Perusahaan teknologi Uber telah menjalin kerjasama dengan NASA. Kerjasama tersebut mereka jalin untuk mengembangkan sistem manajemen lalu lintas udara guna mewujudkan rencana taksi terbangnya. Hal itu diungkapkan oleh Chief Product Officer Jeff Holden pada Kamis (9/11). Ia mengumumkan kerjasama tersebut di Web Summit, sebuah konferensi teknologi yang digelar di Lisbon.

Pada April, Uber meluncurkan rencananya untuk memperkenalkan armada taksi terbang, yang dikenal dengan nama uberAIR. Penerbangan empat orang tersebut belum akan terwujud dalam waktu dekat. Holden menyatakan, pihaknya baru berencana untuk demo ke Los Angeles pada 2020 mendatang. Uber sebelumnya mengumumkan kota Dallas, Texas dan Dubai sebagai kota mitra lainnya.

Perusahaan teknologi tersebut memiliki kesepakatan untuk bekerja sama dengan perusahaan penerbangan lain, namun ini adalah pertama kalinya perusahaan tersebut bermitra secara formal dengan biro federal AS.

Uber gandeng NASA kembangkan taksi terbang, makin canggih saja

Kemitraan Uber adalah bagian dari Perjanjian Antariksa NASA, sebuah konsorsium pelaku industri yang bekerja untuk memastikan operasi yang aman dan efisien dengan taksi dan sistem udara tak berawak kecil lainnya yang terbang di ketinggian rendah.

Ini adalah jenis mitra yang kami butuhkan untuk membuat uberAIR menjadi kenyataan, kata Holden.

Seorang juru bicara NASA mengatakan pada Rabu bahwa badan tersebut akan membantu menciptakan kerangka kerja untuk manajemen lalu lintas udara pesawat tak berawak. Ini akan membantu membuka jalan bagi kendaraan pengangkut penumpang, seperti uberAIR.

Pada tahun 2019, rekomendasi yang dikembangkan oleh NASA dan mitranya akan dibagi dengan Federal Aviation Administration, yang akan menentukan bagaimana mereka harus diintegrasikan ke dalam sistem lalu lintas udara yang ada.

Dikenal dengan lalu lintas yang tidak terkelola, Los Angeles akan membuat tempat uji coba yang menarik untuk kendaraan terbang uberAir.

Untuk meyakinkan masyarakat, Uber memproyeksikan bahwa perjalanan dari bandara Los Angeles ke Pusat Staples pada jam sibuk akan memakan waktu kurang dari 30 menit, lebih rendah 1 jam 20 menit dibanding mengendarai mobil. Mereka mengharapkan untuk menawarkan wahana taksi terbang untuk harga yang sebanding dengan layanan UberX-nya.

Tujuannya adalah untuk membuat transportasi cepat dan murah. Bukan hanya itu, Uber juga berharap layanan ini akan siap untuk operasi komersial beberapa tahun ke depan dari Olimpiade 2028 di Los Angeles.