Setiap yang bernyawa pasti akan mengalami kematian. Dalam Islam, jika ada seorang muslim yang meninggal, maka saudaranya sesama muslim harus ada yang menyolatkan. Namun, kadang kala ada kondisi di mana kita tidak berada di tempat yang sama dengan jenazah. Jika demikian keadaannya, maka seorang muslim bisa menunaikan sholat ghaib.

Hal yang perlu diperhatikan adalah perbedaan sholat ghaib dan jenazah. Meski memiliki tata cara yang sama, namun sholat jenazah dan sholat ghaib juga memiliki perbedaan, yaitu keberadaan jenazah, waktu, dan hukumnya. Mengenai keberadaan jenazah, sholat jenazah dilaksanakan di hadapan jenazah, sedangkan sholat ghaib dilaksanakan ketika tidak berada dihadapan jenazah atau ketika kita tidak berada di tempat yang sama dengan jenazah.

Perbedaan selanjutnya mengenai waktu pelaksanaan sholat. Sholat jenazah dilaksanakan sebelum jenazah dimakamkan, sedangkan sholat ghaib bisa dilaksanakan setelah jenazah dimandikan, juga bisa dilakukan setelah jenazah dikuburkan.

Kemudian mengenai hukum sholat jenazah dan sholat ghaib juga berbeda. Sholat jenazah hukumnya fardlu kifayah. Artinya sudah menjadi kewajiban bagi seorang muslim untuk menyolatkan. Namun apabila ada salah seorang yang sudah menyolatkan jenazah tersebut, maka kewajiban yang lain menjadi gugur.

Sedangkan untuk hukum sholat ghaib, beberapa ulama memiliki perbedaan. Ada pendapat yang mengatakan bahwa sholat ghaib dihukumi fardlu kifayah sebagaimana sholat jenazah, namun ada pula pendapat yang mengatakan bahwa hukumnya sunnah, dan ada pendapat yang menjelaskan bahwa sholat ghaib tidak disyariatkan, namun boleh dilakukan untuk jenazah dari orang yang banyak memberikan manfaat dalam agama maupun ilmu.

Nah, jika sudah tahu perbedaannya, sekarang mari beralih ke tata cara, bacaan niat dan doanya. Berikutpenulis rangkum dari berbagai sumber pada (8/10).

Niat sholat ghaib.

Segala macam ibadah bermula dari niat. Niat haruslah diyakini dalam hati, diucapkan secara lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Sebelumnya niatkan dalam hati untuk menunaikan sholat ghaib dan mendoakan saudara sesama muslim yang lebih dulu berpulang.

Jika akan melaksanakan sholat ghaib untuk jenazah muslim secara umum yang meninggal di tempat lain, maka bacaan niatnya:

"Ushalli'alal mayyitil ghar'ibi arba'a takbiratin fardha kifayatin lillahi ta'ala"

Artinya: "aku niat sembahyang jenazah ghaib empat takbir fardlu kifayah karena Allah"

Jika jenazah adalah orang yang kita kenal jelas identitasnya, maka bacaan niatnya:

"Ushalli 'alal mayyiti (Fulan/sebutkan namanya) al ghaaibi ar ba'a takbiiraatin fardlal kifaayati lillaahi ta'aalaa" yang artinya "sata niat sholat ghaib atas mayat (Fulan/sebutkan namanya) empat kali takbir fardlu kifayah karena Allah Ta'ala"

Tata cara sholat ghaib.

Tata cara sholat ghaib sama dengan sholat jenazah, yakni empat kali takbir tanpa rukuk maupun sujud, dan dengan bacaan yang sama, urutannya sebagai berikut:

1. Membaca basmallah dan niat

2. Takbir pertama, takbiratul ikhram "Allahu akbar" yang artinya "Allah Maha Besar"

3. Membaca surat Al Fatihah

"bismillahirahmanirrahim. alhamdu lillaahi rabbil alamiin. Ar rahmaanir rahiim. Maaliki yaumid diin. Iyyaaka na'budu wa iyyaaka nasta iin. Ihdinas siraatal mustaqim. Siratalladaziina an amta 'alaihim gairil maghdubii 'alaihim wa lad daaliin"

yang artinya: "dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam. Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Pemiliki hari pembalasan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus. (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya, bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat"

4. Takbir kedua "Allahu akbar"artinya "Allah Maha Besar" yang artinya "Allah Maha Besar"

5. Membaca shalawat nabi "allahumma shalli 'ala muhammad" yang artinya "Ya Allah berilah shalawat bagi Muhammad"

6. Takbir ketiga "Allahu akbar" yang artinya "Allah Maha Besar"

7. Membaca doa untuk mayat "allahummaghfirlahu, warhamhu, wa'afihi wa'fu anhu" yang artinya "ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahterakan serta maafkanlah dia"

8. Takbir keempat "Allahu akbar" yang artinya "Allah Maha Besar"

9. Disunnahkan membaca doa sebelum salam "Allahumma la tahrimna ajrahu wala taftinna ba'dahu waghfirlana walahu" yang artinya "Ya Allah janganlah Engkau halangi pahalanya yang akan sampai kepada kami, dan janganlah Engkau memberi fitnah kepada kami sepeninggalannya, serta ampunilah kami dan dia"

10. Salam "Assalamu alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh" yang artinya "semoga Allah melimpahkan keselamatan dan rahmat-Nya untukmu"

Doa sholat ghaib.

"Allahumma shallo'alaa muhammadin wa'alaa aali sayyidinaa muhammad. Allahumma bihaqqil faatihati i'tiq riqabanaa wariqaaba haadzal mayyiti(laki-laki)/mayyitati(perempuan) minal naari. Allahumma anzilirrahmata wal maghfirata alaa haadzihil mayyiti(laki-laki)/mayyitati(perempuan) waj'al qabrahu raudlatul minal jannati walaa tajalhu hufratan minan niraani, washallallaahu alaa khairi sayyidana muhammadin wa alaa allihi washahbihii ajma'iin, wal hamdu lillahirabbil aalamiin"

Artinya "Ya Allah curahkanlah rahmat atas junjungan kita Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad. Ya Allah, dengan berkahnya surat Al Fatihah bebaskanlah dosa kami, dosa mayit ini dari siksaan api neraka. Ya Allah, curahkanlah rahmat dan berilah ampun kepada mayit ini. Dan jadikanlah kuburnya taman yang nyaman dari surga dan janganlah Engkau menjadikan kuburnya itu lubang jurang neraka. Dan semoga Allah memberi rahmat kepada semulia-mulianya makhlukNya yaitu junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga serta sahabat-sahabat sekalian, dan segala puji bagi Allah Tuhan seru sekalian alam"

Oleh:Deta Jauda