Sebagian dari kita mungkin sudah mencoba mengikuti tes untuk memasuki Perguruan Tinggi Negeri melalui jalur SBMPTN maupun Ujian Mandiri yang disediakan oleh Perguruan Tinggi Negeri yang ada di Indonesia. Sayangnya, semua tes yang sudah ditempuh tidak memberikan hasil yang positif. Lalu, apakah jalan yang kita tempuh? Dengan melanjutkan studi ke Perguruan Tinggi Swasta.

Kuliah di Perguruan Tinggi Swasta, why not?

Ada sebagian teman yang berpendapat bahwa kuliah di Perguruan Tinggi Swasta masuk ke dalam kategori anak yang tidak dapat sukses di masa depan. Dalam kacamata mereka, sukses diukur dari apakah kita dapat masuk Perguruan Tinggi Negeri atau tidak. Padahal siapa bilang? Di sini ingin membuka pikiran orang-orang bahwa Perguruan Tinggi Negeri bukanlah tolak ukur dari sebuah kesuksesan, karena berkuliah di Perguruan Tinggi Swasta pun bisa menjadi orang yang sukses.

Mengapa banyak orang yang beranggapan kuliah di PTN akan lebih sukses?

Banyak orang yang beranggapan jika berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri adalah jalan yang pasti untuk menuju kesuksesan. Padahal, berkuliah di mana saja asal dengan niat yang sungguh-sungguh pun kita akan mencapai kesuksesan dengan pengetahuan yang sudah kita pelajari selama berkuliah.

Beberapa faktor seperti berkuliah di Perguruan Tinggi Negeri merasa lebih bergengsi dan lebih keren dibandingkan Perguruan Tinggi Swasta, lebih cepat dilirik atau ditarik ke dunia pekerjaan karena beberapa perusahaan memilih karyawan berdasarkan dari mana mereka lulus pun sering menghantui. Padahal, kembali lagi kepada kinerja, karakter dan tujuan hidup dari mahasiswa itu sendiri dalam mengikuti pembelajaran di Perguruan Tinggi hingga lulus.

Banyak contoh lulusan dari PTS yang cukup berhasil di lapangan. Ada yang sudah berhasil jadi pengusaha sukses, menteri, bahkan menjadi direktur di BUMN. Seperti, William Tanuwijaya dan Leontinus Alpa Edison, alumni Universitas Bina Nusantara dan Universitas Atmajaya Yogyakarta jurusan Teknik Informatika itu sukses menjadi CEO dari Tokopedia. Selama kuliah, tepatnya saat semester II, William bekerja sampingan sebagai penjaga warnet. William mengatakan pekerjaan sebagai penjaga warnet banyak memberikan keuntungan, selain tambahan uang saku juga akses internet gratis. Dari sinilah William Tanuwijaya mengenal lebih dalam mengenai internet. Setelah lulus kuliah, William sempat bekerja di beberapa perusahaan software developer dan game developer, bahkan di perusahaan jual beli online KafeGaul.

Ide mendirikan Tokopedia muncul karena pada saat ia bekerja di perusahaan pengembangan software komputer sering terjadi penipuan penjualan yang dialami para konsumennya. Atas musibah tersebut, William memutuskan untuk mendirikan sebuah perusahaan toko online yang mengubungkan penjual dan pembeli secara aman. William mengajak salah satu rekannya bernama Leontinus Alpha Edison yang pada akhirnya Tokopedia dirilis pada 17 Agustus 2009 dan mendapatkan penghargaan Bubu Awards sebagai startup e-commerce terbaik di Indonesia sebagai prestasi pada tahun pertamanya. Mereka tidak datang dari PTN di mana PTN seolah-olah dianggap menjadi perguruan tinggi terbaik di Indonesia selama ini.

Pada akhirnya, CEO Tokopedia di atas adalah salah satu contoh bahwa kamu yang berasal dari PTS juga berhak dan berpotensi untuk sukses.

Memaksakan masuk PTN, tetapi malah salah jurusan?

Tidak sedikit mahasiswa yang memaksakan agar dapat masuk ke Perguruan Tinggi Negeri dengan jurusan yang asal atau tidak sesuai dengan minatnya, hanya agar dapat masuk ke Perguruan Tinggi Negeri. Lalu, pada akhirnya mereka akan behenti di tengah jalan gara-gara tidak mampu lagi untuk kuliah disebabkan ketidakcocokan jurusan yang diambil dengan kemampuan otak maupun dana yang dimiliki.

Menurut Educational Psychologist dari Integrity Development Flexibility (IDF) Irene Guntur, M.Psi., Psi., CGA, sebanyak 87% mahasiswa di Indonesia salah memilih jurusan. Padahal, akan lebih bagus bila kita berkuliah sesuai dengan minat dan kesukaannya agar dapat enjoy dalam menjalani dunia perkuliahan sampai kelulusan nanti. Karena kesalahan dalam pemilihan jurusan dapat memicu pengangguran. Jadi, alangkah lebih baiknya jika tidak memaksakan kehendak untuk memasuki Perguruan Tinggi Negeri dengan jurusan yang tidak sesuai keinginan kita. Akan lebih baik jika kita memilih jurusan yang sesuai dengan minat kita di Perguruan Tinggi Negeri, why not?

Nah, jadi buat kamu yang masih merasa tidak PD dengan berkuliah di Perguruan Tinggi Swasta, ubahlah pemikiran kalian. Karena kamu pun sangat berhak untuk meriah kesuksesan dan Perguruan Tinggi Negeri bukanlah acuan untuk meraih kesuksesan. Semangat!