×
Sign in

Hello There

Sign In to Brilio

Welcome to our Community Page, a place where you can create and share your content with rest of the world

  Connect with Facebook   Connect with Google
Filosofi stoicisme bagi milenial agar hidup bahagia dan simpel

0

Serius

Filosofi stoicisme bagi milenial agar hidup bahagia dan simpel

Filosofi stoicisme merupakan filsafat Yunani-Romawi yang membuat manusia belajar bagaimana mengatur emosi negatif bukan mengejar kebahagiaan

Disclaimer

Artikel ini merupakan tulisan pembaca Brilio.net. Penggunaan konten milik pihak lain sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Silakan klik link ini untuk membaca syarat dan ketentuan creator.brilio.net. Jika keberatan dengan tulisan yang dimuat di Brilio Creator, silakan kontak redaksi melalui e-mail redaksi@brilio.net

Rian Kusuma Dewi

17 / 04 / 2020 19:30

Hidup tak selamanya tentang hal-hal baik. Ada kalanya mungkin kita akan ditinggal orang yang kita cintai, kehilangan pekerjaan, hubungan dengan keluarga tidak berjalan lancar, atau bahkan didiagnosa mengalami penyakit kronis.

Gaya hidup stoicisme merupakan gaya hidup berdasarkan filsafat Yunani-Romawi berfokus pada manajemen emosi negatif, bukan ‘mengejar kebahagian’. Gaya hidup stoicisme dipercaya memberikan kehidupan simpel yang bahagia. Kok bisa? Yuk simak fakta gaya hidup stoicisme berikut ini.

Sejarah stoicisme.

Stoicisme History

Stoicisme merupakan salah satu aliran filsafat Yunani-Romawi. Filsafat Stoic didirikan oleh Zeno dari Citium pada awal abad 3 SM, jauh lebih tua dari agama Kristen dan Islam. Namun filsafat stoic mulai meredup pada 200 M setelah Kekaisaran Romawi resmi menganut agama Kristen.

Loading...

Beberapa tokoh penting dalam filsafat Stoic adalah Epictetus yang merupakan seorang mantan budak, Seneca yang merupakn seorang politisi di era Kaisar Nero, dan Marcus Aurelius yang merupakan seorang Kaisar Roma. Kata Stoic sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti beranda karena dulunya Zeno mengajarkan filosofi kepada murid-muridnya di beranda.

Prinsip pertama: Dikotomi kendali.

Dicotomy of Control

Prinsip penting Stoicisme yang pertama adalah dikotomi kendali. Dalam dikotomi kendali dijelaskan bahwa dalam kehidupan terbagi menjadi hal-hal yang di bawah kendali kita dan hal-hal yang tidak di bawah kendali kita. Permasalahannya adalah kita sebagai manusia memiliki kecenderungan untuk menggantungkan kebahagian pada hal-hal yang tidak di bawah kendali kita seperti kekayaan, karier, reputasi, pasangan, dan sebagainya. Hal ini yang akan menjadi sumber ketidakbahagiaan. Jika kita melakukan sebaliknya dengan hanya mengontrol hal-hal apa yang ada di bawah kendali akan memberikan kita ketenangan. Setuju nggak?

Prinsip kedua: Sukses dan gagal hanya tentang persepsi.

Perception

Setiap peristiwa dalam hidup kita bersifat netral. Sadar atau tidak bahwa sebenarnya setiap peristiwa dalam hidup kita sebenarnya bersifat netral. Kita yang menentukan untuk memberikan emosi positif atau negatif.

Bayangkan saat ada dua karyawan yang sama-sama di PHK namun karyawan pertama memberikan emosi negatif dengan merasa putus asa dan mempertanyakan keputusan perusahaan. Sedangkan karyawan kedua memberikan emosi positif dengan menjadikan momentum tersebut untuk memulai bisnisnya sendiri. See? Jadi kesuksesan dan kegagalan adalah hanya tentang persepsi kita. Jadi, apakah kamu sudah sukses sekarang?

Prinsip ketiga: Latihan kemalangan.

“It is in times of security that the spirit should be preparing itself for difficult times; while fortune is bestowing favors on it is then is the time for it to be strengthened against her rebuffs.” — Seneca 

Dalam gaya hidup stoicisme kita juga dianjurkan untuk melatih kesialan. Seneca menyarankan agar menyisihkan sejumlah hari tertentu setiap bulannya untuk mempraktikkan kemiskinan dengan cara mengambil sedikit makanan, menggunakan pakaian terburuk, hingga menjauh dari kenyamanan rumah dan tempat tidur.

Kenapa kita perlu mempraktikkannya? Karena pada dasarnya kenayaman menjadikan kita budak, di mana kita selalu merasa takut seseorang atau sesuatu mengambilnya dari kita. Dengan mempratikkan apa yang kita takuti akan membuat kita terbiasa dengan skenario terburuk dan membuat kita bertanya “Apa ini yang saya takutkan dulu?”

Tokoh yang menerapkan gaya hidup stoicisme.

Nelson Mandela

Pada kehidupan modern salah satu tokoh yang terkenal menerapkan filsafat Stoic adalah Nelson Mandela, Presiden kulit hitam pertama Afrika Selatan dan penerima Nobel Perdamaian. Konon, selama 20 tahun dipenjara setelah memperjuangkan keadilan anti-apartheid, Nelson Mandela membaca tulisan stoic yang membuatnya terbebas dari dendam terhadap para penindasan.

Setelah mengetahui fakta gaya hidup stoicisme, apakah kamu tertarik menerapkannya dalam kehidupan sehari-harimu?

Source





Pilih Reaksi Kamu
  • Senang

    0%

  • Ngakak!

    0%

  • Wow!

    0%

  • Sedih

    0%

  • Marah

    0%

  • Love

    0%

Loading...

RECOMMENDED VIDEO

Wave white

Subscribe ke akun YouTube Brilio untuk tetap ter-update dengan konten kegemaran Milenial lainnya

-->
MORE
Wave red