Setelah sukses dengan film Dilan 1990 dan Dilan 1991, bulan Februari ini sekuel terakhir dari film Dilan tayang dengan judul Milea: Suara dari Dilan. Film ini berbeda dari sekuel sebelumnya yang menceritakan Dilan dari sudut pandang Milea. Kalau di sini dari sudut pandang Dilan tentang kisahnya dengan Milea.

Pada akhir film Dilan 1991 sih sudah hampir jelas gimana akhir hubungan Dilan dan Milea, eits, itu baru gambarannya saja. Di film Milea ini hal-hal yang gak ada di film sebelumnya diceritakan. Dan bisa dibilang film ini membuka semua rahasia sekaligus ending kisah Dilan dan Milea. Throwback masa lalu dan masa depan berdampingan dalam film ini.

Berikutini adalah lima hal yang akan kamu pahami setelah nonton film ini.

1. Laki-lakigak suka dikekang.

Kamu akan belajar 5 hal ini sehabis nonton Milea: Suara dari Dilan

Teruntuk hampir seluruh perempuan di mana pun berada, coba deh pahami kalau gak ada satu pun cowok yang suka dikekang, entah itu terkait hobinya atau sahabat-sahabatnya. Film ini cukup menggambarkan bagaimana sosok Dilan yang anak geng motor dan suka main sama sohibnya tapi kemudian Milea agak gak suka dan sekalian nyuruh Dilan berhenti ikut-ikutan geng motor.

Hal ini yang membuat Dilan kayak berat dan mikir kenapa Milea gak bisa nerima Dilan beserta temen geng motornya. Sehabis nonton film ini semoga nanti para cewek mulai ngerti sama hobi kaum lelaki. Cowok tuh sebenernya dibiarin saja tapi diingatkan seperlunya.

2. Cewek itu marah karena mereka peduli dan khawatir.

Kamu akan belajar 5 hal ini sehabis nonton Milea: Suara dari Dilan

"Aku pacarmu, harusnya aku yang kamu dengar... bilangin tuh ke kawan-kawan kamu, aku enggak suka mereka."

Itu narasi yang diucapkan Milea dalam salah satu adegan ketika melihat Dilan masih ikut-ikutan geng motornya. Ucapan yang agak sewot dan bikin Dilan ngeri-ngeri sedap juga. Mungkin bagi Dilan, sikap Milea agak lebay, mengekang, dan juga mengatur. Tetapi, ini nih terkadang kesalahan para cowok.

Cewek bertindak seperti itu karena mereka khawatir dan ingin yang terbaik buat pasangannya. Intinya mereka nggak mau para cowok kenapa-napa, termasuk Milea yang mungkin merasa kalau geng motor bisa ngasih pengaruh buruk ke Dilan. Kalau dipikir-pikir ya bener sih memang, kadang cowok suka nggak peka. Sadar ya mulai sekarang.

3. Menjadi sosok orang tua teladan.

Kamu akan belajar 5 hal ini sehabis nonton Milea: Suara dari Dilan

Sejak sekuel pertama film Dilan 1990, baik sosok orang tua Dilan maupun Milea jadi warna tersendiri. Keberadaan mereka berhasil membuat penonton terkesima dan (semoga) mengubah cara pandang bahwa orang tua harus bersikap tegas juga arogan.

Sikap santai dan low profile justru membuat Dilan dan Milea jadi sosok anak yang menyenangkan dan dekat ke orang tua. Dalam film Milea ini sendiri ada beberapa adegan yang sangat show upmengenai keteladanan orang tua. Saat Dilan ditangkap polisi dan ayah Dilan (diperankan oleh Bucek Depp) yang seorang tentara justru mengatakan kalau memang Dilan bersalah silakan dihukum. Dan yang paling membuat haru ketika ayah Dilan meninggal, kelihatan banget sedihnya Dilan.

4. Jangan egois.

Kamu akan belajar 5 hal ini sehabis nonton Milea: Suara dari Dilan

Kisah Dilan dan Milea merupakan sekumpulan cerita yang sangatberhubungan dengan kehidupan sehari-hari. Mulai dari pertemuan, percintaan, drama beranteman, dan putus. Dan sejujurnya mereka bisa saja nggak berakhir kalau masing-masing bisa menahan rasa egoisnya.

Milea di satu sisi terlanjur kesal dan nggak suka Dilan masih ikut geng motor sampai akhirnya minta putus sembari berpikir kalau gertakan itu bisa buat Dilan insyaf dan mereka pun balikan. Dilan, yang memang idealis merasa bahwa sesuatu yang diucapkan sudah nggak bisa ditarik kembali, begitu pun permintaan Milea buat putus. Dilan merasa ya sudah putus. Walau sebenernya Dilan masih gak bisa lepas dari Milea, tapi itulah kelemahan rasa ego.

Oh iya, Dilan juga pernah bilang ke Milea jika ada yang menyakitinya maka orang itu akan hilang, pun termasuk Dilan. Jadi Dilan berpikir maka dia juga harus hilang karena sudah membuat Milea sedih dan menyakitinya. Tahan ego kalau nggak mau menyesal!

5. Tidak perlu melupakan (masa lalu).

Kamu akan belajar 5 hal ini sehabis nonton Milea: Suara dari Dilan

Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu.

Dilan dan Milea pada akhirnya memang tak pernah kembali bersama. Namun mereka tetap menyimpan kisah cinta di lubuk hati masing-masing. Milea masih mengenang sebaik-baiknya cerita tentang betapa anehnya Dilan dalam mencintainya. Dilan masih menyayangi Milea sebagaimana dulu dia mengatakan belum menyayangi Milea, tapi nggak tahu kalau sore.

Bahkan ketika mereka bertemu di reuni akbar dengan pasangan masing-masing, rasa itu terlihat masih jelas. Dilan dengan sengaja memperkenalkan namanya kembali ke Milea, takut lupa katanya.Padahal sedetik pun mereka tak pernah lupa satu sama lain. Itulah cara Dilan dan Milea menghargai kisah mereka yang pernah ada. Tak peduli berakhir kecewa, mereka berterima kasih pernah saling dipertemukan, pernah saling membahagiakan. Begitu memang seharusnya.

Film Milea: Suara dari Dilan yang disutradarai oleh Fajar Bustomi dan Pidi Baiq ini memang sudah ditunggu-tunggu banget. Selain sekuel terakhir film Dilan, penggemar jugaingin tahu cerita dari sudut pandang Dilan sekaligus bagaimana akhir kisah mereka. Tayang resmi di bioskop pada 13 Februari 2020, film ini bisa banget jadi referensi tontonan sama gebetan apalagi pas banget mau Valentine, kan.

Dan terakhir, nggak lupa juga penulis mau berterima kasih dengan ayah Pidi Baiq untuk kisah Dilan dan Milea yang udah memberikan beberapa pelajaran baik sisi percintaan, persahabatan, juga paling penting kehidupan. Terima kasih Dilan dan Milea, cinta kalian selalu wangi dalam ingatan kami.