Brilio.net - Debat calon presiden Amerika Serikat yang ketiga antara Donald Trump dan Hillary Clinton telah dilakukan pada Rabu malam waktu setempat atau Kamis pagi (20/10) waktu Indonesia. Debat terakhir itu tentu sangat ditunggu-tunggu warga Amerika Serikat sebelum mereka menentukan pilihan pada 8 November mendatang.

Ada hal menarik pada debat tersebut. Donald Trump menyebutkan tuduhan paling eksplosif pada debat tersebut. Ia menyatakan keyakinannya menang atas Hillary pada pemilihan 8 November mendatang. Bahkan ia hingga menyatakan jika ia kalah pada Pemilu itu, ia tidak akan menrima hasilnya karena ia pasti dicurangi.

Tentu hal itu ditanggapi Hillary sebagai sebuah kemunduran demokrasi di Amerika dan sebuah kengerian jika sampai Trump menganggap telah terjadi kecurangan jika ia kalah.

Dilansir brilio.net dari The Washington Post, Kamis (20/10), debat yang dilakukan lebih kepada adu argumen tentang bagaimana mereka akan mengelola negara. Perbedaan substantif itu muncul dalam sektor ekonomi, terorisme, imigrasi, dan isu sosial lainnya seperti aborsi dan persenjataan.

"Hillary, you have no idea. Our country has no idea," kata Trump dalam salah satu kesempatan merespons gagasan ide Hillary.

Tak cuma kali ini saja Trump menyatakan keyakinannya menang dan berasumsi kalau dia dicurangi jika ternyata ia kalah. Awal Agustus lalu saat ia melakukan kunjungan ke Kota Colombus, Ohio, AS, calon Presiden dari Partai Republik itu sudah mengungkapkan hal itu. Ia menyampaikan optimismenya memenangi Pilpres.

“Saya merasa kubu saya dicurangi jika saya tidak menang dengan jarak yang cukup jauh. Saya mendengar desas-desus bahwa Pilpres 8 November mendatang saya akan dicurangi,” katanya seperti dilansir brilio.net dari Independent.

Debat ketiga ini tentu menjadi langkah utama mereka untuk mempengaruhi masyarakat AS sebelum pemilihan 20 hari mendatang.