Brilio.net - Perselingkuhan adalah tindakan yang sangat merugikan bagi semua pihak yang terlibat. Ini tidak hanya menghancurkan kepercayaan terhadap pasangan, tetapi juga menyebabkan luka emosional yang mendalam dan kerusakan psikologis yang berkepanjangan. Belum lagi kerugian material yang juga harus dialami.

Hal itulah yang dirasakan oleh wanita bernama Juleha ini. Ia membagikan bagaimana kisah tentang suaminya yang hobi selingkuh dan membuatnya rugi secara materi. Ceritanya bisa dilihat lewat video TikTok yang ia posting di akun pribadi dengan username @miralestari1191.

Juleha bercerita bahwa saking seringnya sang suami berselingkuh, sampai pernah dibawa ke kantor polisi. Saat itu, suami tengah berselingkuh dengan istri temannya. Tengah asik berhubungan, keduanya tertangkap basah dan digrebek warga.

bongkar rumah karena diminta bayar © TikTok

foto: TikTok/@miralestari1191

Sebagai istri Juleha tentu tidak tinggal diam. Meski sudah menyakiti hatinya, pria tersebut masih tetap suaminya. Sehingga ia mengupayakan segala macam cara agar suaminya dibebaskan. Uang Rp 10 juta pun harus dikeluarkan olehnya. Bahkan Juleha bersedia menjadi jaminan agar suami tidak lagi ditahan dan bisa segera pulang.

Setelah berhasil bebas, alih-alih jera dengan perbuatannya, sang suami malah semakin beringas. Kebiasaan selingkuhnya justru tambah parah. Juleha mengatakan suaminya telah berselingkuh dengan 20 perempuan yang berbeda. Sehingga ia menyerah dan memutuskan untuk tidak lagi hidup bersama.

"Total 20 orang yang berbeda bawa jalan-jalan pakai mobil pakai motor. Dan itu adalah hasil berdua membeli harta itu," tulisnya.

Masalahnya, perpisahan ini membuat pembagian harta gono-gini jadi rumit. Juleha turut berkontribusi dalam membeli seluruh aset yang mereka punya. Sehingga jika berpisah, aset itu harus dibagi dengan adil.

bongkar rumah karena diminta bayar © TikTok

foto: TikTok/@miralestari1191

Berbagai solusi sudah ditawarkan, Juleha menawarkan untuk membawa 1 mobil, 8 motor dan beberapa uang tunai, sementara sang suami mengambil rumah. Namun, suaminya tidak setuju dengan pembagian tersebut.

Lalu, Juleha menawarkan solusi kebalikannya. Ia mengambil rumah sementara suami membawa motor dan mobil. Saran ini diterima dengan syarat, Juleha harus membeli tanah rumah tersebut dengan harga Rp 300 juta. Angka yang cukup fantastis, dan membuat kesepakatan ini tidak kunjung menemukan titik terang.

Akhirnya Juleha mengalah, ia membiarkan suami membawa seluruh kendaraan sementara rumah menjadi miliknya tapi tidak termasuk dengan tanahnya. Karena keputusan ini, daripada membayar Rp 300 juta, ia pun membongkar habis rumah tersebut. Juleha merasa tidak rela jika keluarga suaminya menempati rumah tersebut.