Covid-19 telah membawa dampak perubahan yang signifikan pada lini kehidupan tak terkecuali dunia pendidikan. Sejak bulan Maret 2020 telah diberlakukan pembelajaran dari rumah. Guru juga melakukan pembelajaran dari rumah (teaching from home). Pandemi Covid-19 telah mengubah paradigma pembelajaran di kelas. Selama ini pembelajaran lebih sering dilakukan secara tatap muka.

Pembelajaran daring baru-baru ini menjadi terobosan di masa pandemi Covid-19. Kita belum mengetahui kapan wabah Covid-19 akan berakhir. Penting bagi pendidik untuk merencanakan pembelajaran secara matang.

Tujuan pembelajaran mengakses tiga aspek, yaitu afektif, kognitif dan psikomotorik. Bagaimana mengakses aspek keterampilan siswa pada pembelajaran sains (fisika, biologi, kimia)?

Pembelajaran sains tidak terlepas dari kegiatan praktikum. Praktikum bagian dari proses belajar mengajar di mana siswa dapat menemukan pengetahuan melalui penyelidikan. Selama ini praktikum sains sering dilaksanakan di laboratorium sekolah. Ada beberapa tips bagi guru agar praktikum sukses dilaksanakan pada masa pandemi Covid-19.

1. Analisis kompetensi dasar pembelajaran.

Guru perlu malakukan analisis kompetensi dasar agar kegiatan praktikum dapat terselenggara dengan baik. Pandemi Covid-19 mengharuskan guru meninjau ulang aspek kompetensi dasar. kompetensi dasar yang berkaitan dengan praktikum. Menelaah kompetensi dasar dan mengubah skenario pembelajaran, khususnya pembelajaran yang memerlukan praktikum. Hasil telaah kompetensi dasar bagi guru dapat menentukan bentuk praktikum yang dapat dilaksanakan selama pandemi Covid-19.

2. Persiapkan lembar kerja peserta didik.

Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) tidak dapat terpisahkan dari kegiatan praktikum. LKPD menjadi penuntun bagi siswa dan guru dalam kegiatan praktikum. Guru hendaknya mempersiapkan LKPD dengan matang. Instruksi dan tahapan aktivitas praktikum di dalam LKPD harus jelas menggambarkan pengetahuan dan keterampilan apa yang diakses. Jangan lupa akses keterampilan berpikir tingkat tinggi (HOTs) dalam kegiatan praktikum.

3. Gunakan virtual laboratory.

Era digital menawarkan banyak inovasi dalam bidang teknologi pembelajaran. Peserta didik dapat memanfaatkan virtual laboratory sebagai sarana untuk melakukan praktikum. Salah satu virtual laboratory yang dapat diakses secara gratis yaitu phet.colorado.edu yang menyediakan berbagai praktikum sains secara virtual (fisika, kimia, biologi, matematika).

Virtual laboratory dapat diakses melalui telepon pintar, tab, maupun personal computer. Virtual laboratory memiliki segudang manfaat, di antaranya siswa dapat melakukan manipulasi variabel penyelidikan tanpa takut melakukan kesalahan, meningkatkan penguasaan konsep, dan siswa dapat melakukan eksperimen kapan saja dan di mana saja tanpa memerlukan jaringan internet dengan catatan telah men-download aplikasi virtual laboratory.

Namun, kegiatan praktikum dengan virtual laboratory mempunyai kelemahan yaitu kurang mengasah keterampilan laboratorium. Tidak semua konten yang disediakan secara virtual sesuai dengan kompetensi dasar (KD) pembelajaran. Guru perlu alternatif cara agar praktikum dapat terlaksana.

4. Gunakan platform LMS (Learning Management System) untuk mengumpulkan pekerjaan siswa.

Peserta didik dapat memanfaatkan berbagai platform LMS dalam pembelajaran daring. Ada beberapa platform LMS yang saat ini banyak digunakan dalam pembelajaran daring, yaitu Google Classroom, Schoology, Edmodo, Socrative, dan Kelas Kita. Masing-masing platform LMS mempunyai keunggulan.

Pilih platform LMS yang paling mudah dan luwes bagi peserta didik. Melalui platform siswa dapat mengunggah dokumen hasil praktikum, video praktikum, dan dokumentasi praktikum. Guru dapat melakukan umpan balik terhadap pekerjaan siswa secara daring.