Tumbuhan merupakan makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri. Maka dalam biologi ia disebut dengan makhluk autotrof, yaitu makhluk hidup yang dapat mengonversi air dan karbondioksida menjadi makanan dan oksigen melalui energi cahaya matahari.

Inilah 5 jenis tumbuhan berdasarkan perawakan atau habitus

Melati / Foto: Dok.Pribadi

Sejak awal manusia mengenal tumbuhan sebagai makhluk hidup yang sangat bermanfaat. Oleh karenanya nenek moyang kita mengelompokkan manusia berdasarkan azas manfaat. Periode awal-awal perkembangan sistem taksonomi ini terjadi pada abad ke-4 sebelum Masehi (Tjitrosoepomo, 1993).

Setelah abad ke-4 sebelum Masehi sampai abad ke-17 dikenal dengan periode ke-2 yang disebut periode sistem habitus (perawakan). Berdasarkan perawakan tanaman dibagi menjadi lima.

1. Pohon.

Tumbuhan yang tinggi besar, batang berkayu dan bercabang jauh dari permukaan tanah (Tjitrosoepomo, 2007). Tinggi pohon dapat mencapai puluhan meter, diameter membesar karena adanya kambium (Rosanti, 2013). Contoh mangga, jati, randu, Asam Jawa, dan lain-lain

2. Perdu.

Perdu merupakan tumbuhan berkayu yang bercabang-cabang, tumbuh rendah dekat dengan permukaan tanah, dan tidak mempunyai batang yang tegak (Anonim, 2017). Tumbuhan berkayu memiliki struktur lebih kecil daripada pohon (A Glossary of Botanic Terms).

Dalam PROSEA, perdu didefinisikan sebagai tumbuhan berkayu yang bercabang dari pangkalnya, semua cabang setara. Ada yang mendefenisikan perdu sebagai jenis tumbuhan berkelompok yang tumbuh dengan ketinggian di bawah 6 m. Contohnya bunga lavender, kembang kertas, mawar, bunga soka, dan rembosa mini.

3. Semak.

Tumbuhan yang tak seberapa besar, batang berkayu, bercabang-cabang dekat permukaan tanah atau malahan dalam tanah (Tjitrosoepomo, 2007). Contohnya sidaguri, kaca piring, alamanda, beluntas, bandotan, putri malu. Contoh lain misalnya tanaman pacar air, widelia, soka, puring, kaktus, dan samblung.

4. Tumbuhan memanjat.

Tumbuhan ditandai jika batang tumbuh ke atas dengan menggunakan penunjang (Rosanti, 2013). Penunjang dapat berupa benda mati atau tumbuhan lain, pada waktu naik ke atas batang menggunakan alat-alat khusus untuk berpegangan pada penunjangnya. Contohnya anggur, vanili (akar pembelit), sirih (akar pelekat), kapri (tangkai pembelit), mawar (duri), gambir (kait), kembang sungsang (daun pembelit) dan rotan (duri daun) (Rosanti, 2013).

5. Terna.

Dalam wikipedia, terna didefinisikan sebagai tumbuhanyangbatangnyalunak karena tidak membentukkayu (Anonim, 2019). Tumbuhan semacam ini dapat merupakantumbuhan semusim,tumbuhan dwimusim, ataupuntumbuhan tahunan. Terna ini biasa dikenal dengan istilah herba. Herba merupakan tumbuhan (pendek, kecil) yang mempunyai batang basah karena mengandung banyak air dan tidak mempunyai kayu (Kamus Bahasa Indonesia). Definisi lain misalnya herba adalah tumbuhan yang tidak memiliki batang berkayu di atas permukaan tanah. Contohnya temulawak, ciplukan, dan lain-lain.