Wacana tentang pemindahan ibu kota dimulai pada tanggal 29 April 2019 di kantor presiden di mana diadakan rapat terbatas dengan tema Tindak lanjut rencana pemindahan Ibu kota. Selepas dari rencana pemindahan itu, Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Pulau Kalimantan. Sudah dua lokasi yang didatangi, dua lokasi itu adalah Bukit Soeharto yang berlokasi di Kalimantan Timur (7/5/2019), dan Kabupaten Gunung Mas yang berlokasi di Kalimantan Tengah.

Namun dari dua lokasi tersebut, presiden Jokowi menyatakan Kabupaten Gunung Mas layak digunakan sebagai ibu kota baru. Lalu apa saja data dan fakta mengenai Kabupaten Gunung Mas tersebut? Mari kita simak.

1. Kabupaten Gunung Mas merupakan pemekaran dari Kabupaten Kapuas, Provinsi kalimantan Tengah.

2. Luas kabupaten ini adalah 10. 804 km2

3. Berpenduduk 109.947 jiwa

4. Terdiri atas hutan belantara, tanah pertanian, pemukiman, sungai, danau, dan rawa

5. Memiliki beberapa sungai, yaitu Manuhing (sepanjang +- 28,75 KM), Rungan (sepanjang +- 86,75 km), Kahayan (sepanjang 600 km), dan Sungai Miri.

Tentu saja tak ada lokasi yang benar-benar sempurna. Kabupaten yang dikelilingi banyak sungai tersebut memiliki kekurangan sering terendam banjir pada musim hujan di beberapa kecamatan. Sementara kelebihannya adalah tersedia cukup banyak lahan kosong di kabupaten ini.

Mengutip dari Antaranews.com, Bupati Gunung Mas, Arton S. Dohong menyebut beberapa desa terendam banjir yang tersebar di Kecamatan Sepang, Mihing Raya, Kurun, Tewah, Kahayan Hulu Utara, dan Damang Batu. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Gunung Mas terkena banjir, kecuali satu yakni Kecamatan Miri Manasa. Hanya saja, di kecamatan itu justru terjadi bencana tanah longsor yang melanda satu desa dan beberapa titik ruas jalan.

Kendati begitu, sebagaimana yang diyakini Presiden Jokowi setelah datang langsung, Gunung Mas bisa saja dijadikan ibu kota atau pusat pemerintahan mengingat aspek-aspek lain yang sangat mendukung. "Saya ini ke lapangan hanya satu, mencari feeling-nya, biar dapat feeling-nya. Kalau enggak dapat feeling-nya, nanti kalkulasinya, hitung-hitungannya, memutuskan itu lebih mudah," tandas Jokowi.