Tahun ini adalah tahun di mana suatu konten sudah menjadi primadona bagi dunia marketing di sosial media. Zaman ini sebuah konten sudah menjadi salah satu alat untuk memperkenalkan suatu produk, menjelaskan kelebihan suatu produk, dan juga menanamkan value ke dalam suatu produk.

Pada titik inilah kamu sadar betul bila memang suatu konten bisa berkontribusi positif jika digunakan dengan positif juga. Salah satu caranya bisa juga dijadikan alat penyambung lidah bagi teman-temanmu di social media bila sekarang kamu sedang merintis karir sebagai influencer, creativepreneur, maupun entrepreneur. Jadi, jangan ragu untuk membuat konten.

Tapi kemudian di dalam kepala kamu pasti timbul satu pertanyaan sederhana. Kira-kira media apa saja yang bisa diubah menjadi sebuah konten? Ada empat media mainstream yang bisa dijadikan sebuah konten. Ada foto, video, tulisan, dan suara.

Gimana kamu sudah tertarik membuat konten? Kalau tertarik aku akan menjelaskan bahwa kamu harus mengetahui sebuah kegiatan mendasar dalam membuat konten, yaitu kegiatan tulisan-menulis. Apa kaitan antara kegiatan tulis dengan pembuatan sebuah konten?

Makanya untuk menjawab pertanyaan di atas itu, aku akan menjelaskan tiga tips sederhana dalam pembuatan sebuah konten dengan gaya bertutur storytelling. Dan inilah tiga hal yang perlu dipelajari oleh kamu yang ingin merintis karir sebagai influencer, creativepreneur, maupun entrepreneur.

1. Kamu harus membuat premis.

Premis adalah ide dasar dari sebuah cerita. Bagaimana sih cara membuat membuat sebuah premis? Pertama premis harus fokus.Nah, fokus premis bisa pula diartikan sebagai tujuan awal dari sebuah cerita atau konten agar bisa bergerak dari satu titik awal menuju titik akhir.

Kedua, jangan buat premis melebar.Pada titik inilah sebagai influencer misalnya, kamu harus bisa mengenalkan kamu itu siapa? Apa yang sedang kamu alami? Bagaimana cara kamu menyelesaikan masalah itu?

Bila semua content creator, creativepreneur, atau entrepeneur melakukan langkah awal ini, bisa dipastikan brand images mereka akan melekat dengan audiens mereka di sosial media.

2. Kamuharus membuat struktur cerita tiga babak.

Jadi mari aku kasih contoh. Misalnya contoh pembuatan content dengan medium podcast, maka kamu hanya perlu membuat tiga bagian ini saja.Pertama adalah awalan.Di sini kamu wajib menyapa para audiens terlebih dahulu. Kamu pun bisa memanggil mereka dengan sebutan teman, misalnya. Dan jangan lupa bahwa kamu wajib untuk menjelaskan terlebih dahulu topik utama yang akan dibahas nanti. Supaya para audiens kamu setidaknya mendapat pemahaman dasar dulu.

Kedua adalah isi.Nah, arti isi di sini adalah bahwa kamu akan menjabarkan secara jelas mengenai masalah utama pada topik pembahasan podcast yang akan kamu siarkan ini. Lalu jangan lupa untuk memberikan beberapa data yang sudah didapatkan dari hasil riset, dan tidak lupa untuk memberi sebuah tips and trick yang bisa dilakukan oleh mereka.

Ketiga adalah penutup.Di sini kamu akan menutup topik dan tak lupa untuk mengucapkan terima kasih buat seluruh pendengar yang sudah menyimak podcast kamu.Nah, bila kamu ada yang tertarik untuk membuat podcast, kamu bisa banget untuk membaca artikel ini.

3. Kamu harus sering share content di semua platform sosial media.

Pada era ini, seorang influencer, creativepreneur, maupun entrepreneur memang harus rajin memposting konten di semua platform social media. Karena kunci sukses bisnis pada era digital adalah dengan cara merebut antensi publik. Dan atensi di sini bisa diartikan sebagai perhatian. Karena jika konten kamu tidak berhasil merebut perhatian publik, maka brand atau bisnis kamu akan flop. Kenapa bisa seperti ini?

Sebab saat ini memang algortime pada sosial media sudah berbeda dari beberapa tahun belakang. Nah, berangkat dari problem ini makanya kamu yang berniat menjadi influencer, entrepreneur, creativepreneur, harus memiliki mindset agar membuat konten pada beragam jenis medium. Salah satu caranya mungkin dengan membuatvideo di Youtube. Dan untuk tahu ide menarik agar video kamu viral, maka kamu wajib membaca artikel ini dong.

Ya udah, kalau menurut aku lebih baik kamu berhenti membaca artikel ini. Terus coba membuat konten dari medium apa saja. Selamat mencoba, kawan!