Seperti kita ketahui, penambahan pasien kasus positif Covid-19 meningkat dengan sangat pesat beberapa bulan terakhir. Tercatat per Senin, 5 Juli 2021, kasus baru Covid-19 mencapai nilai 29.745 kasus per harinya, yang jika dijumlahkan terdapat 2.312.829 kasus aktif Covid-19 yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia. Dengan terus meningkatnya kasus dan varian baru Covid di Indonesia, pemerintah Indonesia mengimbau masyarakat untuk segera melakukan vaksinasi secepatnya karena pemerintah sedang berupaya untuk menanggulangi masalah pandemik Covid secara menyeluruh kepada masyarakat Indonesia.

Vaksin sudah mulai didistribusikan kepada masyarakat sejak awal tahun 2021 yang diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan, kepala negara, tokoh-tokoh agama, dan aparatur pemerintahan. Kini, vaksin sudah mulai didistribusikan pula untuk anak usia 12 tahun ke atas, usia 18 tahun ke atas, lansia, dan orang yang mempunyai penyakit pernyerta atau komorbid.

Vaksin berguna untuk mencegah seseorang untuk tertular penyakit menular karena vaksin membantu seseorang untuk membentuk sistem kekebalan tubuh. Di masa sekarang ini, kekebalan tubuh seseorang sangatlah penting karena virus ini menyerang saluran pernapasan orang yang sistem kekebalan tubuhnya sedang lemah. Vaksin juga membantu untuk meminimalisir proses mutasi dan penyebaran virus. Virus Covid ini dapat dibilang melakukan proses mutasi dan penyebaran yang cukup cepat karena kini sudah ada beberapa varian Covid yang menyebar melalui udara dengan jangka waktu 510 detik yaitu virus Corona varian Delta atau B.1.617.2.

Sejauh ini, vaksin yang beredar di Indonesia terdapat enam macam, antara lain: Sinovac, Sinopharm, Pfizer-BioNTech, AstraZeneca, Novavax, dan Moderna. Ada pula satu jenis vaksin yang masih dalam proses pengujian yaitu Vaksin Merah PutihBioFarma. Yang mana vaksin tersebut dikembangkan di bawah 7 lembaga di bawah naungan Kemenristek RI antara lain: Universitas Indonesia (UI), Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Padjadjaran (UNPAD), Universitas Gajah Mada (UGM), Universitas Airlangga (UNAIR), Lembaga Biologi Molekur Eijkman, dan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Masing-masing lembaga tersebut mengembangkan vaksin yang berbeda-beda. Sebagai contohnya ialah vaksin yang diuji oleh UI adalah berupa DNA, mRNA, dan virus-like-particles. Sedangkan vaksin yang diuji oleh UNAIR adalah berupa adenovirus dan adeno-associated virus-based.

Walaupun keenam vaksin tersebut mempunyai kandungan, efek samping, dan efektivitas yang berbeda satu sama lainnya vaksin tersebut memiliki manfaat yang hampir sama. Berikut merupakan beberapa manfaat dari vaksin Covid-19.

1. Mencegah terkena Covid-19 dan gejala berat apabila terkena Covid-19.

Dengan melakukan vaksin seseorang dapat mencegah untuk terkena atau terpapar Covid-19 dan mencegah seseorang untuk mendapatkan gejala berat ketika terpapar virus Covid-19 karena vaksin membuat seseorang menjadi kebal akan virus tersebut. Maka, apabila seseorang yang telah melakukan vaksin Covid-19 terpapar virus Covid-19 mereka hanya akan merasakan gejala-gejala ringan saja.

2. Membantu meminimalisir penyebaran Covid-19.

Dengan dilakukannya vaksin massal, hal tersebut dapat meminimalisir proses penyebaran virus Covid-19 karena virus tersebut tidak memiliki banyak tempat lagi untuk bermutasi. Tujuan diadakannya vaksin massal ini pun untuk meminimalisir hingga memusnahkan virus Covid-19.

3. Terbentuknya herd immunity dan dapat melindungi orang lain serta generasi mendatang.

Jika seseorang yang sudah mendapakan vaksin maka ia dapat melindungi orang lain karena jika sekelompok masyarakat di suatu daerah sudah mendapatkan vaksin secara merata maka akan terbentuk kekebelan kelompok atau sering disebut sebagai herd immunity. Herd immunity sendiri akan terbentuk apabila kurang lebih 6070% dari populasi tersebut telah melakukan vaksin. Dengan dilakukannya vaksin dan terbentuknya herd immunity, hal tersebut dapat membantu untuk melindungi generasi-generasi mendatang.

Walaupun sudah dilakukannya vaksin massal, masyarakat pun harus tetap menaati protokol kesehatan 10M, yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker sesuai dengan ketentuan terbaru yaitu masker 2 lapis (masker medis di bagian dalam dan masker kain di bagian luar) atau masker 1 lapis (masker KN94 atau KN95), menjaga jarak, menjauhi kerumunan, mengurangi mobilitas, menjaga sirkulasi, melakukan pembersihan lingkungan, meningkatkan daya tahan tubuh, mengganti baju, dan meningkatkan imun.