Bagi kamu yang suka dengan boneka, bisa mengunjungi sebuah desa yang dihuni oleh ratusan boneka di Jepang. Desa bernama Nagoro tersebut dikembangkan oleh seorang seniman wanita berusia 64 bernama Ayano Tsukimi.

Semua penduduk di desa ini boneka, kisah di baliknya mengharukan

Dilansir dari dailymail.co.uk, sepulangnya dari Osaka, ia sangat sedih karena Desa Nagoro telah ditinggalkan oleh semua penduduknya. Kemudian desa tersebut menjadi menyeramkan dengan datangnya hewan-hewan buas yang mulai mendiami desanya tersebut.

Semua penduduk di desa ini boneka, kisah di baliknya mengharukan

Melihat peristiwa menyedihkan itu, kemudian Ayano membuat beberapa boneka seukuran manusia yang diletakkan pada beberapa sudut rumah dan pekarangan yang bertujuan agar hewan buas tidak berani masuk ke dalam desa. Bahkan ia juga membuat boneka replika keluarganya yang telah meninggal.

Ayano mengaku tujuan membuat boneka-boneka yang berukuran manusia adalah selain mncegah hewan liar masuk ke hutan juga untuk meramaikan desa serta mengenang keluarganya yang sudah meninggal. Boneka-boneka tesebut didandani semirip mungkin dengan manusia dan diletakkan ditempat yang biasa mereka tempati semasa hidupnya.

Semua penduduk di desa ini boneka, kisah di baliknya mengharukan

Bahkan kini semakin banyak bonka yang tersbar di Desa Nagoro yang ditempatkan di tempat-tempat umum, seperti di pinggir jalan, halte, sekolah hingga di lahan pertanian. Usut punya usut penyebab Desa Nagoro mulai ditinggalkan oleh penduduknya adalah karena sulitnya mencari mata pencaharian untuk bertahan hidup, sehingga penduduknya yang hanya berjumlah 37 orang tersebut memilih pindah ke kota.

Namun kini Desa Nagoro telah menjadi desa wisata yang setiap harinya dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun mancanegara. Bahkan desa tersebut kini di juluki sebagai desa boneka, karena kebetulan desa tersebut dihuni oleh ratusan boneka yang berukuran dan berpenampilan layaknya manusia.