Apakah kamu menyadari jika saat sedang berpuasa mengalami bau mulut? Tenang, sebenarnya kamu tidak sendirian. Bau mulut saat berpuasa merupakan hal yang biasa dialami oleh yangpuasa Ramadan. Walaupun rajin gosok gigi dan berkumur, tetap saja bau mulut masih menghantui.

Meskipun begitu, jangan kemudian abai terhadap kesehatan gigi dan mulut. Kamu juga harus tetap rajin menggosok gigi sebelum tidur dan setelah sahur agar dapat mengurangi tumpukan bakteri dan plak pada gigi.

Daun gambir, ramuan pengusir bau mulut yang cocok dikonsumsi pas puasa

Gambir / Foto: greeners.co

Bau mulut saat berpuasa sebenarnya disebabkan karena berkurangnya air liur dalam mulut. Melansir dari Kumparan.com, air liur dapat membunuh kuman dan bakteri di mulut. Dengan berbuka puasa, maka produksi air liur akan mengalir lagi.

Ada kalanya orang tidak nyaman ketika mengalami gejala bau mulut. Mungkin karena pekerjaannya menuntut bertemu banyak orang atau harus prima dalam setiap penampilan. Jangan sampai karena masalah bau mulut kamu meninggalkan puasa yang sifatnya wajib. Oleh karenanya, kondisi bau mulut harus diminimalisir sehingga ibadah puasa dan penampilan tetap terjaga bersama-sama.

Odonto Dental Jurnal merekomendasikan tanaman Gambir. Tanaman gambir merupakan tanaman yang berasal dari keluarga Rubiaceae. Keluarga Rubiaceae merupakan keluarga yang biasa tinggal di lingkungan subtropis. Dalam situs academia.edu, keluarga ini terdiri dari 450 marga dan 6500 jenis.

Gambir memiliki perawakan atau habitus perdu setengah merambat atau memanjat. Yang umumnya untuk obat penghilang napas kurang sedap adalah organ daun. Daun gambir merupakan daun tunggal dengan letak daun berhadapan. Bentuk daunnya oval hingga jorong lebar dan bunganya berada di ketiak pangkal daun (flos axillaris).

Tanaman gambir biasanya dipakai untuk campuran nginang. Nginang adalah budaya yang biasa dikerjakan wanita-wanita Jawa kala dulu. Walaupun secara estetika nginang membuat penampilan gigi tidak indah, tetapi budaya nginang dipercaya orang dulu untuk membasmi kuman dan bakteri. Bagian yang digunakan adalah bagian daun.

Dalam sebuah penelitian menunjukkan rebusan daun gambir efektif terhadap halitosis yang disebabkan oleh plak. Hal ini disebabkan gambir mempunyai kandungan terbanyak fenol dan katekin. Kemampuan bakterisidal katekin dengan cara mendenaturasi protein dari bakteri, dapat membunuh ataupun menghambat pertumbuhan bakteri.