Kehidupan rumah tangga tokoh publik sering menjadi sorotan, seperti halnya perceraian Gisella Anastasia atau Gisel dan Gading Marten yang kerap kali terlihat harmonis dari luar dengan mengunggah foto-foto mesra di instagram. Baik penggemar Gisel maupun Gading, mereka sama-sama menyayangkan perceraian tersebut karena sebagai pasangan selebritis keduanya sangat serasi.

Tentang Gisel, Gading, dan perceraian mereka

Belum diketahui pasti alasan Gisel mengajukan gugatan cerai, namun status terbaru di instagram @gisel_la menyampaikan permohonan maaf kepada semua orang yang kurang berkenan atas perpisahannya dengan Gading yang saat ini tengah berada di Spanyol dalam urusan pekerjaan. Gisel juga berterimakasih atas semua perhatian dan doa yang ia terima. Tak lupa ia memohon untuk tidak menyebarkan berita yang kurang baik agar tidak memengaruhi kondisi mental anaknya, Gempita Noura Marten yang akrab disapa Gempi.

Masyarakat yang kental dengan budaya timur dan religius, cenderung mengagungkan pernikahan sebagai gerbang kebahagiaan sekali seumur hidup. Sehingga perceraian dianggap sebagai hal menyakitkan yang membuat kedua belah pihak larut dalam kesedihan dan kesepian, serta dianggap berbahaya bagi perkembangan anak.

Kenyataannya, ada 40 pasangan bercerai setiap jamnya di Indonesia. [1] Pernikahan tidak menjamin pasangan akan terhindar dari risiko cerai, apabila segala cara telah ditempuh dan tidak menemukan solusi lain, maka tak ada salahnya berpisah untuk menolong kedua belah pihak keluar dari kondisi yang memburuk. Sebanyak 75% responden wanita yang dilibatkan dalam survey AVVO, sebuah lembaga servis legal di Amerika, berhasil meraih kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup mereka. [2]

Bagaimana dengan kondisi anak setelah bercerai?

Banyak yang tidak menyadari, bahwa di satu sisi, perceraian orang tua bisa menyejahterakan anak. Hal ini diperkuat oleh penelitian Montclair State University yang mengemukakan anak-anak dari orang tua bercerai menjadi lebih sehat secara mental dibanding anak-anak dari orang tua yang terpaksa terus bersama meski penuh konflik.[3]

Larangan untuk tidak bertengkar dengan pasangan di depan anak membuat kita cenderung memendam kekesalan dan lupa meluangkan waktu berdua. Ditambah dengan keseharian Gisel dan Gading yang sama-sama sibuk sebagai selebriti tanah air, akan semakin sulit menemukan waktu yang tepat untuk have a good fight. Sehingga ada kalanya perceraian bisa jadi penyelamat untuk membebaskan anak dari rumah ketidakharmonisan.

Beberapa karya fiktif baik yang berupa tayangan televisi maupun bacaan hiburan, pernah laris dengan mengusung tema 'broken kid born from broken home'. Sosok broken kidseringkali ditampilkan sebagai anak nakal yang berlagak korban untuk menutupi kenakalannya dan menyalahkan perceraian orang tua atas semua hal buruk di hidupnya. Padahal, jika kita berpikir cerdas dalam memandang suatu hubungan terutama percintaan, keputusan yang diambil orang tua untuk berpisah bukanlah penghalang bagi anak dalam berprestasi. Azka Nikola Corbuzier atau Azka mendapat penghargaan lulusan terbaik walau orang tuanya bercerai.

Tentang Gisel, Gading, dan perceraian mereka

Menurut psikolog anak dan remaja dari Rumah Dandelion, Carmelia Riyadhni atau Carmel, penting berhubungan baik setelah pasangan resmi bercerai karena sosok ayah dan ibu kandung tak pernah tergantikan.[4] Orang tua dapat membantu anak memahami situasi perceraian bukan akhir dunia. Bahkan perceraian juga bukan alasan untuk orang tua bermusuhan, seperti halnya Deddy Corbuzier dan Kalina Orctarany yang tetap meluangkan waktu bersama demi mendukung perkembangan anak mereka.