Masa Perang Dunia I dan II sangat mempengaruhi banyak perkembangan industri dunia, salah satunya tentu saja industri mebel. Ilmu desain, arsitektur, dan seni di Amerika, saat itu sangat terobsesi oleh kemajuan teknologi dan pengembangan material. Rupanya pandangan semacam ini juga berdampak pada negara - negara lain seperti Jerman, Inggris, Denmark, Finlandia.

Pada masa sebelum tahun 1914-an seluruh matrial mebel, terutama dalam hal ini "kursi" masih didominasi dengan material kayu solid yang mana pada saat itu persepsi dari orang - orang eropa khusunya, mebel yang di anggap bermutu dibuat dari Oak atau Mahoni. Hingga pada tahun 1920-an, para desainer Eropa seperti Marcel Breuer dan Ludwig Mies van de Rohe mengembangkan konsep minimalis dengan material besi tubular dan salut tipis. Nah berikut ini ada sederet kursi dengan konsep modern dan minimalis yang rupanya sudah ada sejak dulu lho! Apa saja, yuk simak di bawah ini seperti yang kami lansir dari berbagai sumber!

Wassily Club, karya Marcel Breuer, 1925. Berbahan chromer plated-metal.

Terlihat modern, 7 desain kursi ini ada sejak tahun 1920-1950-an lho

Barcelona Chair, karya Mies van de Rohe, 1929.

Terlihat modern, 7 desain kursi ini ada sejak tahun 1920-1950-an lho

Dari Finlandia arsitek Alvar Aalto mengembangkan konsep dari Mies van de Rohe ke dalam langgamSkandinavia dengan mengganti material besi yang terkesan dingin ke material kayu. Kayu yang digunakan oleh Alvar Alto saat itu adalah kayu Beech, yang kemudian dikembangkan pengolahaanya yaitu yang dikenal dengan teknik bentwood. Teknik ini pengolahaanya dengan cara dipress dalam kondisi basah / lembab. Dari teknik ini Alvar Aalto membuat mahakaryanya yang bernama Paimio Chair.

Paimio Chair, karya Alvar Aalto, 1931 / 1932.

Terlihat modern, 7 desain kursi ini ada sejak tahun 1920-1950-an lho

Karya Alvar Aalto sangat mempengaruhi perkembangan desain saat itu khususnya di Skandinavia bahkan Amerika. Amerika yang dari awal sangat terobsesi dengan kemajuan teknologi dan matrial, penggunaan metal, kayu lapis, fiberglass dan plastik terus di aplikasikan dalam pengembangan mebel. Seperti kursi karya Charles Easmes yang bermatrial fiberglass dan rangka besi.

Kursi karya Charles Easmes, 1950. Berbahan fiberglass dan rangka besi.

Terlihat modern, 7 desain kursi ini ada sejak tahun 1920-1950-an lho

Kursi fenomenal berikutnya karya Arne Jacobsen, The Ant Chair, 1950-1952. Desain pertama dengan 3 kaki.

Terlihat modern, 7 desain kursi ini ada sejak tahun 1920-1950-an lho

Kursi karya Arne Jacobsen ini juga sangat fenomenal dan bertahan hingga saat ini. Kursi ini sangat khas dengan kayu lapis yang di bending (Bending Wood) dengan menampilkan serat kayu yang sangat cantik dan di mix dengan besi sebagai kaki - kaki kursi. Awalnya kursi ini lebih menampilkan sisi natural yaitu dengan lebih mengekspose motif serat kayunya, namun belakangan karena serat kayu tidak dapat diprediksi motif seratnya, maka ketika ada serat kayu yang kurang bagus kursi ini di finishing dengan cat, sehingga kursi ini semakin variatif.

Kursi karya Arne Jacobsen, The Ant Chair dengan finishing cat yang menciptakan kesan baru dari desain sebelumnya.

Terlihat modern, 7 desain kursi ini ada sejak tahun 1920-1950-an lho

Selain kursi The Ant juga ada series 7 yang tak kalah menarik untuk dikoleksi serta karya Arne Jacobsen lainnya. Di Indonesia kursi ini dapat kita jumpai di House Of Fritz Hansen Jakarta, JL. Senopati no. 45, Jakarta Selatan. Semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan refrensi kita mengenai perkembangan desain mebel dunia.

Referensi :

Jamaludin. 2007. Pengantar Desain Mebel. Bandung: Kiblat.

Republic of Fritz Hansen. 2014. Making of the Series 7. youtube.com (22 April 2014).