersedia melakukan apa pun untuk menjaga kucing itu tetap aman. Semakin hari, ia pun lebih banyak menyelamatkan kucing dan anjing dari kematian.

Mei 2010 dia berhenti dari pekerjaannya untuk fokus ke tempat penampungan dengan menganggarkan tabungannya selama enam bulan untuk membantu kucing dan anjing sepanjang hari, setiap hari, dan perlahan membuat perbedaan besar.

Louise dan tim membangun tempat penampungan di sebidang tanah baru yang besar hingga bisa menampung kurang lebih 100 binatang. Itu cukup mendasar karena Louise tidak terlatih sebagai dokter hewan. Yang bisa dia lakukan hanyalah memvaksinasi, membunuh cacing, memberi makan dan menawari mereka persahabatan dan pelukan seperti yang tidak pernah mereka ketahui sebelumnya.

Ketika sebuah badan amal hewan internasional mendengar tentang penampungan Louise, mereka berhubungan dan secara bertahap melatih seorang pria lokal sebagai dokter hewan untuk merawat anjing dan kucing dengan benar.

Pada Oktober 2015, Louise memutuskan untuk kembali ke Inggris karena dia sangat lelah. Selama masa kerjanya, tempat perlindungan Afghanistan menyelamatkan ratusan hewan dan membantu memperbaiki cara orang-orang lokal memperlakukan hewan piaraan.

Meskipun meninggalkan Afghanistan, Louise tidak pergi sendiri. Ia membawa lima anjing dan empat kucing dengan menghabiskan biaya 16.000 (hampir tiga ratus juta rupiah), yang diterimanya berkat kemurahan hati teman dan seorang asing yang luar biasa baik.

Kisah wanita penyelamat hewan di tengah konflik Irak ini mengharukan

Di Inggris, Louise masih membantu hewan dengan bekerja penuh waktu sebagai manajer untuk pusat penyelamatan anjing di West Midlands. Dia juga merupakan wali amanat untuk Raw Paws, sebuah badan amal di Irak, yang mengumpulkan uang untuk melindungi hewan liar, memberi makan dan mengobati luka-luka mereka.

Louise juga mengatur pengaturan untuk anjing yang mau diadopsi oleh keluarga di Inggris dan AS. Ini adalah prosedur yang rumit dan mahal, tapi ada banyak orang seperti Louise di luar sana yang hanya perlu menyelamatkan anak-anak anjing ini.

Louise Hastie mungkin tidak mengubah dunia, tapi dia merasa senang bisa memberi hewan-hewan tak berdosa itu kehidupan yang aman, bahagia dan sehat. mereka merindukan rumah yang hangat, dan inilah misinya untuk membantu menemukan tempat tinggal dan merasa dicintai.