Adanya benjolan pada payudara wanita mungkin bisa menjadi sebuah kepanikan bagi wanita itu sendiri. Ini karena mereka beranggapan itu gejala kanker payudara, padahal belum tentu juga. Ada juga beberapa penyakit yang menimbulkan benjolan pada payudara wanita, dan itu bukan kanker. Maka dari itu kamu jangan dulu berpikir yang tidak-tidak.

Tak melulu kanker, begini cara membedakan benjolan pada payudara

Sumber : https://lingshenyao.id/kanker-payudara-bisa-sembuh/
Nah, berikut ini adalah beberapa penyakit/kelainan yang menimbulkan benjolan payudara, namun bukan kanker.
1. Fibroris.

Jika diraba, fibroris pada payudara ini akan terasa kenyal, keras, dan padat. Kelainan ini tidak akan berkembang menjadi sebuah kanker payudara. Pada penelitian yang terkait pada benjolan payudara wanita menghasilkan kesimpulan yang beragam. Ada yang mengatakan jika mempunyai atau menderita kelainan fiborokistik tidak akan meningkatkan risiko kanker payudara.

2. Kista.

Kista biasanya akan terdeteksi ketika ukuran sudah membersar arau bisa juga disebut (kista makro) di mana ukurannya mencapai 2,5-6 cm. Pada tahap ini kamu dapat merasakan benjolan pada payudara. Kista cenderung membesar dan akan menjadi lunak ketika mendekati menstruasi. Benjolan kista pada payudara ini lonjong atau bulat dan bisa juga untuk dipindah-pindahkan.

3. Kelainan fibrokistik.

Kebanyakan benjolan payudaran merupakan kista atau fibroris yang merupakan suatu perubahan abnormal dan tidak bersifat ganas atau nonkanker. Perubahan ini biasanya disebut perubahan fibrokistik, dan biasanya terdeteksi karena adanya benjolan pada payudara. Rasa sakit atau bahkan bisa bengkak pada payudara. Gejala ini akan terasa memburuk bila seiring dengan menstruasi wanita.

Benjolan payudara mungkin lebih dari satu dan terkadang dari puting akan keluar sedikit cairan berwarna keruh. Keadaan ini cenderung umum dialami wanita usia produktif dan terjadi di salah satu payudara atau langsung pada kedua payudara.

4. Intraductal papilloma.

Ini adalah suatu tumor jinak, nonkanker, yang berbentuk kelenjar susu. Intraductal papilloma ini benjolannya cukup besar dan terletak dekat puting dan bisa juga berbentuk benjolan kecil yang terletak jauh dengan puting.

Ukuran benjolan pada intraductal papilloma ini antara 1-2 cm, bisa lebih kecil bisa juga lebih besar tergantung benjolan tersebut muncul darimana. Terbentuk dari kelenjar, pembuluh darah, dan sel fibrous, intraducral papilloma lebih sering terjadi pada usia 35-55 tahun.

5. Fibroadenoma.

Ini adalah salah satu tumor jinak yang dialami wanita. Ciri dari tumor ini jika ditekan maka benjolan akan terasa padat atau solid dan juga berpindah pindah tempat atau bisa digerakan. Fibroadenoma rata-rata dialami oleh usia 20-30 tahun dan untuk ras Amerika cenderung memiliki risiko lebih tinggi mengalami tumor ini. Ada juga benjolan tumor ini biasanya cenderung memerlukan waktu lama untuk bertambah besar, tetapi bukan tidak mungkin ukurannya akan menjadi sangat besar. Fibroadenoma tidak akan berkembang menjadi kanker payudara, dan sama seperti kista, serta fibrosis.

Cara membedakan benjolan tersebut kanker atau bukan.

Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan jika benjolan yang tidak berbahaya memiliki beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Bentuknya bulat atau oval

2. Bisa menimbulkan sakit atau tidak sama sekali

3. Dapat bergerak jika disentuh

4.Memiliki batas yang jelas

5. Aktivitasnya cenderung mengikuti siklus menstruasi

6. Pertumbuhannya lambat

Bagaimana, apakah kamu sudah bisa menganalisanya sendiri? Dapatkah kamu membandingkannya? Bagi para wanita yang memiliki gejala di atas sebaiknya segera hubungi dokter agar bisa mendapatkan penanganan yang lebih cepat.