Duka mendalam bagi alam semesta atas meninggalnya KH Maimoen Zubair. Mbah Moen, begitu akrab disapa merupakan seorang alim, faqih, dan muharrik (penggerak). Beliau menjadi rujukan ulama Indonesia dalam bidang fiqih karena begitu menguasai secara mendalam ilmu fiqih dan ushul fiqih.

Berikut ini merupakan 10 pesan yang Mbah Moen sampaikan dan menjadi pengingat kita dalam menjalani kehidupan.

1. Jika engkau melihat seekor semut terpeleset dan jatuh di air, maka angkat dan tolonglah, barangkali itu menjadi penyebab ampunan bagimu di akhirat.

Kita harus berbuat baik kepada semua makhluk, termasuk semut. Jika pada hal kecil saja kita disarankan untuk peduli, maka akan melatih tingkat kepedulian kita pada hal sekitar kita baik kecil maupun besar.

2. Jika engkau menjumpai batu kecil di jalan yang bisa menggangu jalannya kaum muslimin, maka singkirkanlah, barangkali itu menjadi penyebab dimudahkannya jalanmu menuju surga.

Hal ini memiliki maksud, jika kita membuang batu kecil di jalan, kita telah menyelamatkan nyawa orang yang mungkin saja karena batu tersebut tersandung, jatuh, kecelakaan atau hal membahayakan lainnya, sehingga perilaku tersebut mencegah hal merugikan bagi orang lain.

3. Jika engkau menjumpai anak ayam terpisah dari induknya, maka ambil dan susulkan ia dengan induknya, semoga itu menjadi penyebab Allah mengumpulkan dirimu dan keluargamu di surga.

Anak ayam yang terpisah akan kebingungan mencari induknya, akan senang ketika dibantu agar bisa berkumpul kembali dengan induknya. Seperti halnya kita, ketika sedang kesusahan kemudian mendapatkan bantuan dari orang lain pasti akan merasa bahagia dan refleks mendoakan kebaikan bagi yang menolong kita.

4. Jika engkau melihat orang tua membutuhkan tumpangan, maka antarkanlah barangkali itu mejadi sebab kelapangan rezekimu di dunia.

Ketika melihat orangtua di jalan, cobalah ingat jika itu orang tuamu, maka kamu tidak akan rela beliau berjalan atau menunggu sendirian. Kita juga akan senang ketika ada orang baik yang masih peduli dengan orang tua kita di mana pun berada. Ketika kita mempermudah orang lain, suatu saat pasti Allah akan melancarkan urusan kita.

5. Jika engkau bukanlah seorang yang mengusai banyak ilmu agama, maka ajarkanlah alif ba' ta' kepada anak-anakmu, setidaknya itu menjadi amal jariyah untukmu yang tak akan terputus pahalanya meski engkau berada di alam kuburmu.

Alif ba' ta' menjadi dasar bagi orang belajar Al Qur'an dan ilmu agama lainnya. Sehingga hal dasar tersebut akan terus berjalan seiring anak itu belajar. Dan ilmu yang diajarkan akan terus mengalir hingga meninggal nanti.

6. Jika engkau tidak bisa berbuat kebaikan sama sekali, maka tahanlah tangan dan lisanmu dari menyakiti. Setidaknya itu menjadi sedekah untuk dirimu.

Ketika tidak memberikan kebaikan setidaknya tidak memberikan keburukan. Tangan dan lisan pedang bagi pemiliknya. Lisan dan tangan yang tidak dijaga dan dikendalikan dengan baik akan menjadi bumerang dan menyakiti hati orang lain. Maka berhati-hatilah dalam berucap dan berbuat.

7. Perbedaan tak perlu dibesar-besarkan sehingga kita bisa hidup rukun. Yang penting kita umat islam itu habluminallah harus dikuatkan dan habluminannas harus dijaga dengan baik.

Habluminallah adalah hubungan antara makhluk seperti manusia dengan Allah SWT. Dan habluminannas adalah hubungan sesama manusia. Perbedaan menjadikan indah, tingkatkan toleransi dalam perbedaan.

8. Sebaik-baiknya perhiasan adalah istri yang solehah. Sebaik-baiknya harta adalah anak yang sholeh solehah pula. Inilah kenikmatan akhirat yang kelak akan dialami keluarga mukmin.

Perhiasan, harta, dan materi merupakan hal sementara, sedangkan istri solehah dan anak soleh solehah adalah harapan semua orang. Keluarga mukmin akan menikmatinya di akhirat kelak.

9. Jangan mudah berburuk sangka biar tidak gelap dan tidak sengsara.

Berburuk sangka atau suudzon akan membuat mata kita buta. Tidak akan melihat kebaikan sedikit pun jika kita sudah suudzon dengan orang lain sehingga akan berpengaruh pada cara pandang dan perbuatan kita.

10. Orang yang baik itu tidak menyepelekan dosa meskipun kecil dan tidak sombong dengan amalnya meskipun banyak.

Setiap orang pasti tidak luput dari kesalahan, oleh karena itu seringlah memohon ampun pada Allah. Kita pun berusaha untuk berbuat kebaikan, oleh karena itu janganlah sombong atas perbuatan baik tersebut.

Pesan dari Mbah Moen sangat dalam, menjalani kehidupan dengan fokus pada perbuatan baik dan tidak mencari celah atas keburukan orang lain akan membuat hidup penuh kedamaian.