Makanan pokok masyarakat Indonesia adalah nasi. Katanya, kalau sehari aja gak makan nasi namanya bukan makan dan efeknya bikin pusing serta perut keroncongan.

Buat kamu yang memiliki niat untuk berbisnis, mungkin ini adalah salah satu ide yang bagus. Berjualan nasi dan lauknya. Ada salah satu ide bisnis yang dikembangkan oleh UKM yaitu bisnis ayam geprek. Bisnis ini sukses menarik perhatian pasar akhirakhir ini. Bahkan ada yang meraih omset hariannya hingga jutaan rupiah. Tertarik untuk berbisnis ini?

Yuk, kita mulai hitung saja contoh hitungan untuk perencanaan dan modal awal dari membuat ayam geprek ini.

1. Mencari tempat strategis yang banyak karyawan dan anak kuliahan.

Kenapa pasar kita adalah karyawan dan anak kuliahan? Karena mereka pasti sudah jarang bawa bekal makanan dari rumah karena ribet harus bawa makanan ke kantor atau ke kampus. Kenapa pasarnya bukan anak SD, SMP, SMA? Karena mereka mungkin masihberpikir untuk membeli makanan di luar karena harganya tidak cocok dengan uang saku yang diberikan oleh orang tuanya.

Nah, biasanya harga sewa di pinggir jalan sekitar Rp2.500.000Rp3.500.000 per tahun. Atau harga di dekat kampus rata-rata bisa mulai dari Rp4.500.000Rp7.000.000 per tahun. Ini karena biasanya laris banget di kampus.

2. Membeli peralatan.

Dalam memulai bisnis baru, ini adalah hal penting yang harus diperhatikan. Membeli peralatan bukanlah hal yang sepele karena membutuhkan modal yang banyak dalam pembeliannya.Kurang lebih harga dari peralatan ini adalah Rp5.000.000.

3. Membelibahan baku.

Untuk pemula, targetkan dalam per harinya mau berapa porsi kamu buat. Misalkan kamu mau membuat 150 porsi, maka biaya yang kamu butuhkan adalah sekitar Rp1.000.000 untuk modal awal bahan baku.

4. Penentuan harga.

Sesuaikan dengan lingkungan tempat kamu berjualan. Juallah dengan harga murah jika lingkungan kamu perkuliahan, harga Rp10.000 sudah plus nasi. Tapi jika kamu di lingkungan perusahaan, juallah dengan harga Rp12.500. Margin keuntungannya jika kamu berjualan di dekat kampus adalah Rp2.000 per porsi. Jika dikalikan dengan 150 porsi maka keuntungan awal kamu adalah Rp300.000 per hari, dan per bulan maka omsetmu adalah Rp9.000.000. Lumayan juga, kan?

Margin keuntungan jika kamu berjualan di wilayah perusahaan adalah Rp4.000/porsi. Maka omset per hari kamu adalah Rp600.000. Jika dihitung per bulan maka omset yang kamu dapatkan dalam sebulan adalah Rp18.000.000. Banyak juga, ya?

Maka jangan takut untuk menjadi wirausaha. Rugi pasti ada namun kita harus optimis dalam menjalankan bisnis. Semua bisnis berasal dari 0, untuk mencapai 100 pun pasti banyak rintangannya.Jadilah orang yang suka berinovasi, meniru boleh, namun berikan inovasi di dalamnya. Semangat berwirausaha!