Ibadah puasa ternyata bukan hanya sekadar ibadah wajib di Bulan Ramadhan, yang pahalanya bernilai sama bagi setiap orang yang menjalankannya.

Ada nilai-nilai keikhlasan, kesadaran dan kepatuhan untuk menjalankan perintah Allah SWT serta menjauhi segala macam larangan-Nya, yang jadi penentu. Tentunya ini akan menjadikan nilai ibadah dan pahala puasa bagi setiap umat muslim yang menjalankannya, berbeda-beda sesuai dengan bagaimana kesungguhan orang-orang yang menunaikannya.

Dilansir dari islami.co (21/5), Imam al-Ghazali mengungkapkan tiga (3) kelas atau kategori orang yang menunaikan ibadah puasa, yaitu:

1. Shaum al-Awam

3 Kategori orang berpuasa menurut Imam al-Ghazali

Foto: wow.tribunnews.com

Kategori puasa ini adalah kategori puasa orang-orang pada umumnya, atau bisa kita katakan kategori atau kelas reguler. Orang-orang yang berpuasa seperti ini, hanya mengkondisikan dirinya untuk tidak melakukan hal-hal fisik yang membatalkan puasa saja, seperti menahan lapar dan haus serta birahi.

Namun, dari aspek-aspek perilaku dan kejiwaan tidak dijaga dengan baik. Beberapa perbuatan dosa masih dilakukan, bahkan ibadah-ibadah yang seharusnya dilakukan pun ternyata luput. Orang seperti ini sebagaimana diterangkan dalam sabda Rasulullah SAW, yaitu "banyak orang berpuasa hanya memperoleh rasa lapar dan dahaga saja".

2. Shaum al-Khawash

3 Kategori orang berpuasa menurut Imam al-Ghazali

Foto: today.line.me

Kategori puasa ini derajatnya lebih tinggi dari yang pertama. Bisa dikatakan puasa yang seperti ini dikategorikan atau masuk kelas VIP. Sebabnya adalah, orang-orang yang berpuasa tidak hanya mampu menahan lapar, haus dan birahi saja. Semua hal yang sekiranya berpotensi menjadi dosa, seperti berdusta, bergosip, menyinggung perasaan orang lain, mendengar hal-hal yang tidak baik dan melihat hal-hal yang tidak pantas, akan senantiasa di jauhi.

Bahkan, di era digital sekarang, orang yang menjalankan puasa seperti ini, sangat membatasi diri dalam beraktivitas di dunia maya, demi menghindarkan diri dari postingan yang bersifat menghasut dan berpotensi menyebarkan informasi hoax. Mereka akan menggantinya dengan lebih banyak melakukan amal ibadah, guna menambah nilai pahala dari puasa yang dijalankan. Orang-orang yang berpuasa seperti ini dikatakan sebagai puasanya orang-orang yang khusus.

3. Shaum Khuwas al-Khuwasah

3 Kategori orang berpuasa menurut Imam al-Ghazali

Foto: ruangmuslimah.co

Orang yang berpuasa seperti ini, kedudukannya lebih tinggi dari dua kategori sebelumnya. Tidak hanya memperbanyak amal ibadah dan menjauhi segala macam hal yang berpotensi mengurangi nilai ibadah dari puasa itu sendiri. Orang yang berpuasa seperti ini juga, berusaha untuk memsucikan hati dan pikiran mereka.

Perasaan-perasan iri, dengki, dendam dan pikiran-pikiran yang berburuk sangka terhadap sesama, diupayakan untuk dijauhi sebisa mungkin. Dengan kata lain, orang-orang ini berupaya tidak hanya berpuasa secara fisik, namun juga berpuasa secara pikiran dan nurani.

Setiap umat muslim yang mampu berpuasa seperti ini, dikategorikan VVIP atau orang-orang yang spesial. Pencapaian derajat puasa yang seperti ini, harus diawali dengan mensucikan pikiran dan membersihkan nurani dari penyakit-penyakit yang menjangkit hati.

Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang menjalankan ibadah puasa dengan kategori yang ketiga atau VVIP. Amin Yaa Rabbal 'Alamiin.

Semoga bermanfaat.

Sumber Referensi : islami.co

Sumber Gambar Cover : nu.or.id