Setelah sukses dengan film Suicide Squad pada tahun 2016 lalu, DC films kini hadir kembali dengan merilis film berjudul Birds of Prey: And the Fantabulous Emancipation of One Harley Quinn. Film yang disutradarai oleh Cathy Yan ini adalah film solo dari karakter Suicide Squad yakni Harley Quinn.

Film ini diawali dengan kisah kesedihan Harley yang putus dengan kekasihnya, Joker yang telah mengubah dirinya sepenuhnya. Walaupun sudah putus namun Harley tetap tidak mengakui status barunya demi keselamatan dirinya sendiri. Hingga suatu malam ia bertemu dengan penyanyi di sebuah klub dan meceritakan status barunya itu.

Alhasil berita ini didengar oleh anak buah seorang penguasa Kota Gotham (Black Mask) yang ingin sekali membunuh Harley namun terhalang karena masih berstatus pacaran dengan Joker. Tak lama, berita putusnya Harley Quinn dan Joker menyebar ke seluruh kota Gotham. Di mana hal ini membuatnya dikejar oleh banyak sekali orang yang tak menyukai dirinya dan tentunya Black Mask yang kemudian berhasil menangkapnya.

Karena tak ingin terbunuh di tangan Black Mask, Harley Quinn menjadi anak buah pria tersebut dan diminta untuk mencari berlian yang telah dicuri oleh seorang gadis kecil. Hal ini membuatnya bertemu dengan gadis-gadis lain yakni Huntress, Montoya, dan Black Canary. Kemudian kisah keseruan mereka pun berlanjut.

Secara keseluruhan, film ini menyajikan aksi menarik dari Harley Quinn dan Birds of Prey melawan para bandit yang ingin memburunya. Keluwesan Margot Robbie dalam memerankan karakternya seakan-akan Harley Quinn sudah merasuk ke dalam jiwanya.

Mengambil prespektif sudut pandang dari seorang Harley, film ini menjadi sangat menarik di mana kita bisa mengetahui jalan pikiran karakter 'gila' Harley Quinn dan apa pun bisa terjadi. Cerita yang disajikan cukup rapi dan jelas hingga hampir semua karakter utama dijelaskan dengan epic. Visual yang menarik dan audio yang cukup detail membuat film ini sangat cocok untuk menjadi movie list bulan ini.

Di balik kisah kehebatan Harley melawan orang-orang yang membencinya, sebenarnya ada pesan yang begitu mendalam, yakni emansipasi wanita. Di mana yang biasanya wanita begitu diremehkan dan dicap sebagai manusia yang lemah, dalam film ini sosok wanita menjadi poin utama dari pihak yang kuat. Beberapa adegan pun sangat jelas terlihat bahwa perempuan kerap diremehkan oleh laki-laki dan akhirnya peristiwa itu pun berbalik.