Sering dibuat tetes mata, ini isi kandungan Bunga Kitolod

Tanaman Kitolod (laurentina longiflora) sering dijumpai di berbagai daerah di Indonesia. Tanaman ini sejak dulu sudah dikenal sebagai obat tetes mata yang dipercaya dapat membersihkan mata dari kotoran.

Daun dan bunga kitolod dapat digunakan menjadi obat tetes mata dengan cara yang berbeda. Daun dapat dipotong kecil-kecil kemudian direndam kedalam air semalaman, lalu air rendaman daun kitolod dimasukkan ke dalam wadah / tempat tetes mata dan dapat digunakan untuk tetes mata. Selain daun, bunga kitolod yang berwarna putih dan memanjang juga dapat digunakan sebagai obat tetes mata dengan cara merendam bunga tersebut ke dalam air sebentar saja kemudian teteskan air dari dalam bunga melalui ujung pangkal bunga. Setelah air tersebut terkena mata maka akan timbul sensasi perih selama 2-3 menit kemudian akan menghilang.

Lalu sebenarnya apa saja kandungan dari tanaman kitolod ini sehingga masyarakat mempercayai bahwa rendaman kitolod ini dapat menjadi obat tetes mata?

Menurut penelitian dari Siregar (2012) kandungan dari ekstrak daun kitolod adalah Alkaloid, Flavonoid, dan Saponin. Sedangkan kandungan dari bunga kitolod adalah Alkaloid, Flavonoid, Saponin, dan tanin.

Alkaloid adalah zat yang mempunyai kecendrungan menghambat laju pertumbuhan bakteri. Flavonoid berperan sebagai antioksidan dan antibakteri. Saponin adalah zat yang dapat meningkatkan permeabilitas (kemampuan untuk meloloskan sejumlah partikel) membran sehingga terjadi hemolisis (pecah) sel. Dan Tanin adalah antibakteri.

Berdasarkan penelitian tersebut, maka kandungan dari tanaman kitolod yang sering dipakai untuk tetes mata adalah sebagai antibakteri sehingga dapat membersihkan mata dari bakteri. Jadi penggunaan daun maupun bunga kitolod sebagai obat tetes mata untuk membersihkan mata sesuai dengan kandungan yang ada pada tanaman kitolod.