Bagi para wanita, mempunyai rahim berarti memiliki kesulitan maupun kebanggaan tersendiri. Allah menciptakan rahim dengan tujuan yang mulia yaitu sebagai tempat terjadinya pembuahan atau benih janin tumbuh. Bagaimana kalau terjadi gangguan di rahim? Contohnya seperti tumor yang tumbuh di dalam maupun di luar rahim.

Berbicara soal tumor, berarti mengarah ke segala bentuk benjolan yang tidak tumbuh secara normal. Lalu, bagaimana dengan endometriosis? Terdiri dari endometrio dan sis, endometrio berarti dinding endometrium dari rahim, dan sis berarti penyakit. Sehingga endometriosis merupakan penyakit dinding rahim yang berupa tumor.

Secara harfiah, endometriosis tidak terjadi di dalam rahim melainkan di dinding rahim yang mengarahkeluar. Hal ini bisa dikaitkan dengan keluhan organ lain selain rahim, misalnya seperti usus. Dilansir dari sebuah jurnal di Itali bahwa penyebaran ke usus ini terjadi sekitar 3.8% sampai 37% pada wanita-wanita dengan endometriosis (Simone Fererro, dkk).

Berdasarkan derajatnya, penyebaran endometriosis ke usus besar yang berada di belakang rahim hanya ditemukan pada kasus kasus berat, misalnya derajat 4 atau padasevere stage.

Berbeda dengan wasir, di mana perdarahan saat buang air besar biasanya didahului dengan keluarnya benjolan dari lubang anus. Hal ini disebabkan karena pelebaran pembuluh darah vena yang berada di lubang anus keluar dan bersifat mudah pecah, sehingga berdarah.

Untuk membedakan secara lebih lanjut, bisa dilihat apakah ada gejala-gejala endometriosis lain seperti nyeri hebat saat menstruasi, nyeri saat BAK maupun BAB, nyeri pada punggung belakang, sampai dengan nyeri pada saat berhubungan badan. Namun, untuk penegakan diagnosis secara cepat dan tepat dapat dikonsultasikan dengan dokter untuk diperiksa secara keseluruhan. Salam sehat!