Pada saat ini media social menjadi tren nomer satu di dunia. Semakin majunya era globalisasi, media sosial menjadi pusat perhatian disetiap kalangan. Penggunaannya tidak hanya kalangan anak-anak dan remaja saja, namun juga banyak dikalangan orang dewasa atau orang tua. Media sosial menjadi suatu objek yang tidak dapat dipisahkan dengan kebutuhan mereka. Hal ini disebabkan oleh banyaknya fitur atau aplikasi yang sangat mendukung mereka untuk menggunakan media sosial, contohnya seperti WhatsApp, Instagram, Line, YouTube dan media lainnya.
Media sosial merupakan saluran atau sarana untuk berkomunikasi secara online. Dimana pengguna media sosial ini berinteraksi, saling memberi informasi, sharing dengan perantara media online. Dengan begitu, media sosial sangat menunjang seseorang untuk berkomunikasi dengan mudah.
Cukup disayangkan jika penggunaan media sosial tidak sesuai dengan tujuan awal adanya media sosial ini sendiri. Sebagian besar pengguna untuk kebutuhan mereka, namun jika dilihat banyak dari mereka yang menggunakan media sosial secara berlebihan. Sebagai pencandu media sosial ini tak bisa terlepas dari gadget, setiap menit atau jam selalu membuka media sosial hingga tak mengenal waktu. Kebiasaan ini terus dilakukan oleh mereka-mereka yang kecanduan dengan media sosial, bangun tidur yang paling utama dilakukan adalah membuka gadget dan aplikasi media sosial. Entah budaya itu terus melekat hingga saat ini.
Kebiasaan ini tidak bisa terlepas jika kebiasaan tersebut dijadikan suatu budaya untuk kesehariannya. Hal ini juga bisa merugikan mereka yang sedang kecanduan dengan media sosial. Mereka dalam menggunakan media sosial tidak membatasi dirinya untuk tidak selalu bergantungan dengan media sosial. Sebetulnya, media sosial memang memiliki kegunaan dan manfaat jika digunakan secara bijak, namun sayangnya mereka tidak menggunakannya secara baik sehingga menimbulkan berbagai hal-hal yang tidak diinginkan.
Penggunaan yang tidak bijak menyebabkan kerugian yang dialami oleh orang lain, seperti halnya media sosial dipergunakan untuk menggunjing orang lain, melakukan bullying kepada pihak lain, berkomentar yang seharusnya tidak dilakukan di dunia maya. Banyak yang bisa dilihat di beberapa media sosial, sebagian besar mereka senang untuk melakukan kontroversi atau menghate seseorang karena ketidaksukaan di media sosial, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan tersendiri.
Tujuan seseorang menjadi pencandu media sosial adalah dapat mengetahui segala informasi di media sosial, menjadikan media sosial sebagai wadah untuk eksistensi, berfokus pada hal-hal yang telah tercantum atau hal-hal yang telah popular di media sosial, dan lainnya.
Untuk mengurangi seseorang menjadi pencandu media sosial, ada beberapa tips yang bias dilakukan. Pertama, meminimalisir penggunaan media sosial. Jika ada keperluan atau kebutuhan yang mengharuskan untuk bermain media sosial boleh dilakukan namun perlu di ingat bahwa penggunaannya juga ada batasannya. Kedua, menentukan berapa lama untuk bermain media sosial. Saat bermain media sosial kita sering sekali lupa waktu dan lupa aktivitas lainnya sehingga perlu ada waktu yang ditentukan untuk bermain media sosial agar tidak terus menerus. Ketiga, selalu diingat jangan membiasakan diri terus dengan media sosial. Terkadang kita tidak bisa jauh dari media sosial namun dengan tidak membiaskan untuk sering menggunakan media sosial itu dapat mengurangi kecenderungan kita terhadap media sosial.
Gunakanlah media sosial sesuai dengan kebutuhanmu, bermain media sosial boleh dilakukan namun perlu diingat, penggunaan media sosial harus bijak. Media sosial wadah untuk pemberi informasi kepada seluruh netizen atau masyarakat, perlu diketahui penggunaannya juga harus dicermati agar tidak menjadi pengguna media sosial yang melenceng dan tidak sesuai kebijakan yang ada.