Seperti inilah sosok-sosok menyeramkan yang ditampilkan para pemain Kesenian Jurig Sarengseng asal Kota Banjar, Jawa Barat di Alun-alun Ciamis. Kostum yang terbuat dari limbah alam seperti bambu, ijuk, dan kayu dipadukan dengan tarian dan permainan angklung menjadi daya tarik tersendiri. Pertunjukan seni budaya ini digelar di Event Galuh Ethnic Carnival dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Ciamis ke 376 tahun. Sebelumnya, Kesenian Jurig Sarengseng ini juga turut memeriahkan Event Asian African Carnival yang digelar di Bandung.

Ini sosok hantu dari kesenian Jurig Sarengseng yang menampakkan diri

Para pemain yang ber-makeup hitam legam dengan kostum berbahan kayu ini merupakan gambaran dari manusia yang suka merusak alam dan lingkungan. Kesenian kreasi seniman Banjar ini memiliki pesan bagi generasi muda dan pemerintah untuk bersama-sama menjaga alam, dengan tidak melakukan penebangan liar di hutan yang bisa mengakibatkan berkurangnya sumber air.

Ini sosok hantu dari kesenian Jurig Sarengseng yang menampakkan diri

Menanggapi Event Galuh Ethnic Carnival, Bupati Ciamis berharap karnaval seni budaya ini menjadi agenda tahunan di Ciamis Jawa Barat untuk meningkatkan daya tarik pariwisata seni dan budaya. Meski sebagian besar kesenian di Ciamis ini menampilkan sosok yang menyeramkan, namun Iing Syam Arifin menilai hal tersebut tidak menjadi masalah selama mengandung pesan moral yang baik serta meningkatkan kreativitas warga dalam bidang seni budaya.

Ini sosok hantu dari kesenian Jurig Sarengseng yang menampakkan diri