Membaca adalah suatu proses yang dilakukan oleh pembaca agar dapat memperoleh pesan dari seorang penulis. Kegiatan membaca adalah hal yang menyenangkan, apalagi disampaikan dengan teknik yang berbeda. Seperti disampaikan Awam Prakoso, Founder Kampung Dongeng Indonesia dan juga sebagai Wakil Ketua Biro 2 Prokestra Minat Baca GPMB Nasional, dalam seminar GPMB 2021 bertajuk "Kebhinekaan Budaya Indonesia, Prestasi Literasi Bangsa". Kegiatan ini adalah bagian dari program pembudayaan literasi Perpustakaan Nasional bersama-sama dengan GPMB yang dilaksanakan selama dua hari yatu tanggal 5 sampai 6 Oktober 2021.

Awam menyampaikan materi yang berjudul "Perananan Pendongeng dalam Gerakan Literasi". Menurutnya literasi harus dimulai dari lingkungan terkecil yaitu keluarga, bisa dimulai dengan cara ayah dan ibu membaca buku untuk anaknya. Mengapa harus membaca? Karena dengan membaca bisa melatih otak, membuat komunikasi menjadi efektif karena kosakata kita bertambah, dan membuat pengetahuan menjadi luas.

Dengan membacakan buku pada anak, bukan hanya sekadar anak bisa membaca dan memahami satu atau dua kalimat, tetapi ini bisa membangun minat yang luar biasa pada anak. Kondisi tersebut akan sangat bermanfaat ketika mereka dewasa. Saat itulah orang tua bisa berperan sebagai fasilitator atau yang mengarahkan agar sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Ada dua teknik efektif yang dapat digunakan untuk membacakan buku pada anak, yaitu sebagai berikut.

1. Teknik Read Aloud.

TeknikRead Aloudmerupakan sebuah metode dalam membacakan buku untuk anak yang diperkenalkan oleh Jim Trelese dalam bukunya The Read Aloud Handbook. Atau lebih dikenal dengan istilah membaca nyaring. Semua orang bisa melakukan ini dan bisa dilakukan di mana saja, kapan saja, tidak terbatas hanya dengan buku yang ada di rumah kita.

Misal ketika di stasiun, bandara, taman dan lainnya, kamu tentu sering melihat anak-anak yang asyik bermain, sedangkan sang orang tua sibuk dengan urusannya. Kebiasaan Awam adalah menghampiri kemudian mengeluarkan kertas origami yang selalu siap di dalam tasnya. Ia lalu menampilkan suara hewan dan beberapa ilustrasi sehingga anak-anak dan orang tuanya mendekat. Di situlah hadir sebuah panggung cerita yang terbentuk secara spontan dan tak mudah dilupakan oleh anak.

2. Teknik Storytelling.

Storytelling adalah kemampuan seseorang dalam menyampaikan sebuah cerita. Teknik ini dapat digunakan untuk membacakan sebuah buku cerita. Cara menggunakan teknik ini yaitu dengan mengombinasikan berbagai macam suara karakter dan ilustrasi, serta ekspresi yang menambah warna dalam penyampaian cerita. Dari situlah kita bisa melihat berbagai interaksi anak. Namun, tidak semua anak tertarik dengan apa yang disampaikan. Di situlah kita harus terus segera mengevaluasi apa yang kita sampaikan.

Dengan demikian, seorang storyteller harus bisa memberikan daya tarik yang unik agar semua yang kita sampaikan berhasil menarik perhatian audiens. Ada beberapa persiapan yang harus kita lakukan, yaitu dengan memilih buku yang unik dan membawakan cerita semenarik mungkin. Namun, ketika kita tidak bisa menirukan suara seperti yang dicontohkan Awam, bisa juga dengan diilustrasikan. Ketika kita menyampaikan cerita pada satu anak berhasil, tidak bisa disamakan untuk semua anak di lain tempat. Untuk itu perbanyak berlatih dan terus membaca. (ansori oke)