Sebagian besar orang masih sangatlah asing dengan istilah Barnum Effect ataupun Forer Effect, tetapi saya yakin sebagian besar orang sudah familiar dengan ramalan, horoskop, shio, fengshui, tarot, dan sejenisnya. Apa hubungan hal tersebut dengan istilah ilmiah cabang psikologi ini?

Kalian tentu pernah membaca ramalan tarot, horoskop, atau karakter berdasarkan golongan darah, bukan? Apakah kalian pernah bertanya-tanya mengapa ramalan-ramalan tersebut sering mendekati kebenaran? Masyarakat sering menganggap bahwa apa yang dituliskan atau dijelaskan oleh ramalan, horoskop, dan sejenisnya sangat mirip dengan karakter diri sendiri. Tanpa sadar sebenarnya masyarakat telah percaya pada sebuah manipulasi psikologis yang disebut dengan istilah Barnum Effect atau Forer Effect.

Apa itu Barnum Effect?

Barnum Effect merupakan fenomena psikologis yang ditemukan oleh seorang psikolog Amerika bernama Bertram R. Forer. Pada tahun 1956 diciptakanlah nama resmi dari fenomena psikologis tersebut dengan nama Barnum Effect oleh seorang psikolog bernama Paul Meehl dalam essainya yang berjudul Wanted- A Good Cookbook.

Barnum Effect merupakan fenomena di mana orang cenderung menerima pernyataan-pernyataan ambigu, samar-samar, dan umum sebagai deskripsi akurat atas kepribadiannya sendiri (Dickson & Kelly dalam Junema, 2009).

Barnum Effectadalah manipulasi psikologis, yaitu variabel psikologi yang sebenarnya berlaku untuk semua orang. Namun, kondisi diperlihatkan seolah-olah berlaku khusus pada pribadi atau kondisi tertentu (PsikologiID, 2015)

Barnum Effect ini berkaitan dengan validasi subjektif. Ketika individu dihadapkan pada dua peristiwa yang acak dan tidak memiliki hubungan sama sekali, individu cenderung akan mencari hal-hal yang berkaitan dengan dirinya baik itu sifat, kepribadian, dan pola pikir yang mereka miliki. Sebagai contoh, saat membaca kolom horoskop, pembaca secara aktif mencoba mengaitkan isi horoskop tersebut dengan aspek kepribadian mereka.

Jadi, apakah kita harus tidak mempercaya setiap ramalan? Tidak, jadikanlah itu sebagai patokan dasar untuk menilai kepribadian secara umum. Hanya dirikamu sendiri yang mengetahui dirimu dan setiap manusia itu unik. Informasi tentang masa depan membuat manusia mempersiapkan mental untuk menghadapinya.