Menjalin hubungan yang sehat dengan seseorang yang disayangi sangatlah membahagiakan. Namun dalam menjalin hubungan tidaklah selalu berjalan mulus. Masih banyak orang yang terjebak dalam toxic relationship dan merasa sulit untuk keluar dari keadaan tersebut.

Toxic relationship merupakan hubungan yang tidak sehat di mana memberikan pengaruh buruk kepada seseorang dalam menjalin hubungannya. Pengaruh buruk tersebut biasanya terjadi karena adanya perlakuan tidak menyenangkan seperti kekerasan fisik/verbal, rasa cemburu berlebihan, selalu diremehkan, tidak dihargai, merasa tidak aman dan nyaman, tidak ada rasa kebahagiaan lagi, dan lainnya.

Toxic relationship sangat membahayakan bagi kesehatan mental seseorang yang berperan sebagai korban dari keadaan tersebut. Sehingga tidak jarang mereka mengalami stres bahkan depresi. Berikut ini ada lima cara yang dapat dilakukan untuk keluar dari toxic relationship, yaitu:

1. Mengerti keadaan yang sebenarnya.

Seseorang yang berada dalam toxic relationship harus mencari tahu apa penyebab utama atau awal mula terjadinya toxic relationship.Caranya dengan intropeksi diri dan mengutarakan isi hati satu sama lain dengan pasangan. Sehingga mereka mengetahui pasti apa yang sedang terjadi dan mencari solusi bersama-sama.

2. Sadar dan meyakinkan diri sendiri.

Merenungkan atau memikirkan atas alasan dan penyebab terjadinya toxic relationship setelah mengetahuinya. Seseorang harus jujur dengan perasaan atau isi hatinya sendiri. Jika selama menjalin hubungan terdapat perasaan tertekan, sedih, tidak tenang, tidak aman, dan lainnya, maka seseorang harus sadar bahwa ia sedang berada dalam toxic relationship dan meyakinkan dirinya untuk tidak membiarkan perasaan tersebut dirasakan secara terus menerus dan tahu bahwa hal tersebut dapat membahayakan kesehatan mental dan fisiknya.

3. Menentukan keputusan.

Setelah seseorang yakin bahwa dirinya berada dalam toxic relationship, maka harus menentukan keputusan yang tepat. Masih banyak yang merasa sulit keluar dari toxic relationship dengan alasan masih sayang dengan pasangannya atau takut merasa kesepian karena harus meninggalkan kebiasaan yang lama.

Hal tersebut harus dihadapi secara tegas oleh diri sendiri. Jangan hanya mementingkan keadaan pasangan saja, namun juga harus mementingkan diri sendiri. Memperbaiki hubungan atau mengakhiri hubungan adalah pilihan yang harus ditentukan dengan tegas dan tepat.

4. Mencari pertolongan.

Mencari pertolongan artinya seseorang tidak boleh memendam dan menghadapi toxic relationship sendirian. Seseorang yang berada dalam toxic relationship sangat membutuhkan penyembuhan atau rehabilitas pada kesehatan mentalnya. Mencari orang yang dipercaya atau pihak profesional dan meluapkan emosi dengan menceritakan apa yang dirasakan dan apa yang terjadi kepadanya sangatlah penting karena dapat membantu dalam proses penyembuhan.

5. Memilih lingkungan yang positif.

Meninggalkan lingkungan yang negatif dan memilih menetap di lingkungan yang positif adalah cara yang harus dilakukan. Lingkungan yang dipenuhi oleh orang-orang positif sangat berpengaruh dalam kehidupan seseorang.

Hal tersebut dapat memperbaiki kepribadian seseorang dan mengubah hidupnya menjadi lebih baik dari sebelumnya. Seseorang akan merasa didukung, aman, nyaman, tenang, lebih bersyukur, berpikir positif, bahkan merasa bahwa dirinya sangat berarti bagi orang-orang di sekitarnya.

Itulah lima cara yang patut dilakukan untuk keluar dari toxic relationship. Janganlah menyakiti diri sendiri dengan terus berdiam diri dalam toxic relationship. Tegaslah dalam menentukan keputusan untuk kebaikan diri sendiri agar tidak terjadi penyesalan.