Indonesia memiliki banyak saluran televisi, baik yang menyuguhkan berita, olahraga, bahkan entertainment seperti acara realiti show, gossip dan lain sebagainya.

Dari banyak nya konsep acara televisi tersebut, masyarakat Indonesia cenderung menyukai acara yang megandung konten gosip para artis, sinetron, dan acara yang katanya Deddy Corbuzier acara "Alay".

Acara hiburan yang dulu, berbeda dengan yang sekarang.

Acara 'alay' makin merajai TV Indonesia, siapa yang patut disalahkan?

Dulu, acara hiburan mengandung tema yang mampu memberikan nasihat, baik secara langsung maupun tersirat, dan diharapkan para penonton mampu mengambil hikmah dari jalan cerita yang di suguhkan.

Di Indonesia, hiburan yang diguhkan kian hari kian tidak memberikan apapun selain memberika kepuasan hanya pada satu pihak (produser atau channel televisi)

Acara 'alay' makin merajai TV Indonesia, siapa yang patut disalahkan?

Saling melempar cacian, kebencian, body shapping comment, mencampuri urusan pribadi yang dijadikan sebuah lawakan adalah hiburan kita sekarang.

Acara gosip yag semakin dibuat-buat. Sebuah drama yang terus bergulir dan pada akhirnya membuat yang bersangkutan terkena masalah sungguhan dan yang paling parah adalah hukuman sosial.

Sedangkan, mereka yang memiliki acara televisi berpotensi untuk kemajuan masyarakat Indonesia jarang di publikasikan, di umumkan, maupun di sebar luaskan. Bahkan, yang paling parah jam tayang mereka di perpendek, demi menyuguhkan tayangan hiburan lebih cepat dan lebih lama.

Acara televisi di buat untuk menghibur dan memberikan wawasan kepada para penontonya.Menghibur dalam arti tidak memberikan umpatan yang di buat lawakan, dan masalah pribadi yang pada akhirnya menjadi konsumsi publik.

Jika sudah seperti ini, siapa yang patut kita salahkan?

Saya ingin mendengar suara kalian, para millenial dan penikmat acara televisi dengan komen di bawah ya!