Kasus Covid-19 (Corona Virus Desease-2019) mulanya ditemukan di Wuhan, Cina pada akhir Desember 2019. Karakteristik virus ini adalah menyebar secara cepat. Melansir dari Worldometers, Kamis (1/7/2021), virus Corona telah menginfeksi 182.912.981 orang di seluruh dunia dari jumlah tersebut, 167.419.823 orang telah dinyatakan sembuh, dan 3.961.082 orang meninggal dunia akibat Covid-19. Indonesia menempati posisi ke-17 dengan total 2,2 juta kasus, 1,89 juta telah dinyatakan sembuh dan 58,995 meninggal dunia.

Tingginya kasus Covid-19 di Indonesia menyebabkan beberapa perubahan dari berbagai sektor, salah satunya yaitu sektor pendidikan. Alam dalam Situmorang (2020) menyatakan bahwa beberapa pemerintah daerah memutuskan menerapkan kebijakan untuk meliburkan siswa dan mulai menerapkan metode belajar dengan sistem daring (dalam jaringan) atau online. Kebijakan pemerintah ini mulai efektif diberlakukan di beberapa wilayah provinsi di Indonesia pada hari Senin, 16 Maret 2020 yang juga diikuti oleh wilayah-wilayah provinsi lainnya. Tetapi hal tersebut tidak berlaku bagi beberapa sekolah di tiap-tiap daerah. Sekolah-sekolah tersebut tidak siap dengan sistem pembelajaran daring, di mana membutuhkan media pembelajaran seperti handphone, laptop, atau komputer.

Belajar adalah perubahan tingkah laku atau penampilan dengan serangkaian kegiatan. Berdasarkan pendapat Basri (2013) belajar dapat diartikan sebagai proses panjang yang dialami oleh manusia sejak manusia ada sampai manusia tiada. Konsep belajar ini biasanya dikenal sebagai belajar sepanjang hayat.

Belajar tidak mengenal istilah waktu, kapan pun dan di mana pun belajar dapat dilakukan oleh manusia. Konsep belajar sepanjang hayat menjadikan seseorang tidak boleh putus semangat dalam belajar walaupun ada halangan dari berbagai bentuk. Seperti yang terjadi ketika pemerintah menetapkan social distancing ketika terjadi bencana pandemi Covid-19 yang tidak seharusnya dijadikan penghalang dalam belajar. Pembelajaran harus tetap berlangsung. Solusi yang paling tepat adalah dengan sistem pembelajaran secara daring.

Pembelajaran daring pada dasarnya adalah pembelajaran yang dilakukan seara virtual melalui aplikasi virtual yang tersedia. Walaupun demikian, pembelajaran daring harus tetap memperhatikan kompetensi yang akan diajarkan. Guru harus menyadari bahwa pembelajaran memiliki sifat yang sangat kompleks karena melibatkan aspek pedagogis, psikologis, dan didaktis secara bersamaan (Mulyasa, 2013 dalam Syarifudin, 2020).

Dalam hal ini guru mempunyai peranan penting dalam proses pembelajaran secara daring. Guru perlu mendalami perkembangan teknologi yang dapat dijadikan sebagai media pembelajaran online, misalnya presentasi menggunakan video konferensi, tugas yang dikerjakan melalui dokumen online, hingga memberikan softcopy materi pembelajaran. Hal ini bertujuan agar peserta didik dapat menerima materi yang menarik dan efektif. Guru harus memastikan bahwa peserta didik tetap mendapatkan meteri pembelajaran meskipun kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online atau di rumah.

Kenyataannya sekarang ini guru dihadapkan dengan berbagai permasalahan dalam menjalankan pembelajaran daring ini, mulai dari teknis pembelajaran daring, turunnya motivasi belajar para peserta didik, kuota internet yang banyak digunakan, dan kurangnya kerja sama orang tua para peserta didik. Meskipun banyak permasalahan yang dihadapi, guru harus tetap bersikap profesional dan bertanggung jawab demi keberlangsungan proses kegiatan belajar mengajar dan tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Oleh karena itu guru harus sebisa mungkin menciptakan inovasi atau memanfaatkan media pembelajaran yang ada sehingga pembelajaran nantinya dapat berjalan dengan baik dan para peserta didik dapat memahami materi dengan baik (Nafrin & Hudaidah, 2021).

Permasalahan juga dihadapkan kepada peserta didik, banyak hambatan dalam pembelajaran daring, di antaranya tidak semua para peserta didik mempunyai alat elektronik seperti handphone atau laptop, keterbatasan dalam koneksi internet yang mengakibatkan para peserta didik terhambat dalam pengumpulan tugas karena terkendala susah sinyal, dan terkadang para peserta didik yang merasa lelah atau bosan karena harus seharian berhadapan dengan layar handphone atau laptop.

Tidak semua para peserta didik mempunyai alat elektronik seperti handphone sehingga terkadang mereka harus meminjam bahkan bergabung dengan temannya yang lain. Selain tidak mempunyai, ada kemungkinan juga peserta didik tidak mengerti mengoperasikan alat elektronik. Keterbatasan kuota internet pun menjadi penghambat pembelajaran daring. Kuota yang dibeli untuk kebutuhan internet menjadi melonjak dan banyak diantara orangtua siswa yang tidak siap untuk menambah anggaran dalam menyediakan jaringan internet.

Segala upaya pemerintah sudah dilakukan demi membantu pembelajaran daring ini seperti dengan memberikan kuota gratis bagi para guru dan para peserta didik. Hal ini diharapkan dapat sedikit mengurangi hambatan dalam kegiatan dan belajar secara daring (dalam jaringan). Guru pun tetap berusaha memberikan pengajaran kepada peserta didik dengan mendatangi rumah para peserta didik untuk mengajar karena kondisi dan keterbatasan yang ada (Yunitasari & Hanifah, 2020). Oleh karena itu peserta didik harus lebih bersemangat dalam menjalankan pembelajaran daring saat ini.

Tanpa kita sadari pembelajaran secara daring memiliki beberapa kelebihan, di antaranya pembelajaran daring ini dirasa lebih santai dan praktis. Praktis dalam hal pemberian tugas dan pelaporan tugas setiap saat. Kemudian pembelajaran daring ini dapat dilaksanakan kapan pun dan di mana pun mengingat pembelajaran daring yang dilakukan secara online. Para orang tua peserta didik dapat langsung memantau ataupun mendampingi anak-anak mereka pada saat pembelajaran berlangsung. Yang terpenting guru dan peserta didik mendapatkan pengalaman baru dengan adanya pembelajaran daring.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa perkembangan pendidikan di Indonesia pada saat pandemi Covid-19 mengalami beberapa perubahan, salah satunya yaitu dalam sistem pembelajaran yang dilakukan secara daring. Pembelajaran secara daring di masa pandemi Covid-19 tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Oleh karena itu guru, peserta didik, orang tua, dan seluruh pihak yang terlibat harus dapat bertanggung jawab dalam menyikapi adanya pembelajaran daring ini.

Ragam permasalahan yang ada saat pembelajaran daring tidak memudarkan semangat dalam mencari ilmu. Kendala yang dihadapi harus diselesaikan dengan cara yang baik. Permasalahan yang ada harus tetap dievaluasi untuk mengetahui proses yang terjadi dalam proses pembelajaran daring yang dilaksanakan saai ini.