Brilio.net - Pada tahun 1996 pernah heboh berhasilnya eksperimen kloning sebuah domba. Pasalnya eksperimen ini berhasil mengkloning sebuah domba betina dari sel domba dewasa yang kemudian diberi nama Dolly. Domba ini hidup selama tujuh tahun sebelum akhirnya mati pada tahun 2003 karena penyakit paru-paru.

Sejak berhasilnya eksperimen Dolly, para peneliti telah melakukan berbagai eksperimen ke lebih dari dua lusin mamalia. Termasuk anjing, kucing, babi dan sapi dengan metode eksperimen yang sama seperti saat menciptakan Dolly. Namun hingga sekarang mereka belum berhasil menciptakan makhluk primata seperti monyet atau kera.

Pada Rabu, (24/1), Muming Poo dari Chinese Academy of Sciences mengumumkan keberhasilannya menkloning dua bayi monyet sehat. Monyet berusia tujuh dan delapan minggu ini kemudian diberi nama Zhong Zhong dan Hua Hua.

kloning dua monyet © foxnews.com

foto: foxnews.com

Meski telah berhasil, Poo dan kawan-kawan mengakui eksperimen ini belumlah efisien. Mereka mengorbankan 127 sel telur hanya untuk mendapatkan dua bayi monyet. Terlebih penelitian ini berhasil karena memakai sel dari janin monyet, bukan dari sel monyet dewasa. Domba Dolly merupakan penemuan besar karena bisa hidup dari kloning domba dewasa.

Jose Cibelli, seorang ilmuwan dari Universitas Michigan, mengatakan bahwa jika temuan ini bisa lebih efisien maka akan menjadi dilema besar. Bukan mustahil teori penemuan yang telah efektif nantinya akan diadaptasi untuk menggandakan manusia.

Walau eksperimen penggandaan monyet Moming Poo ini berhasil, namun wakil presiden dari People for the Ethical Treatment of Animals (PETA), Kathy Guillermo, menegaskan kloning adalah cara horor untuk menghidupkan makhluk hidup.

Membutuhkan banyak nyawa, waktu dan uang. Selain itu rasio kegagalan yang sangat tinggi mencapai 90% membuat monyet ini menjadi gambaran kesengsaraan dan kematian dalam skala besar.