Millennialsmerupakan kelompok generasi yang lahir diantara tahun 1980-an hingga 2000an, sedangkanGeneration Zmerupakan kelompok generasi untuk mereka yang lahir di atas tahun 2000. Beberapa peneliti sosial kadang membedakan Millennials dan Generation Z, namun tidak jarang yang menyatukan satu generasi ini dan memanggilnya sebagai Millennials.

Di Indonesia, orang-orang pada generasi ini kerap kali dijuluki "Kids Jaman Now" dengan berbagai konotasi negatif maupun positif yang menempel. Mudahnya beradaptasi, menggunakan secara maksimal teknologi yang ada mungkin adalah salah satu hal positif yang kerap kali ditunjukkan olehKids Jaman Nowini. Namun dibalik sisi positif tersebut, terdapat sisi kelam yang kerap kali ditempelkan terhadap generasi paling baru ini, yaitu kurangnya rasa empati dan tingginya rasa malas karena sehari-hari berhadapan dengan teknologi dan kemudahannya yang menyediakan hampir segala hal secara instan.

Generasi milenial butuh hewan peliharaan agar bisa lebih berempati

Hewan peliharaan seperti kucing, anjing, ikan, atau hewan lainnya dapat menjadi solusi bagiMillennialsdalam memupuk rasa empati dan tanggung jawab agar tetap peduli terhadap hal-hal sekitar yang membutuhkan pertolongan di luar canggihnya teknologi.

Telah banyak studi yang menyatakan bahwa memelihara hewan, khususnya sejak dini, dapat menumbuhkan rasa empati dan tanggung jawab. Salah satu penelitian terbaru yaitu penelitian Megan Mueller tentang hubungan manusia dan hewan, menemukan bahwa orang-orang yang merawat hewan memiliki kemungkinan lebih besar untuk berpartisipasi dalam komunitas atau kegiatan sosial yang menolong manusia lain. Tidak hanya mendorong aktif seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan sosial, namun memelihara hewan dapat menyadarkan kita terhadap pentingnya menjaga lingkungan yang kini sudah sebagian besar rusak akibat manusia.

Generasi milenial butuh hewan peliharaan agar bisa lebih berempati

Rasa empati juga dapat membawa diri kita menjadi pribadi yang lebih bertanggung jawab, baik terhadap hewan yang kita pelihara, diri sendiri, maupun lingkungan sekitar. Tanggung jawab dapat muncul karena kita merasa dibutuhkan oleh hewan peliharaan kita, bahwa kita bertanggung jawab atas satu nyawa lain selain diri kita sendiri.

Hewan peliharaan membutuhkan makanan, minuman, tempat berlindung untuk tidur, klinik dan obat jika sakit, dan hal-hal tersebutlah yang perlu kita penuhi. Dedikasi yang kita berikan tidak ada apa-apanya dibandingkan hubungan dekat dan kasih sayang antara kita dan hewan peliharaan yang jaga, terkadang hanya dengan hewan lah kita dapat benar-benar merasakan pertemanan yang tulus.

Kecanggihan teknologi merupakan salah satu alat bagi kemajuan peradaban, namun rasa empati merupakan hal yang tetap menjaga suatu peradaban itu bertingkah laku beradab. Meski terdengar sederhana, namun memelihar hewan dapat memberikan dampak yang besar bagi pribadi seseorang dalam memupuk rasa tulus untuk berbagi. Jika generasi terbaru ini merupakan pribadi-pribadi yang tulus dan berempati tinggi, maka masalah-masalah yang sedang hiruk pikuk khususnya di Indonesia dapat teratasi seiring berjalannya waktu. Melalui hewan, kita dapat menyelesaikan konflik-konflik antar manusia.