Beberapa tahun ke belakang ada sebuah kendaraan roda dua yang kembali populer bernama vespa, mulai dari yang klasik hingga matic. Kenyamanan menggunakan vespa menjadi salah satu alasan mengapa vespa bisa kembali berjaya di Indonesia.Namun dengan kembali berjayanya vespa apakah kita sudah mengetahui asal-usulnya? Ini

Vespa merupakan kendaraan roda dua dari Italia, tepatnya dari Kota Genoa. Piaggio yang merupakan produsen vespa didirikan di Genoa, Italia pada tahun 1884 oleh Rinaldo Piaggio.

Vespa Brotherhood: Persaudaraan antar pencinta vespa

Lalu, bagaimana bisa vespa masuk ke Indonesia?

Awal mula vespa masuk ke Indonesia pada tahun 1960-an. Vespa menjadi kendaraan yang cukup bersejarah bagi Indonesia. Pada era kepemimpinan Presiden Soekarno, pemerintah Indonesia memberikan penghargaan bagi kontingen pasukan penjaga perdamaian Indonesia, tepatnya Kontingen Garuda yang bertugas di Kongo. Setiap perwira yang bertugas diberikan penghargaan sebuah vespa.

Seiring berjalannya waktu vespa menjadi kendaraan antik, namun vespa tetap menjadi pilihan dari berbagai kalangan. Para pengendara vespa memiliki ikatan persaudaraan yang kuat meski tidak saling kenal satu sama lain. Hal ini dilandaskan oleh hobi dan kecintaan yang sama terhadap skuter asal Italia ini. Ikatan persaudaraan ini dapat dilihat dari solidaritas pengguna vespa ketika bertemu pegendara vespa lain yang mogok, biasanya pengendara vespa akan saling tolong-menolong. Selain itu juga ada budaya menyapa di vespa yang masih melekat hingga saat ini. Ketika saling berpapasan di jalan, sesama pengguna vespa akan menyapa dengan cara mengklakson, menggeber, atau melambaikan tangan.

Selain itu, ikatan persaudaraan vespa tidak berhenti di vespa klasik dan matic, namun solidaritas persaudaraan itu juga melekat di vespa extreme.Vespa extreme adalah vespa yang dimodifikasi sedemikian rupa dengan kreativitas si pengendara. Bentuk modifikasinya bisa dibilang extreme karena bentuk vespa yang berubah total dari bentuk vespa pada umumnya, seperti jumlah roda yang banyak hingga menambah sespan pada vespa.

Mungkin bagi segelintir orang vespa extreme sangat mengganggu, baik dari segi penampilan dan suara knalpot yang bising. Namun menurut beberapa pengguna vespa, kita tidak bisa langsung memiliki stigma negatif terhadap pengguna vespa extreme karena ada pengendara vespa extreme yang mengubah bentuk skuternya hingga sedemikian rupa karena dilatarbelakangi oleh kebutuhan pengendara.

Contohnya adalah seorang pengendara bernama Reza Alwi Mufti atau biasa dikenal dengan Dekjaw. Ia adalah seorang pengendara vespa asal Aceh yang melakukan touring keliling Indonesia selama dua tahun yang baru saja selesai bulan Agustus lalu. Pada awal perjalanan motor Dekjaw normal layaknya vespa klasik pada umumnya. Setelah perjalanan itu selesai kondisi vespa miliknya berubah drastis menjadi vespa extreme. Adanya sespan dan penambahan aksen tanduk rusa pada vespa milik Dekjaw dilakukan karena kebutuhannya untuk beristirahat saat melakukan touring.

Dengan kembali populernya vespa di Indonesia, semoga ikatan persaudaraan akan tetap terjaga satu sama lain. Jika dilihat dari sisi komunitas, baik dari segi jumlah anggota dan jumlah komunitas yang ada di Indonesia, jumlahnya bertambah semakin banyak. Hampir setiap daerah memiliki komunitas vespa masing-masing dan mulai banyak event yang digelar bertemakan vespa. Hal ini dapat mempererat hubungan persaudaraan sesama pengguna vespa, seperti acara yang baru saja digelar bulan September lalu di Yogyakarta, yaitu Indonesia Scooter Fest. Berbagai jenis vespa dari berbagai daerah baik dalam dan luar negeri berkumpul di acara tersebut. Semoga hal positif ini bisa menjadi lebih baik lagi ke depannya dan tetap mengingat kata satu vespa berjuta saudara.