Pada zaman dahulu kala, nenek moyang kita ternyata telah banyak menemukan teknologi-teknologi canggih, namun sayang sekali banyak orang Indonesia sendiri tidak menyadarinya. Ternyata penemuan teknologi tersebut masih tetap ada dan tetap kita gunakan hingga saat ini. Apa saja ya? Yuk mari kita simak 10 teknologi kuno canggih yang dimiliki oleh Indonesia.Check this out!

1. Pranata Mangsa.

Asli Indonesia, ini 8 teknologi kuno & canggih tinggalan nenek moyang

Dalam masyarakat Jawa dikenal Pranata Mangsa, yaitu peramalan musim berdasarkan gejala-gejala alam dan umumnya berhubungan dengan tata letak bintang di langit. Menurut Daldjoeni dalam bukunya yang berjudul Penanggalan Pertanian Jawa Pranatamangsa, Pranata Mangsa ini tergolong dalam penemuan yang brilian. Kompleksitasnya tidak kalah dari sistem penanggalan yang ditemukan oleh bangsa Mesir Kuno, China, Maya, dan Burma. Lebih-lebih juga kalau dibandingkan dengan model Farming Almanac dari Amerika, Pranata Mangsa jauh lebih maju. Meskipun teknologi sudah semakin canggih seperti saat ini, penerapan perhitungan Pranata Mangsa masih relevan. Hal ini dikarenakan nenek moyang kita dahulu mempelajari gejala-gejala alam seperti musim hujan atau kemarau, musim tanaman berbunga atau berbuah, posisi rasi bintang, pengaruh bulan purnama, dsb.

2. Tempe.

Asli Indonesia, ini 8 teknologi kuno & canggih tinggalan nenek moyang

Tempe merupakan hasil dari bioteknologi sederhana khas Indonesia. Nenek moyang bangsa Indonesia telah menggunakan Rhizopus untuk membuat tempe dari kedelai. Semua ini adalah penggunaan mikroba atau mikroorganisme pada tingkat sel untuk tujuan pangan. Sebenarnya mengolah tempe dengan ragi juga dilakukan bangsa lain seperti China, Jepang, India, dll, tapi yang menggunakan Rhizopus hanya Indonesia saja. Jadi, kemampuan membuat tempe kedelai adalah penemuan orang Indonesia. Tempe sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu di Nusantara. Dalam bab 3 dan bab 12 manuskrip serat Sentini dengan setting Jawa abad ke-16, telah ditemukan kata tempe. Kini tempe sudah mendunia dan yang patut membuat bangga adalah ini merupakan warisan dari nenek moyang untuk kuliner dunia.

3. Rumah Gadang.

Asli Indonesia, ini 8 teknologi kuno & canggih tinggalan nenek moyang

Menurut Darmansyah, ahli konstruksi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sumatera Barat, menyebutkan dari sisi ilmu konstruksi rumah Gadang jauh lebih maju setidaknya 300 tahun dibandingkan konstruksi lain di dunia pada zamannya. Rumah Gadang di Sumatera Barat ini membuktikan ketangguhan rekayasa konstruksi yang memiliki daya lentur dan sangat tahan jika terjadi guncangan gempa berkekuatan hingga di atas 8 skala richter.

Rumah Gadang tidak menggunakan paku sebagai pengikat melainkan berupa pasak sehingga membuat sambungan bangunan ini memiliki sifat yang sangat lentur. Getaran yang datang dari tanah terhadap bangunan terdistribusi ke semua bangunan. Selain itu, kaki dan tiang bangunan bagian bawah tidak pernah menyentuh Bumi atau tanah. Tapak yang dialas dengan batu sandi, batu ini berfungsi sebagai peredam getaran gelombang dari tanah sehingga tidak memengaruhi bangunan di atasnya. Jadi kalau ada gempa bumi, rumah ini hanya akan bergetar dan bergoyang-goyang mengikuti gelombang yang diakibatkan getaran tersebut.

4. Karinding.

Asli Indonesia, ini 8 teknologi kuno & canggih tinggalan nenek moyang

Alat musik dari Sunda ini terbuat dari pelepah kawung atau bambu berukuran 20x1 cm yang dipotong menjadi tiga bagian. Bagian untuk memegang disebut pancepengan, bagian keluarnya suara /nada yang terdapat jarum disebut cecet ucing atau ekor kucing sedang bagian ujung karinding di sebut panenggeul (pemukul). Nah, bila bagian ini dipukul maka jarum akan bergetar lalu rapatkan ke rongga mulut, maka akan didapatkan bunyi yang khas.

Si pemain karinding harus mampu mengalirkan udara dari hembusan napas. Improvisasi pemain sangat dibutuhkan, karena karinding harus dimainkan dengan penghayatan perasaan yang khusus. Alat ini bukan hanya berfungsi untuk menghibur, tapi juga untuk mengusir hama di kebun atau lading pertanian. Suara yang dihasilkan ternyata mengandung gelombang low desible yang bisa mengejutkan hama dan membuat mereka panik.

5. Si Gale-Gale.

Asli Indonesia, ini 8 teknologi kuno & canggih tinggalan nenek moyang

Si Gale-Gale ini merupakan bukti bahwa nenek moyang kita sudah bisa membuat boneka mekanikal atau robot walau dalam bentuk yang sederhana. Robot tersebut diciptakan untuk bisa menirukan gerakan manusia. Boneka ini menguasai sistem kompleks tali yang dibuat sedemikian rupa. Melalui tali yang ditarik ulur inilah boneka tersebut dapat membungkuk dan menggerakkan tangannya sebagaimana layaknya orang menari.

Menurut cerita, seorang native dari suku karo di Samosir membuat patung dari kayu untuk mengenang anak satu-satunya yang meninggal dunia. Patung kayu tersebut dapat menari-nari dengan digerakkan oleh beberapa orang. Kepalanya dapat berputar ke kanan dan kiri, mata dan lidahnya dapat bergerak-gerak, kedua tangannya dapat bergerak seperti tangan manusia saat menari dan badannya dapat membungkuk ketika menari.

6. Keris.

Asli Indonesia, ini 8 teknologi kuno & canggih tinggalan nenek moyang

Teknologi logam sudah lama berkembang sejak awal Masehi di Nusantara. Para empu sudah mengenal berbagai kualitas kekerasan logam. Keris memiliki kualitas penempaan besi yang luar biasa untuk ukuran masyarakat masa lampau. Teknik penempaan disertai dengan pelipatan itu berguna untuk mencari kemurnian besi di mana pada saat itu bahan-bahan besi masih komposit dengan materi-materi alam lainnya.

Pemilihan akan batu meteorit yang mengandung unsur titanium sebagai bahan keris juga merupakan penemuan nenek moyang kita yang mengagumkan. Kesulitan untuk membuat keris dari bahan titanium berada pada titik leburnya yang mencapai suhu 6000 derajat Celcius, jauh dari titik lebur besi, baja atau nikel yang berada di kisaran 1000 derajat Celcius.

7. Kapal Jung Jawa.

Asli Indonesia, ini 8 teknologi kuno & canggih tinggalan nenek moyang

Jauh sebelum era Cheng Ho dan Columbus, para penjelajah laut Nusantara sudah sepertiga dari dunia. Dalam catatan perjalanan keagamaan I-Tsing dari Kanton ke Nalanda di India Selatan menyebutkan bahwa ia menggunakan kapal Sriwijaya, negeri yang ketika itu menguasai lalu lintas pelayaran di laut Selatan. Berdasarkan relief kapal di candi Borobudur membuktikan bahwa sejak dulu nenek moyang kita telah mneguasai teknik pembuatan kapal.

Kapal Borobudur telah memainkan peran utama dalam segala hal pelayaran selama ratusan tahun sebelum abad ke-13. Memasuki abad ke-8 awal, kapal Borobudur mulai digeser kapal Jung Besar Jawa dengan tiga atau empat layar sebagai jung. Kata jung digunakan pertama kali dalam perjalanan rahib Odorico, John de Marignolli, dan Ibnu Battuta berlayar ke Nusantara abad ke-14. Mereka memuji kehebatan kapal Jawa raksasa itu sebagai penguasa laut Asia Tenggara. Diceritakan juga bahwa kapal ini saking kuatnya bisa menahan tembakan meriam kapal-kapal Portugis.

8. Borobudur.

Asli Indonesia, ini 8 teknologi kuno & canggih tinggalan nenek moyang

Borobudur merupakan candi yang diperkirakan mulai dibangun sekitar tahun 824 Masehi oleh Raja Mataram bernama Samaratungga dari wangsa Syailendra. Borobudur merupakan bangunan candi yang sangat megah. Tidak dapat dibayangkan bagaimana nenek moyang kita bisa membangun candi yang begitu besar dan berdiri kokoh tanpa memakukan ratusan paku bumi untuk mengokohkan pondasinya. Tak terbayangkan pula bagaimana batu-batu yang membentuk Borobudur ini dibentuk dan diangkut ke atas areal pembangunannya di atas bukit. Bahkan dengan kecanggihan yang ada pada masa kini, sulit sekali membangun sebuah candi yang mampu menyamai candi Borobudur. Candi ini menganut konsep Fraktal, yaitu konsep bentuk geometris yang memiliki elemen-elemen yang mirip dengan bentuk-bentuk secara keseluruhan. Candi ini merupakan stupa raksasa yang terdiri dari stupa-stupa lain yang lebih kecil.