Penyakit Kawasaki sering menyerang bayi, balita, dan anak-anak. Penyakit ini menyebabkan peradangan pada pembuluh darah, terutama area jantung. Bisa juga menyerang kulit, membran mukosa di mulut, tenggorokan, hidung dan kelenjar getah bening. Jika tidak menangani dengan serius, risiko bahaya pada anak.

Penyebab penyakit Kawasaki ini masih belum jelas. Dugaannya karena faktor kelainan genetik atau infeksi virus maupun bakteri. Tapi, penyakit ini justru tidak menular. Biasanya anak lelaki yang sering mengalami dan kebanyakan dari etnis Asia. Dalam kondisi parah bisa merusak jantung.

Penyakit Kawasaki memang tidak bisa disepelekan. Segera bawa anak ke dokter jika menunjukkan gejala seperti demam tinggi selama lebih dari tiga hari. Selain itu, terdapat ruam merah di seluruh badan sebagai gejalanya. Dari mengalami gejala hingga sembuh total, membutuhkan waktu sekitar enam sampai delapan minggu.

Ada tiga tahapan jika seorang bayi atau balita mengalami penyakit Kawasaki yang berlangsung sekitar 1.5 bulan.

Tahap awal yaitu dalam minggu ke-1 hingga ke-2:

Muncul ruam merah di seluruh tubuh

Mengalami demam tinggi lebih dari 3 hari

Bengkak dan kemerahan pada telapak tangan dan kaki

Mata merah

Anak merasa gelisah

Lidah kering, merah dan bengkak

Bibir pecah-pecah

Kelenjar getah bening membengkak sehingga terdapat benjolan pada leher, ketiak, atau selangkangan

Tahap kedua, pada minggu ke-2 hingga ke-4:

Mulai mengalami muntah

Sakit perut hingga diare

Urin bernanah

Sakit kepala

Pengelupasan pada kulit terutama di jari tangan dan kaki

Tubuh lelah

Sendi mengalami bengkak dan terasa nyeri

Bagian putih mata menguning, juga pada kulit

Pada tahap ketiga, berlangsung dalam minggu ke-4 sampai ke-6. Di fase ini, anak masih merasa lemas tapi gejala penyakit Kawasaki mulai mereda. Butuh tambahan sekitardua minggu lagi untuk anak bisa sembuh total dari penyakit ini. Kecuali mengalami komplikasi yang tentunya akan semakin parah.

Cegah kerusakan jantung pada anak dengan membawanya ke dokter spesialis. Di sana, dokter akan melakukan pemeriksaan seperti tes urin, tes darah, EKG dan echo jantung untuk mengetahui kondisi penderita.

Sedangkan untuk pengobatan, dokter bisa memberikan suntik gammaglobulin (IVIG) sebagai antibodi, aspirin untuk pereda demam dan nyeri, atau kortikosteroid jika tubuhnya tidak merespon IVIG. Setelahnya, harus tetap memantau kondisi jantung anak.

Komplikasi penyakit Kawasaki terjadi jika telat mendapatkan penanganan. Komplikasi dapat berupa peradangan pembuluh darah dan otot jantung, katup jantung mengalami masalah, juga gangguan pada irama jantung.

Peradangan pembuluh darah bisa berujung anak terkena serangan jantung. Orang tua tentu harus sigap mencegah terjadinya risiko itu sebelum terlambat. Juga, biasakan memberikan anak makanan bergizi setiap hari, lakukan vaksinasi supaya tubuhnya kebal terhadap berbagai penyakit.