Kemajuan teknologi yang kian pesat membuat hampir semua orang memiliki gadget karena kegiatan saat ini bisa dilakukan melalui gawai. Mulai dari jual beli sampai pekerjaan kini dapat dilakukan melalui gadget.
Gadget yang ada saat ini sudah canggih dan dapat memenuhi berbagai kebutuhan manusia sehingga banyak perusahaan yang membuat aplikasi guna membantu pekerjaan sehari-hari kita. Biaya penggunaan gadget saat ini pun hampir bisa dijangkau seluruh kalangan masyarakat, baik itu smartphone hingga provider yang menyediakan paket internet murah untuk dibeli.
Dahulu sewaktu kecil kamu mungkin pernah memainkan sebuah permainan di komputer, namun sekarang permainan tersebut bisa kamu akses lewat gawai yang kamu pakai sehari-hari.
Permainan atau sering disebut game banyak digemari oleh berbagai kalangan, jenisnya juga variatif mulai dari strategi hingga tembak–tembakan. Seiring perkembangan zaman, kini populer sebuah olahraga elektronik atau sering disebut e-sport. Bahkan sekarang banyak orang yang menjadikan e-sport sebagai profesi dan tidak bisa dianggap remeh karena penghasilannya sangat menjanjikan.
Sebenarnya olahraga elektronik telah ditemukan pada 19 Oktober 1972, yang mana diselenggarakan di sebuah Universitas Stanford yang diberi nama sebagai Intergalactic Spacewar Olympic untuk sebuah kompetisi game yang berjudul Spacewar. Namun nama e-sport kembali popular pada tahun 2011 hingga saat kini.
Olahraga elektronik bagi remaja.
E-sport di Indonesia sudah eksis sejak dahulu sekitar tahun 1990. Sudah banyak masyarakat yang memainkan game online yang sebelumnya telah populer di dunia, terutama di Korea Selatan. Game online bisa membuat orang–orang yang menggunakan internet dapat terhubung satu sama lain meskipun tidak berada di satu tempat yang sama. Dari sinilah banyak orang menggemari game online dan menjadi asal munculnya e-sport yang terus berkembang hingga saat ini. Dahulu juga sudah ada yang namanya warnet atau warung internet. Tempat tersebut banyak digunakan untuk bermain game online.
E-sport secara resmi ada di Indonesia pada tahun 1999 yang ditandai oleh ikut sertanya kompetisi game online. Setelah itu, turnamen e-sport kedua diselenggarakan pada tahun 2002 yang diikuti 8 kota besar di Indonesia. Turnamen tersebut diberi nama Cyber Game. Kebanyakan diikuti oleh anak–anak warnet.
Ada beberapa game yang dikompetisikan, yaitu FIFA World Cup, Age of Empires 2, StarCraft, Counter Strike, dan Brood War. Hingga saat ini industri e-sport di Indonesia terus berkembang, dan akhir-akhir ini perkembangannya semakin pesat. Saat ini sudah lebih dari 50 cabang game e-sport yang menjadi ajang kompetisi.
Perkembangan e-sport di Indonesia juga didukung oleh pemerintah. Pemerintah menyediakan wadah untuk bibit berbakat bagi para atlet e-sport. Tujuannya agar mereka dapat memberikan prestasi yang membanggakan Indonesia. Sebagai contoh adalah turnamen Piala Presiden, Asean Games, dan juga Piala Menpora.
Selain pemerintah, perusahaan swasta juga banyak yang membuat tim e-sport masing-masing, bahkan banyak perusahaan banyak yang memberikan sponsor dan melirik tim e-sport ini. Hal tersebut sangat baik karena dapat meningkatkan pendapatan mereka, sehingga banyak masyarakat, terutama bagi remaja yang tertarik terjun ke dalam dunia e-sport.
Pendapatannya yang diperoleh juga tak main-main. Pemain e-sport di Indonesia bisa mendapatkan gaji Rp8 - Rp10 juta hanya untuk bermain game saja, belum bonus, adsense, dan juga dari promosi yang mereka dapatkan. Sehingga banyak kalangan remaja saat ini yang bercita-cita menjadi pemain e-sport. Salah satu seorang atlet e-sport yang mendapatkan gaji terbesar di dunia adalah Johan Sundstein. Pemain DotA 2 ini mendapatkan uang sekitar 97,8 miliar yang didapat melalui karier e-sport-nya.
Tetapi, banyak juga anak-anak yang bermain game malah mendapatkan dampak buruk, seperti turunnya nilai di sekolah dan menjadi tidak bisa mengatur emosi. Banyak juga orang tua yang tidak mendukung anaknya karena masih memandang sebelah mata e-sport ini, sehingga anak tidak mendapatkan dukungan dan menjadikan sebuah kegagalan.
Bermain game juga tidak hanya sekadar bermain, karena ada strategi dan mekanik yang tidak bisa dilakukan oleh semua orang. Sehingga jika ingin menjadi atlet e-sport kamu harus latihan yang tekun dan konsisten, tidak lupa selalu menjaga pola makan, istirahat, dan juga kesehatan karena tidak otak saja yang diperlukan kita juga membutuhkan tubuh yang sehat.
Sebagai penutup, pada era modern dengan teknologi yang sangat canggih ini banyak orang menggunakan internet untuk berbagai hal, salah satunya adalah e-sport (Olahraga Elektronik). Para gamer berlomba menjadi yang terbaik di suatu permainan, sehingga bisa menjadi juara dan mendapatkan penghasilan.
Perkembangan industri e-sport juga sangatlah pesat, sehingga banyak pihak yang tertarik untuk ikut serta di dalamnya. Namun masih banyak orang yang memandang sebelah mata seolah olah hanya bermain game saja, padahal sebenarnya di era modern bermain game dapat dijadikan sebuah profesi yang berpenghasilan. Apabila ingin menjadi atlet e-sport, kamu harus menyelesaikan dahulu kewajibanmu, lalu meminta izin orang tua agar bisa dengan serius dan kompeten dalam menjalaninya.