Brilio.net - Paparan radiasi matahari yang parah bisa membuat sebagian dari bumi tak bisa dihuni. Hal tersebut semakin mengkhawatikan jika kutub utara atau selatan mengalami pergeseran. Akibatnya masyarakat bisa menghadapi masa 'domino run of blackouts lasting decades' atau masa kegelapan yang berlangsung bertahun-tahun.

Penulis sains, Alanna Mitchell telah menyampaikan peringatan keras tersebut dalam sebuah artikel yang menyatakan bahwa Bumi 'under attack from within' dan sebuah pergeseran di kutub bisa menimbulkan konsekuensi yang mengerikan.

Sejak pergeseran terakhir, dunia telah berubah secara drastis, sekarang ada hampir 7,6 miliar orang yang mendiami bumi. Angka ini dua kali lipat daripada tahun 1970.

Kegelapan © 2018 brilio.net

Dilansir brilio.net dari express.co.uk, Kamis (2/1), pihak agensi luar angkasa Eropa mengklaim pergeseran telah dekat, sesuai dengan data dari satelit mereka. Dan di sisi lain, ilmuwan melihat besi cair dan nikel menyedot energi vital di inti bumi. Artinya, itu sangat mendekati area proteksi medan magnet.

"Radiasi itu belum sampai ke permukaan. Tapi pada suatu saat, ketika medan magnet telah menyusut cukup, itu bisa menjadi cerita yang berbeda," kata Mitchell.

Dia mengutip dari Daniel Baker Boulder, direktur Laboratorium Fisika Atmosfer dan Antariksa di Universitas Colorado, menyatakan bahwa sinar kosmik galaksi dan sinar ultraviolet B yang menghasilkan sinar radiasi merusak lapisan ozon bisa membunuh makhluk hidup.

Nggak hanya sampai di situ, kegagalan sistem jaringan listrik bisa terjadi. Dampak awal pergeseran tersebut bisa sangat mengerikan, lampu, telepon seluler pun tak akan bisa bekerja seperti biasanya.

Menurut Mitchell, kutub telah berganti tempat ratusan kali sejak 780.000 tahun yang lalu. Kadang-kadang, kutub kembali ke posisinya tapi kemudian bergeser lagi. Fenomena itu disebut pesiar. Terakhir kali itu terjadi sekitar 40.000 tahun yang lalu.

Kegelapan © 2018 brilio.net

"Kami juga tahu bahwa ketika mereka berbelok ke lain waktu, konsekuensi infrastruktur listrik dan elektronik yang menjalankan peradaban modern akan berubah sangat mengerikan. Pertanyaannya adalah kapan itu akan terjadi." tambah Mitchell.