Di Indonesia, kurangnya kesadaran terhadap kesehatan mental membuat para penderitanya terisolasi dan sulit mendapatkan penanganan. Di negara berkembang seperti Indonesia topik seperti kesehatan mental masih menjadi topik yang kurang diminati atau terasingkan.

Mungkin kita tidak sadar bahwa di sekitar kita banyak orang yang sedang mengalami gangguan kesehatan mental. Bisa jadi saudara dekat, teman, atau pasangan kita mengalami gangguan kesehatan mental tanpa kita sadari. Atau bahkan, kita sendiri pun mengalaminya. Pengetahuan mengenai kesehatan mental perlu diajarkan kepada anakanak remaja Indonesia sejak dini. Karena di Indonesia masih kurang pengetahuan tentang isu tersebut.

Pada dasarnya manusia memiliki aspek fisik dan kejiwaan yang mendukung kehidupannya secara individu. Aspek fisik dapat kita lihat secara kasat mata, karena aspek kesehatan fisik adalah aspek yang bisa kita lihat yang berkaitan dengan kondisi fisik. Berbeda dengan aspek kesehatan jiwa, aspek ini merupakan hal yang sedikit sulit untuk diamati secara langsung. Aspek ini menyangkut dengan diri pribadi seorang individu.

Kesehatan jiwa ini merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Seorang individu dapat saja mengalami gangguan mental. Gangguan mental inilah yang disebut dengan mental disorder atau kelainan mental. Gangguan ini dapat terjadi pada siapa saja dan di mana saja. Terkadang pada kondisi tertentu seseorang dapat mengalami gangguan mental dikarenakan lingkungan sekitarnya.

Berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 menunjukkan prevalensi ganggunan mental emosional yang ditunjukkan dengan gejala-gejala depresi dan kecemasan untuk usia 15 tahun ke atas mencapai sekitar 14 juta orang atau 6% dari jumlah penduduk Indonesia. Sedangkan gangguan jiwa berat, seperti skizofrenia mencapai sekitar 400.000 orang atau sebanyak 1,7 per 1.000 penduduk.

Secara global bahkan Indonesia berada di urutan ke-4 dalam daftarnegara-negara dengan tingkat depresi paling tinggi di dunia dan berada di urutan ke-6 untuk hal gangguan kesehatan mental dan kejiwaan secara keseluruhan.

Orang yang hidup dengan penyakit mental akan sering mengalami stigma dan diskriminasi dari teman, keluarga, dan masyarakat secara keseluruhan. Kadang-kadang kekurangan dan isolasi yang mereka rasakan bisa lebih melumpuhkan daripada penyakit mental itu sendiri.

Bagian dari alasan untuk bersikap dan perilaku negatif terhadap orang-orang dengan penyakit mental adalah kurangnya pengetahuan dan ketakutan akan hal-hal yang tidak diketahui.Dengan begitu, isu tentang kesehatan mental sangat penting untuk dipahami, terutama oleh masyarakat Indonesia.

Faktor yang memengaruhi kesehatan mental.

Pentingnya pemahaman & kesadaran soal kesehatan mental di Indonesia

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kesehatan mental, yaitu faktor biologis, psikologis, lingkungan, dan sosial budaya. Faktorfaktor ini kerap memengaruhi kesehatan mental seseorang dan akan mengarah kepada gangguan mental apabila seorang individu tidak dapat mengendalikannya.

Banyak contoh dari faktor yang memengaruhi kesehatan mental di sekitar kita, seperti faktor sosial yaitu kemiskinan, masalah finansial, faktor biologis seperti genetic, dan faktor psikologis seperti putus asa, trauma, atau anak yang kurang perhatian dari orang tuanya. Tapi yang paling sering dijumpai adalah depresi.

Depresi merupakan kelainan mental yang dapat menyebabkan perubahan emosi. Depresi dapat mengganggu aktivitas seorang individu dalam waktu yang lama. Tidak sedikit juga orang yang mengakhiri hidupnya karena depresi.Menurut data WHO (2016), terdapat sekitar 35 juta orang terkena depresi, 60 juta orang terkena bipolar, 21 juta terkena skizofrenia, serta 47,5 juta terkena demensia.

Menurut WHO (World Health Organization), 450 juta orang di dunia saat ini menderita kondisi gangguan mental, hal ini menempatkan gangguan mental di antara penyebab utama kesehatan yang buruk dan cacat di seluruh dunia. Perawatan tersedia, tetapi hampir dua pertiga orang dengan gangguan mental yang diketahui tidak pernah mencari bantuan dari seorang profesional kesehatan. Stigma, diskriminasi, dan penelantaran mencegah perawatan dan pengobatan dari menjangkau orang-orang dengan gangguan mental, kata Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Di mana tidak ada pemahaman, di situ ada pengabaian. Disinilah masalah yang ada di Indonesia mengenai kesehatan mental. Dengan banyaknya faktor biologis, psikologis, dan sosial dengan penduduk yang beranekaragam, maka jumlah kasus gangguan jiwa terus bertambah setiap harinya. Hal ini berdampak pada penambahan beban negara dan penurunan produktivitas manusia untuk jangka waktu yang panjang.

Penderita kesehatan mental memilih untuk diam, kenapa?

Pentingnya pemahaman & kesadaran soal kesehatan mental di Indonesia

Stigma buruk terhadap orang dengan gangguan mental/mental disorder menyebabkan mereka sulit untuk mendapatkan penanganan. Kebanyakan orang dengan gangguan kejiwaan memilih untuk diam saja dan tidak cerita ke orang lain karena takut dikucilkan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran, pengetahuan, dan informasi tentang isu itu sendiri.

Data riset Risekdas menunjukkan bahwa pada tahun 2013 terdapat 56.000 orang dengan gangguan jiwa yang dipasung karena stigma negatif dan buruknya fasilitas penanganan. Data lain dari Risekdas mennyatakan bahwa pada tahun 2007 terdapat sekitar 1 juta orang yang mengalami gangguan jiwa berat dan 19 juta orang dengan gangguan jiwa ringan hingga sedang, dan jumlah ini terus meningkat secara signifikan.

Hal ini memprihatinkan karena jumlah penderita gangguan kesehatan mental di Indonesia cenderung mengalami peningkatan. Beberapa daerah yang mengalami hal tersebut contohnya Jakarta dan Yogyakarta. Di Jakarta, peningkatan penghuni pantipanti sosial yang dikelola oleh pemerintah daerah jumlahnya mencapai 174% di tahun 2017. Kini jumlah penghuninya mencapai lebih dari 3.000 orang dari kapasitas panti yang hanya 1.700 orang.

Tanpa adanya penanganan yang baik, jumlah ini akan terus bertambah. Informasi dan pengetahuan tentang masalah gangguan kesehatan juga perlu dikuatkan untuk menghilangkan stigma buruk yang masih menyelimuti isu kejiwaan di Indonesia. Bahkan sebagian besar daerah di Indonesia mempercayai bahwa penyebab gangguan kesehatan jiwa adalah karena seorang penderita tersebut kurang iman, pendosa, bahkan kerasukan roh jahat. Sehingga alihalih mendapat penanganan medis yang benar, korban dibawa ke ahli spiritual. Stigma buruk ini juga mendorong terjadinya tindakan diskriminatif terhadap mereka, yang pada akhirnya akan menyebabkan sang penderita gangguan mental melakukan bunuh diri.

Jumlah psikiater yang ada di Indonesia juga menjadi faktor yang menyebabkan jumlah penderita gangguan mental di Indonesia tidak berkurang dengan baik. Hanya ada 600 hingga 800 psikiater di Indonesia. Yang mana artinya seorang psikiater terlatih menangani 300.000400.000 orang. Sebanyak 70% dari seluruh psikiater berada di Pulau Jawa dan 40% dari jumlah itu bekerja di Jakarta. Hal ini menyebabkan penanganan untuk pasien dengan gangguan jiwa sangat kurang.

Remaja rentan terkena masalah gangguan mental.

Pentingnya pemahaman & kesadaran soal kesehatan mental di Indonesia

Sebagian besar gangguan kesehatan mental muncul pada masa remaja atau awal usia 20-an. Karena pada dasarnya seseorang tidak akan mengalami gangguan kecemasan saat dewasa. Gejalanya biasa dimulai sejak kecil atau remaja dan akan berlanjut hingga dewasa. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka mengalami gangguan kecemasan pada saat mereka remaja, dan menyadarinya saat sudah dewasa.

Ada jenis gangguan kesehatan mental yang sering tumbuh dan terjadi dari sejak usia dini. Gangguan tersebut antara lain skizofrenia dan gangguan bipolar. Di mana gangguan ini apabila tidak diatasi sejak awal akan berisiko untuk berkembang sendiri.

Di awal usia 20, remaja lebih sensitif untuk terkena gangguan mental. Johanna Jarcho, Ph.D, seorang postdoctoral di National Institute of Mental Health menyatakan bahwa remaja berpotensi untuk mengalami gangguan mental seperti masalah sekolah, kuliah, kurangnya tidur, bermain, dan percintaan. Tak jarang pula para remaja ini memilih untuk mengonsumsi obatobatan dan alkohol untuk melupakan masalahnya tersebut.

Penelitian menunjukkan bahwa saat remaja, otak akan berkembang lebih besar, yaitu artinya otak mampu menangkap segala sesuatu untuk dikonversikan sebagai tindakan. Lingkungan sosial sangat berpengaruh besar di dalam kasus ini. Sebagian besar remaja mengalami depresi dan kecemasan. Hal ini sangat umum terjadi di kalangan remaja. Terutama remaja Indonesia.

Sayangnya, karena tingkat kepedulian masyarakat umum maupun pemerintah masih tergolong rendah, remaja dengan masalah kejiwaan di Indonesia masih belum terdata dengan jelas. Itulah mengapa pengetahuan tentang kesehatan mental sangat penting untuk dipelajari, diedukasi, dan diinformasikan kepada remaja dan masyarakat Indonesia.Supaya tidak ada lagi korban penderita gangguan mental.

Peran orang tua dan orang sekitar yang begitu penting.

Pentingnya pemahaman & kesadaran soal kesehatan mental di Indonesia

Peranan orang tua sangat penting untuk mencegah anak dari gangguan kesehatan mental. Orang tua harus mendidik memerhatikan perkembangan sosial dan emosional anak. Karena bagaimanapun hanya orang tualah yang mengetahui sikap dan perilaku anak mereka sendiri. Dapat dilakukan dengan memperhatikan mood anak atau memperhatikan interaksi sosial mereka. Lalu, peranan asupan makanan yang buruk juga didapuk dapat mengembangkan masalah perilaku anak.

Masalah utamanya di sini bukan apa penyebabnya, namun apa yang tidak mencegah dan bahkan seolah-olah membiarkan permasalahan tersebut kerap muncul. Kunci jawabannya terletak pada kepedulian. Kepedulian kita sebagai anggota keluarga, teman, dan masyarakat pada umumnya terhadap isu, korban, dan calon korban, terutama remaja.Peduli tidak berarti harus menjadi ilmuwan psikologi. Peduli bisa sesederhana mengubah sikap, pola pikir, dan pendekatan terhadap isu ini. Peduli bisa sesederhana gesture bertanya.

Kasuskasus yang disebabkan oleh masalah gangguan kesehatan juga banyak terjadi di Indonesia. Banyak orang tua yang tega membunuh anaknya, dan setelah diteliti lebih dalam ternyata orang tua tersebut memiliki masalah gangguan mental yang berlatar belakang finansial dan ekonomi. Selain itu juga banyak remaja Indonesia yang meninggal karena percobaan bunuh diri dan dilatar belakangi oleh depresi yang sangat berat.

Yang tidak kalah penting, masalah gangguan mental tidak hanya memberikan dampak buruk bagi penderitanya saja, tetapi juga untuk negara. Menurut WHO dan World Economic Forum (WEF), gangguan mental menjadi beban ekonomi terbesar di seluruh dunia dibanding dengan isu kesehatan lain. Hal ini dapat memengaruhi indeks pembangunan manusia. WHO juga menegaskan bahwa pembangunan kesehatan fisik dan mental secara berimbang merupakan sebuah kewajiban yang harus ditanggung bersama oleh pemerintah dan masyarakat.

Dengan faktafakta terhadap masalah gangguan mental yang ada, masyarakat Indonesia diharapkan untuk lebih aware akan pentingnya kesehatan mental karena dapat berdampak langsung terhadap para penederita dan perekonomian negara. Stigma negatif dan stereotip bahwa orang yang memiliki gangguan mental adalah seseorang yang berbahaya dan aneh sangat mempersulit orang dengan gangguan mental untuk menerima penanganan yang sesuai dan menghambat proses kesembuhan mereka.

Kondisi seperti itu semakin diperburuk dengan sikap masyarakat untuk melakukan pemasungan tanpa bukti yang kuat daripada membantu dan mencari psikolog atau praktisi kesehatan mental lainnya.

Bagaimana cara meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan mental?

Pentingnya pemahaman & kesadaran soal kesehatan mental di Indonesia

Cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan mental adalah semua elemen masyarakat dan pemerintahan harus digerakkan untuk melakukan tindakkan. Kreativitas lembaga juga dapat diarahkan untuk memberikan wadah untuk membantu orangorang yang memiliki mental disorder.

Terutama sekarang teknologi sudah sangat berkembang pastinya akan lebih mudah untuk membantu para korban dan dapat mengedukasi masyarakat luas dengan cepat mengenai masalah kesehatan mental. Media juga berperan penting dalam hal ini karena media memiliki perkembangan dan audience yang sangat banyak sehingga informasi dan edukasi mengenai kesehatan mental di Indonesia ini dapat diedukasikan ke khalayak banyak.

Pemerintah berperan penting untuk memberikan sosialisasi dan edukasi tentang gangguan mental untuk mengurangi stigma dan salah persepsi yang sering disematkan masyarakat kepada orang dengan gangguan mental. Selain sosialisasi pemerintah juga perlu untuk lebih memperhatikan fasilitas dan kualitas dari penanganan orang yang memiliki gangguan mental.

Lembagalembaga pendidikan juga dapat berperan dengan mengedukasikan kepada pelajar mengenai kesehatan mental di setiap sekolah dan menyediakan konseling yang professional di setiap sekolah.

Masyarakat juga dapat membantu dengan mengurangi stigma negatif terhadap orang yang memiliki gangguan mental dan mengingat bahwa orang dengan gangguan mental juga merupakan seorang manusia yang berhak dan layak untuk mendapatkan perhatian, kasih sayang, dan penanganan yang sesuai. Peranan keluarga pun juga tidak kalah penting. Mengingat bahwa dekatnya seseorang kepada keluarganya. Keluarga diharapkan untuk menumbuhkan sikap peka terhadap keluarganya. Apabila ada anggota keluarga yang terlihat memiliki gejala yang mengarah pada gangguan mental, segara deteksi dini supaya tidak mengalami kondisi yang semakin buruk.

Kita dapat membantu keluarga atau orang sekitar kita dengan mengumpulkan informasi mengenai masalah kesehatan mental dan menyebarkannya kepada mereka. Selain itu, menyediakan waktu untuk mendengarkan dengan tulus dan ikhlas permasalahan teman atau keluarga yang memiliki gangguan kesehatan mental juga dapat mencegah gejala semakin buruk.

Perlu diingat juga untuk memperlakukan orang dengan gangguan mental dengan baik. Kita perlu menghargai mereka, jangan pernah berbohong kepada orang yang memiliki masalah gangguan mental, pahami keadaan mereka, dan perhatikan ucapan kita, jangan sampai apa yang kita katakan menyakiti perasaan mereka karena itu dapat memperburuk keadaannya.

Memahami penyakit mental.

Pentingnya pemahaman & kesadaran soal kesehatan mental di Indonesia

Bagaimana cara mengetahui apakah kamu memiliki gangguan kesehatan mental? Kamu harus memahami penyakit mental itu sendiri terlebih dahulu. Pahami bahwa penyakit mental itu bukan kesalahanmu. Kamu juga harus memahami faktorfaktor biologis yang bisa menyebabkannya. Kenali tandatanda serta gejalagejala yang mengacu kepada adanya penyakit mental. Pahami jenisjenis bantuan yang ada dan kunjungi dokter. Cerita kepada sanak keluarga atau teman dekat mengenai masalahmu bila diperlukan.

Gangguan mental dapat dicegah dengan berbagai cara seperti menciptakan lingkungan yang positif, mengatur pikiran, olahraga yang baik, mengatur pola makan yang sehat, jangan memendam perasaan, lakukan meditasi, dan jaga dirimu.

Pada intinya kesadaran masyarakat akan masalah kesehatan mental di Indonesia sangat disayangkan karena sangat buruk. Kesehatan mental merupakan hal yang penting dan tidak bisa diabaikan begitu saja. Dengan begitu edukasikan dirimu mengenai masalah kesehatan mental yang ada di sekitarmu dan di masyarakat Indonesia. Ingat betapa pentingnya awareness tentang kesehatan mental. Tingkatkan Mental Health Awareness di Indonesia demi masa depan masyarakat dan negara yang lebih sejahtera. Lindungi keluarga serta teman dekatmu. Bantu teman-teman kita yang memiliki masalah gangguan mental. Karena mereka juga berhak untuk mendapatkan kasih sayang dan pertolongan.

Mari kita hentikan stigma negatif terhadap gangguan kesehatan mental dan tingkatkan kepedulian kita.