Ada kabar gembira untuk kamu yang suka minum kopi. Sebuah penelitian terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Universitas Kanazawa di Jepang menemukan bahwa minum kopi dapat membantu menurunkan risiko kanker prostat.

Senyawa pada kopi mampu menghambat pertumbuhan kanker prostat.

Selain anti ngantuk, kopi juga bisa turunkan risiko kanker prostat

Para ilmuwan itu mengidentifikasi senyawa kahweol asetat dan cafestol-hidrokarbon yang secara alami ditemukan dalam kopi Arabika yang mana dapat menghambat pertumbuhan kanker prostat.Studi percontohan yang dipresentasikan pada Kongres Asosiasi Urologi Eropa di Barcelona, Spanyol ini menunjukkan bahwa kahweol asetat dan cafestol dapat berperan dalam menghambat pertumbuhan sel yang resisten terhadap obat anti kanker seperti Cabazitaxel.

"Kami menemukan bahwa kahweol asetat dan cafestol menghambat pertumbuhan sel kanker pada tikus, tetapi kombinasi itu tampaknya bekerja secara sinergis, yang mengarah pada pertumbuhan kanker yang secara signifikan lebih lambat daripada tikus yang tidak diobati," kata pemimpin penulis studi Hiroaki Iwamoto, seperti dilansir dari NDTV.com pada Selasa, 19 Maret 2019.

Uji coba dilakukan pada 16 ekor tikus.

Selain anti ngantuk, kopi juga bisa turunkan risiko kanker prostat

Para ilmuwan menguji enam senyawa yang secara alami ditemukan dalam kopi pada proliferasi sel kanker prostat manusia secara in vitro, yaitu dalam cawan petri. Temuan tersebut mengungkapkan bahwa sel-sel kanker prostat yang diobati dengan kahweol asetat dan cafestol tumbuh lebih lambat. Mereka kemudian menguji senyawa ini pada sel kanker prostat yang ditransplantasikan pada 16 ekor tikus.

"Setelah 11 hari, kanker yang tidak diobati telah tumbuh sekitar tiga setengah kali dari volume aslinya atau sebesar 342 persen, sedangkan kanker pada tikus yang diobati dengan kedua senyawa telah tumbuh lebih dari satu setengah kali dari ukuran aslinya atau sebesar 167 persen," kata Iwamoto.

Bisakah mengobati kanker prostat dengan minum kopi?

Selain anti ngantuk, kopi juga bisa turunkan risiko kanker prostat

Meskipun ini merupakan penemuan yang menjanjikan, tetapi Profesor Atsushi Mizokami dari Universitas Kanazawa memperingatkan orang-orang untuk tidak mengubah pola dan takaran mereka dalam mengkonsumsi kopi.

"Kopi memiliki efek positif dan negatif. Kita perlu mencari tahu lebih banyak tentang mekanisme di balik temuan ini sebelum mengaplikasikannya di bidang klinis. Tetapi jika kita dapat mengkonfirmasi hasil penelitian ini, kita mungkin memiliki kandidat, yakni kopi, untuk mengobati kanker prostat yang resistan terhadap obat," tutur Mizokami.