Pernah gak, saat melihat bayi atau balita yang ileran atau ngeces, lalu kita spontan nyeletuk, "wah, itu emaknya pasti waktu hamil ngidam nggak keturutan."Nah, pernyataan seperti ini sering ditemui di masyarakat. Tapi, apa memang benar kalau ileran itu disebabkan karena keinginan siibu waktu hamil tak terpenuhi?

Ileran (keluarnya air liur) atau drooling pada bayi dalam istilah kedokteran disebut dengan shalore, dan ini disebabkan oleh faktor fisiologis. Banyak faktor yang memicu meningkatnya produksi air liur pada bayi, di antaranya pertumbuhan gigi pada bayi, kondisi alergi makanan, pemberian obat tertentu atau keadaan infeksi seperti abses peritonsilar, sinusitis atau mononukleasis.

Umumnya peningkatan air liur terjadi pada usia 6 bulan. Hal ini dikarenakan sebagai bentuk persiapan anak untuk mendapatkan nutrisi dari makanan padat. Pada awal pemberian makanan pendamping ASI bayi akan sulit mempertahankan air liur dari mulutnya, sehingga menyebabkan ileran yang normal dialami oleh bayi.

Bayi ileran karena ngidam tak tersalurkan, mitos apa fakta sih?

Untuk usia 6-9 bulan, memang bayi akan sering mengeluarkan air liur pada posisi berbaring, tengkurap, terlentang, ataupun saat duduk. Ini sangat normal. Pada rentang usia ini pula, ileran disebabkan karena bayi dalam fase tumbuh gigi, berlatih bicara, belajar mengunyah makanan, dan melakukan gerakan halus.

Baru saat memasuki usia 2 tahun, bayi akan mampu mengontrol air liur dan tak ileran lagi. Tapi jika usia lebih dari 2 tahun masih tetap ileran, ini yang perlu diwaspadai. Karena dimungkinkan terjadi gangguan kesehatan, dan harus diperiksakan lebih lanjut. Apabila ada kelainan, biasanya akan dilakukan speech therapy. Speech therapy ditujukan untuk lebih mampu mengatupkan kedua bibir dan mengalirkan ludah ke rongga mulut kemudian ditelan.

Bayi ileran karena ngidam tak tersalurkan, mitos apa fakta sih?

Jadi, jangan keburu khawatir bila melihat bayi ileran. Tak ada hubungannya sama sekali dengan ngidam tak keturutan saat hamil. Mungkin ini mitos dan bentuk sindiran kepada para calon ayah, untuk lebih memanjakan istri saat hamil. Bukankah, jika si ibu bahagia berpengaruh juga pada kondisi janin?Kadang, walau sudah dituruti kemauan ngidamnya, masih ada saja kok, yang tetap ileran.

Nah, berikut beberapa tips untuk membantu mengatasi jika buah hati ileran.

1. Mengingatkan bayi untuk sering menelan air liur.

2. Mengingatkan anak anda untuk menutup mulut dan mengangkat dagu.

3. Mengurangi makanan manis yang menyebabkan meningkatkan produksi air liur.

4. Apabila yang menyebabkan bayingeces adalah tumbuh gigi. Kamu dapat memberikan es atau benda dingin sehingga mengurangi ngeces.

5. Selalu sediakan tissu atau lap untuk membersihkan air liur, dan jangan lupa rajin mengganti baju bayi jika sudah basah terkena air liur.

Semoga bermanfaat!