Saat ini industri perfilman Indonesia kian berkembang dan tengah mencapai masa keemasannya. Hal ini tidak terlepas dari kualitas film Indonesia yang semakin meningkat sehingga banyak masyarakat yang tertarik untuk menontonnya. Pastinya kemajuan industri perfilman Indonesia turut didukung oleh hadirnya banyak sutradara handal, salah satunya Joko Anwar.

Nah,berikut ini tips dan trik dalam membuat film yang menarikala Joko Anwar. Yuk, simak!

1. Kembangkan imajinasi melalui teknik what if.

Film yang menarik lahir dari sebuah ide cerita yang unik dan berbeda. Joko Anwar menggunakan teknik what if untuk melahirkan sebuah ide cerita dengan cara berandai-andai tentang suatu hal unik dan tidak biasa yang dapat terjadi. Teknik ini dapat diaplikasikan di mana saja, bahkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja, ketika mahasiswa UPH sedang belajar di kelas, tiba-tiba muncul raksasa, dan bisa saja terdapat salah satu dari mahasiswa yang bertindak sebagai superhero.

2. Buat skenario yang baik.

Walaupun terlihat mudah, menulis skenario merupakan tahapan yang paling krusial dalam proses pembuatan film. Skenario merupakan pondasi dan rangka dari sebuah film. Jika skenarionya sudah lemah, maka film yang dihasilkan pun tidak akan maksimal. Skenario film biasanya diawali dengan pembuatan sinopsis, yaitu suatu ringkasan cerita yang menggambarkan keseluruhan isi film.

3. Mengembangkan karakter dalam film.

Karakter merupakan hal utama yang diperhatikan dan diikuti oleh penonton. Walaupun banyak film yang dipenuhi dengan gimmick, adegan action yang menegangkan, ataupun adegan komedi yang mengundang tawa penonton, tetap menjadi film yang membosankan apabila karakter di dalamnya tidak menarik. Karakter akan menjadi menarik jika mereka mengandung salah satu dari lima aspek hidup ini, yaitu: cinta, seni, agama, politik, dan seks.

4. Memilih pemeran yang sesuai dengan karakter dalam film.

Agar karakter dapat disampaikan dengan maksimal, maka diperlukan pemeran yang dapat secara penuh menghayati karakter tersebut. Casting merupakan tahapan untuk memilih pemeran yang sesuai dengan karakter film. Joko Anwar menegaskan saat tahapan casting, tidak seperti casting secara umum. Joko Anwar tidak memberikan naskah kepada para cast agar dapat mengetahui kemampuan dan keberanian yang dimiliki para cast.

5. Pelajari ilmu tentang perfilman.

Dunia perfilman identik dengan kegiatan dan keterampilan praktikal. Meskipun begitu, jangan melupakan ilmu-ilmu dasar yang diperlukan agar dapat membuat film yang menarik dan dapat diterima oleh penonton. Ilmu tersebut tidak bisa diperoleh secara sembarangan, melainkan harus melalui tenaga pengajar yang tepat dan ahli, seperti mengikuti seminar, workshop, kursus, hingga belajar di institusi pendidikan.

Universitas Pelita Harapan (UPH) merupakan salah satu institusi pendidikan yang memiliki program studi Desain Komunikasi Visual (DKV). Salah satu peminatan yang ditawarkan kepada mahasiswa adalah Cinematography yang berfokus pada pembuatan film.

Cinematography UPH tidak hanya membekali mahasiswa dengan ilmu dari para dosen, tetapi juga dari praktisi yang sudah lama terjun ke industri perfilman dengan mengadakan berbagai seminar. Salah satunya adalah seminar yang menghadirkan sutradara ternama Indonesia, yaitu Joko Anwar dalam rangkaian kegiatan HP Goes to Campus untuk program Mentorship Project, yang berlangsung pada 7 Oktober 2019, di Kampus UPH Lippo Village, Karawaci, Tangerang.