Banyak kalangan berminat untuk menjadi editor. Mereka yang berminat tidak mengenal umur. Ada yang masih mahasiswa, orang tua, bahkan anak sekolah pun sudah banyak yang berminat menjadi editor.
Akan tetapi, ada keresahan sendiri di saat editor tidak mahir dan memahami apa yang membuat video menjadi bagus. Parahnya, ada juga yang anti kritik dengan karyanya dan menganggap itu adalah masterpiece, namun di mata orang itu adalah cringe.
Nah, penulis akan memberitahu beberapa tips yang harus diperhatikan oleh editor agar video kamu hasilnya dapat maksimal.
1. Ambil footage sebanyak-banyaknya.
Footage merupakan video mentahan yang kamu ambil langsung lewat kamera. Footage yang kamu ambil juga tidak perlu menggunakan kamera yang bagus seperti DSLR. Kamu juga bisa mengambil footage dengan kamera handphone walaupun tidak sebagus bila diambil dengan kamera, sih.
Dalam mengambil footage, jangan ragu-ragu untuk mengambil video sebanyak-banyaknya. Karena, mungkin saja ada satu footage yang memang tidak penting bisa menjadi penyedap rasa bila dijadikan video transition.
Footage pun jangan salah ambil. Kamu juga harus memperhatikan angle, pergerakan, dan jarak kamera.
2. Trim footage yang menarik.
Setelah mendapatkan banyak footage, kamu akan melakukan proses selanjutnya, yaitu trimming atau yang dikenal sebagai memotong video. Kamu akan memilih footage mana yang akan diambil dan dibuang.
Sebelum trimming, kamu harus perhatikan dulu mana bagian dari footage yang bagus dan manakah yang memang tidak. Setelah footage dipotong, kamu bisa mulai masuk ke proses selanjutnya.
3. Atur transisi video.
Bagian yang paling menarik salah satunya adalah transisi, yaitu perpindahan dari satu scene ke scene lainnya. Banyak macam transisi yang bisa kamu buat. Salah satunya adalah transisi menggunakan footage yang tidak ada hubungannya dengan video utama.
Sebenarnya, ada banyak banyak jenis transisi yang bisa dimasukkan dalam video. Bila kamu memang sudah mengerti cara membuat transisi yang indah, saya rekomendasikan membuat transisi seperti open door (membuka pintu), passing by (berjalan), dan flipping camera (perputaran kamera).
4. Hindari efek yang overuse dan menumpuk.
Efek adalah bumbu tambahan dalam dunia editing. Jadi, ada ataupun tidak adanya efek dalam video sebenarnya tidak masalah. Bila ingin menambahkan efek-efek dalam video, tambahkan saja secukupnya. Tidak perlu berlebih, lebay, bahkan efek menumpuk.
Contoh penambahan efek-efek yang tidak perlu ada di salah satu acara televisi yang menggunakan efek overlay bisa sampai 10 dalam satu sequence. Atau karya yang menambahkan efek yang sangat ramai.
Gunakan efek secukupnya saja. Penerapannya seperti di saat kamu ingin membuat transisi, bisa menggunakan efek fire burnt overlay.
5. Gunakan backsound yang serasi dengan video.
Inilah elemen penting lainnya dalam dunia editing, yaitu pemilihan audio sebagai backsound video. Backsound yang dipilih harus sesuai dengan tema video. Seperti video sedih, kamu pasti akan menggunakan backsound drama yang slow. Tidak mungkin kamu menggunakan lagu metal atau hip hop jika video yang kamu buat adalah dramatis.
6. Terakhir, atur render setting.
Jika sudah selesai mengedit, video kamu tidak langsung menjadi video bila kamu belum melewati proses export. Sebelum melakukan export, kamu dihadapkan dengan menu render setting, yang berisikan format video, preset, frame rate, audio quality, dan lain sebagainya.
Render setting bisa kamu atur sesukamu. Kamu bisa saja render video dengan kualitas yang memanjakan mata, yaitu kualitas 4k.
Contohnya saya selalu menggunakan format H.264 dengan preset mp4. lalu frame rate 25 sampai 30 fps, dan tentu audio quality menggunakan high quality. Dan, voila! Jadilah video.